Pemain Wales yang Rasakan Kesuksesan di Inggris

spot_img

Craig Bellamy baru saja ditunjuk sebagai pelatih anyar Timnas Wales. Dilansir oleh The Athletic, mantan asisten Vincent Kompany di Burnley tersebut dikontrak untuk menangani The Dragons untuk 4 tahun ke depan.

Pelatih asli Wales tersebut merupakan mantan pemain dari beberapa klub besar di Inggris. Newcastle United, Liverpool, West Ham, hingga Manchester City pernah disinggahinya. Selama bermain di Premier League, Bellamy berhasil mencetak 80 gol dan 36 assist.

Meskipun tak sesukses beberapa pemain Wales lain yang pernah bermain di Inggris, karir Bellamy di Inggris tidak bisa dibilang buruk. Pemain kelahiran Cardiff tersebut pernah mengantarkan Liverpool ke final Liga Champions 2006/07 dan meraih satu Piala Liga pada musim 2011/12. Performanya bersama Liverpool itu juga membuatnya diganjar sebagai pemain terbaik Wales 2007.

Meskipun hanya memiliki penduduk sekitar 3 jutaan orang, terdapat beberapa pemain berkebangsaan Wales yang bisa meraih kesuksesan di Inggris. Lantas, siapa saja pemain Wales yang pernah mencicipi manisnya kesuksesan di Inggris?

 

Mark Hughes

Mark Hughes adalah salah satu legenda Manchester United. Karirnya di Manchester diawali sejak remaja. Seperti yang dicantumkan di situs resmi Manchester United, Mark Hughes didatangkan di usia 14 tahun dari Wrexham.

Dari total 432 laga bersama Setan Merah, dirinya berhasil mencetak 154 gol. Sementara, Mark Hughes berada di posisi ke-6 daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi United.

Setelah dinobatkan sebagai PFA Player of The Year 1985, dirinya dipinang oleh Terry Venables ke Barcelona. Namun, karirnya di Catalan tidak berjalan mulus. Dirinya hanya mampu mencetak 4 gol dari 28 pertandingan. Performa yang mengecewakan tersebut membuatnya harus dipinjamkan ke Bayern Munchen semusim setelahnya.

Pada musim panas 1988, Sir Alex Ferguson membawanya pulang ke Manchester setelah performanya mulai membaik di Munchen. Benar saja, sekembalinya dari Jerman, Hughes langsung memberikan United trofi Piala FA yang merupakan trofi pertama Sir Alex untuk Setan Merah. Performa gemilangnya akhirnya membuatnya kembali diganjar sebagai PFA Player of The Year.

Bersama United, Hughes meraih total 2 gelar Liga Inggris, 3 gelar FA Cup, 1 gelar Piala Liga, 1 gelar Cup Winners’ Cup, dan 1 gelar UEFA Super Cup. Setelahnya, Hughes sempat bergabung ke Chelsea. Bersama The Blues, Hughes berhasil meraih 1 gelar FA Cup dan 1 gelar Cup Winners’ Cup.

Setelahnya, Hughes sempat berkelana ke Southampton, Everton, hingga akhirnya pensiun di Blackburn. Di tim terakhirnya tersebut pula, Hughes memulai karir kepelatihannya. Hughes menangani Blackburn dari 2004 hingga 2008. Setelahnya, Hughes berkelana ke Manchester City, Fulham, QPR, Stoke City, Southampton, hingga Brentford.

 

Ian Rush

Hingga saat ini belum ada yang bisa melewati torehan gol Ian Rush untuk Liverpool. Torehan 339 golnya masih membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Liverpool sepanjang masa. Siapa yang menyangka, pemain yang jarang tampil di musim pertamanya tersebut bisa menjadi raja gol sepanjang masa.

Dikutip dari LFCHistory, Bob Paisley adalah sosok yang meyakinkan Liverpool untuk mendatangkan pemuda berusia 19 tahun ini dari Chester. Bob Paisley sendiri adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Liverpool yang pernah menjadi pemain sekaligus pelatih bagi Si Merah.

Ian Rush sempat bergabung ke Juventus. Di Italia, dirinya harus berkompetisi dengan Maradona, Rudi Voller, dan Marco van Basten untuk bisa menjadi top scorer liga. Sayangnya, karir Ian Rush di Italia tidak begitu mentereng.

Bersama Liverpool, dirinya berhasil membawa pulang 5 gelar Liga Inggris, 5 gelar Piala Liga, 3 gelar FA Cup, dan 2 gelar Liga Champions. Setelah bermain bersama Si Merah, Ian Rush sempat berkelana ke beberapa klub, mulai dari Leeds, Newcastle, hingga akhirnya mengakhiri karir di Australia.

 

Ryan Giggs

Selain Mark Hughes, Ryan Giggs juga masuk daftar pencetak gol terbanyak Manchester United. Bahkan Giggs bisa melampaui capaian Hughes. Giggs berhasil mencetak 164 gol dan saat ini bertengger di posisi ke-4, dua tingkat di atas Mark Hughes.

Pemain yang tergolong ke dalam Class of 92 ini merupakan kepingan penting dinasti Sir Alex Ferguson. 13 gelar Liga Inggris ia dapatkan bersama Setan Merah. Wajar saja, pemain yang berposisi sebagai sayap kiri ini memang dikenal dengan determinasinya yang tinggi.

Giggs menghabiskan seluruh karir profesionalnya bersama Setan Merah. Dirinya pensiun pada musim panas 2014. Trofi lain yang Giggs raih antara lain 4 gelar Piala FA dan Piala Liga, 2 gelar Liga Champions, dan 1 gelar Piala Dunia Antarklub.

 

Gary Speed

Meskipun hanya meraih 1 gelar juara Liga bersama Leeds, Gary Speed adalah salah satu pemain berbakat yang pernah dihasilkan Wales. Pemain yang bermain sebagai gelandang tersebut bisa juga dimainkan di sisi kiri. Kemampuannya bermain di beberapa posisi ini membuatnya dikenal sebagai pemain yang multifungsi.

Setelah bermain untuk Leeds, Speed sempat singgah ke Everton, Newcastle, Bolton, dan pensiun di Sheffield United. Setelah gantung sepatu, Speed sempat melatih Sheffield United dan Wales.

Speed dikabarkan meninggal pada 27 November 2011. Kematiannya menjadi kabar yang cukup menghentakkan bagi publik sepakbola Inggris. Selama hidup Speed dikenal sebagai sosok yang menyenangkan. “Dia dikenal sebagai sosok yang rendah hati yang selalu menerima suporter dan media, serta memperlakukan mereka secara bersahabat,” tulis National Football Museum.

 

Gareth Bale

Meskipun karirnya bersama Tottenham Hotspur hanya menghasilkan 1 gelar Piala Liga, karir Gareth Bale di Inggris jelas tidak bisa dibilang buruk. Sebab, kegemilangannya bersama Spurs lah yang membawa namanya melambung tinggi dan digaet oleh Real Madrid. Bersama Spurs, Bale mencetak 71 gol dan 53 assist.

Setelah diboyong ke Madrid pada musim panas 2013, Bale sempat kembali ke Spurs. Posisinya yang tersingkirkan dari skuad utama Real Madrid membuatnya dipinjamkan pulang ke London. Pada kesempatan kedua ini, performa Bale tidak bisa dibilang buruk. Ia mencetak 11 gol dalam 20 laga untuk Spurs di Liga Inggris 2020/21.

 

Aaron Ramsey

Meski tidak pernah membawa Arsenal menjuarai Liga Inggris, setidaknya Aaron Ramsey bisa menghadiahi The Gunners 3 gelar FA Cup. Pemain yang didatangkan dari Cardiff City pada musim panas 2008 tersebut sempat menjadi gacoan Arsene Wenger di lini tengah Arsenal.

Pemain kelahiran 26 Desember 1990 tersebut mampu mencetak 64 gol dan 60 assist dalam 369 laga berseragam The Gunners. Performa apiknya tersebut membuat Juventus mendatangkannya untuk menjadi metronom di lini tengah pada musim panas 2019. Di Turin, Ramsey berhasil meraih satu scudetto dan satu trofi Coppa Italia.

Sumber: The Athletic, Transfermarkt, National Football Museum, Manchester United, dan LFC History

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru