Kabar hengkangnya Pratama Arhan dari Suwon FC barangkali jadi kabar kurang mengenakan bagi fans garis keras. Namun, menurut kacamata pengamat sepakbola, kepergian Arhan dari klub kasta tertinggi Liga Korea Selatan itu bisa jadi sebuah kabar yang melegakan. Mengapa begitu?
Karena kabar tersebut jadi pertanda bahwa penderitaan Arhan di Suwon FC telah berakhir. Tak bisa dipungkiri, membangun karir sepakbola di negeri orang bukanlah perkara mudah. Kadang pahit, kadang juga manis. Tapi kalau versi Arhan, kayaknya dia cuma kebagian pahitnya doang.
Banyak yang bilang kalau masa-masa Arhan di Suwon lebih merana ketimbang saat berseragam Tokyo Verdy. Benarkah demikian? Selengkapnya akan kita bahas.
Daftar Isi
Direkrut Suwon FC
Petualangan Pratama Arhan di Suwon FC yang nggak seberapa itu dimulai pada awal tahun 2024. Tepatnya pada tanggal 16 Januari 2024. Pindah dari Tokyo Verdy yang kala itu berkarir di kasta kedua Liga Jepang, ke klub kasta tertinggi Liga Korea Selatan jelas sebuah pertaruhan. Namun, Arhan dengan kesadaran penuh menandatangani kontrak yang berdurasi satu tahun di Suwon FC.
“Pemain Timnas Indonesia, Arhan, yang saat ini sedang tampil di Piala Asia dan juga bagian tim inti Timnas Indonesia. Kami menerima bergabungnya Arhan yang akan memperkuat Suwon. Sebuah kehormatan bisa dengan Arhan. Selamat datang di Suwon FC. Selamat datang Arhan.” tulis pernyataan resmi Suwon saat mengumumkan Arhan sebagai rekrutan baru.
Suwon sudah memantau situasi Arhan sejak September 2023. Itu berarti waktu sang pemain masih berstatus sebagai pemain Tokyo Verdy. Namun, Suwon tidak terpukau dengan kiprah Arhan di Jepang. Suwon justru kesemsem dengan aksi Arhan di Kualifikasi Piala Asia U-23. Kala itu, Arhan mencetak dua gol dari dua pertandingan melawan China Taipei dan Turkmenistan di Bulan September.
Pro dan Kontra
Bergabungnya Arhan ke Suwon FC ternyata belum mampu membahagiakan semua pihak. Masih ada sebagian fans yang ragu dengan niat Suwon merekrut pemain Indonesia. Sebagian fans takut kalau Arhan cuma dijadikan alat marketing klub Korea Selatan itu. Asumsi ini jelas bukan sebuah spekulasi atau kecurigaan semata.
Fans sudah banyak belajar dari pemain-pemain sebelumnya. Bahkan dari perjalanan karir Arhan itu sendiri. Selama pemuda asal Blora itu memperkuat Verdy, dirinya tak banyak mendapat kesempatan bermain. Banyak fans yang kecewa karena tak bisa memantau pemain idolanya merumput di Liga 2 Jepang.
Sementara itu, followers instagram, penjualan merchandise, hingga tiket pertandingan Tokyo Verdy mengalami peningkatan pesat. Fans merasa tak terima saja jika tidak mendapat timbal balik yang sesuai ekspektasi. Untuk meredam opini tersebut, pelatih Suwon FC, yakni Kim Eun-joong sempat angkat bicara.
Dikutip dari Goal, Kim berkata bahwa klub K-League tak akan sehina itu merekrut pemain hanya dengan alasan marketing. Arhan direkrut karena punya kualitas yang sesuai kriteria Suwon. Dan yang terpenting, Arhan adalah pemain andalan di Timnas Indonesia. Namun, kalimat itu terkesan hanya lip service saja. Karena pada akhirnya, status pemain tim nasional justru dipermasalahkan oleh Kim.
Jarang Dimainkan
Direkrut pada Januari 2024, Arhan setidaknya punya dua bulan lebih untuk mengembalikan kondisinya usai tampil di Piala Asia 2023. Sebab, K-League musim 2024 baru bergulir pada awal Maret. Namun, setelah tiga bulan sejak peluit kick off K-League dibunyikan, Arhan tak kunjung nongol di lapangan. Bahkan, untuk sebatas masuk jadi pemain cadangan pun nggak pernah.
Pada pertengahan Mei 2024, Kim Eun-joong pun angkat bicara soal ke mana sebenarnya Arhan. Tapi yang bikin jengkel, Kim justru terkesan menyalahkan Shin Tae-yong yang terlalu mengandalkan Pratama Arhan di segala jenjang usia Timnas Indonesia. Kim sebenarnya sudah punya rencana untuk memberikan Arhan sebuah laga debut, tapi panggilan tim nasional justru mengganggu rencananya.
Dilansir Sport Detik, Kim menyebut kondisi Arhan sebetulnya sudah bagus. Arhan sudah mulai nyetel dengan tim utama Suwon. Tapi, kebugarannya kembali menurun usai tampil di Piala Asia U-23 dan laga melawan Guinea U-23 di Kualifikasi Olimpiade. Kim menilai Arhan kelelahan jadi butuh waktu untuk memulihkan kondisi fisiknya. “Sayang sekali harus ada panggilan (Timnas Indonesia) di saat kondisinya sudah memungkinkan,” tutur Kim.
Sisi Lain
Yang makin ruwet, pernyataan Kim Eun-joong justru bertolak belakang dengan informasi yang didapat Bolasport. Mereka mendapat informasi tentang alasan mengapa Coach Kim selalu mengesampingkan Arhan. Informasi itu didapat dari seorang ofisial Suwon FC yang tak mau disebutkan namanya.
Menurut laporan, orang dalam Suwon itu membenarkan bahwa perkembangan Arhan terganggu dengan banyaknya agenda tim nasional. “Jika saya sedikit melebih-lebihkan, waktu yang dia habiskan di Korea mirip dengan waktu yang dia habiskan bersama Timnas Indonesia. Ketika dia mulai nyetel dengan Suwon FC, dia malah dipanggil timnas Indonesia,” tuturnya kepada Bolasport.
Namun, di sisi lain Arhan juga dianggap belum berada di level yang cukup untuk bermain di kasta tertinggi sepakbola Korea Selatan. Orang yang sama juga berani blak-blakan bahwa Arhan tidak dibutuhkan Suwon FC untuk bersaing di K-League. Secara skill, eks bek PSIS itu dinilai hanya mampu bersaing untuk K-League 2, atau kasta kedua di Korea.
Jadi, saat Suwon ada pertandingan, Arhan tetap ikut persiapan dan datang ke stadion. Tapi cuma untuk ikut latihan saja. Karena Arhan memang bukan sosok yang diinginkan untuk masuk skuad. Namun, orang dalam Suwon itu tetap salut dengan komitmen Arhan. Meski tak kunjung mendapat kesempatan, ia tetap berlatih dengan sungguh-sungguh.
4 Menit
Terus, pada akhirnya Arhan tuh main nggak sih buat Suwon FC? Main kok. Arhan baru mendapat debut di akhir Mei 2024. Kala itu, Suwon bertandang ke markas Jeju United. Arhan diturunkan sebagai pemain pengganti di menit 73 saat tim masih tertinggal 1-0. Nahas, debut Arhan tidak berjalan dengan baik.
Baru juga tiga menit bermain, Arhan sudah diganjar kartu merah langsung oleh pengadil lapangan. Pemain yang berposisi sebagai bek kiri itu dianggap melakukan pelanggaran brutal kepada pemain Jeju. Sebetulnya, pelanggaran Arhan masih bisa diperdebatkan. Namun, keputusan wasit sudah mutlak. Arhan harus mandi lebih cepat dari rekan-rekan lainnya.
Arhan kembali masuk skuad di dua laga pada Bulan Juli 2024. Kala itu, Suwon menjamu Ulsan HD dan bertandang ke markas Gimcheon Sangmu. Namun, Arhan cuma jadi pelengkap. Coach Kim tak memberikan kesempatan bermain untuknya. Laga kedua Arhan baru terjadi di Bulan Oktober 2024 saat tim dijamu oleh Pohang Steelers. Mirisnya, ia hanya bermain selama satu menit di laga tersebut.
Laga tersebut sekaligus jadi pertandingan terakhir Arhan bersama Suwon. Total, dirinya hanya mencatatkan empat menit bermain selama di Korea Selatan. Lebih sedikit dari jumlah menit tambahan yang diberikan oleh wasit Ahmed Al-Kaf di pertandingan melawan Bahrain kemarin.
Tokyo Verdy > Suwon FC
Makin ngenesnya lagi, Arhan nggak sempet main pakai jersey kandang Suwon yang menurut sebagian orang desainnya cukup oke. Sebab, Arhan selalu diturunkan di laga tandang. Catatan Arhan di Suwon jelas jadi sebuah penurunan jika dibandingkan selama membela Tokyo Verdy.
Di Jepang, Arhan mencatatkan empat pertandingan dengan jumlah menit bermain di angka 255 menit. Bahkan, tiga dari empat pertandingan Arhan dimainkan sebagai starter. Dari empat laga yang dimainkan, dua diantaranya bisa dimenangkan oleh Arhan. Sedangkan di Suwon, Arhan nggak pernah merasakan kemenangan.
Maka dari itu, hengkangnya Arhan dari Suwon justru jadi sebuah berita gembira. Fans udah di titik melas sama si Arhan. Masak lebih sering pergi ke lapangan golf sih ketimbang main di Suwon Sports Complex. Kan aneh ya? Mending balik ke Indonesia aja deh. Yang penting dapat menit bermain. PSIS Semarang dan Persija Jakarta kabarnya siap tuh buat nampung.