Menoreh Banyak Prestasi, 7 Pemain TOP Ini Malah Gagal di Liga

spot_img

Sepakbola selalu menyajikan sesuatu yang mengejutkan. Sesuatu yang terkadang kita tidak pernah menyangka sebelumnya. Seperti kekalahan Barcelona atas Eintracht Frankfurt, dan kekalahan menyedihkan Bayern Munchen atas Villarreal. Ya, begitulah sepakbola.

Selalu ada sisi yang kita tidak akan pernah menyangka. Begitu pula apa yang pernah terjadi pada beberapa pemain top berikut. Mereka sanggup menorehkan banyak prestasi seperti pemain terbaik, Piala Dunia, Liga Champions, Liga Eropa, dan lain sebagainya.

Namun, pemain-pemain top ini tidak ada yang menyangka justru gagal di liga. Yup, kamu nggak salah mendengar. Berikut ini pemain top yang menoreh prestasi mengagumkan, tapi mereka malah gagal di liga. Siapa saja pemain tersebut?

Antoine Griezmann

Siapa yang tidak mengenal sosok Antoine Griezmann? Namanya makin melejit ketika memperkuat salah satu raksasa Spanyol, Atletico Madrid. Griezmann juga menjadi pemain kunci ketika Prancis meraih trofi Piala Dunia 2018 di Rusia.

Grizzy, ketika masih berseragam Atletico Madrid juga menjadi salah satu striker berbahaya di Liga Spanyol, disamping nama-nama beken seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo kala itu. Selama bermain untuk Atletico Madrid, Griezmann sudah mengumpulkan 286 caps, dan berhasil membukukan 141 gol.

Ia juga turut mengantarkan Atletico Madrid meraih dua titel bergengsi di Eropa, yaitu Europa League di musim 2017/18 dan Piala Super Eropa semusim setelahnya. Prestasi Griezmann memang moncer, namun sayangnya itu tak dibarengi dengan gelar liga domestik.

Grizzy tak pernah sekali pun menjuarai La Liga. Padahal ia bermain di tiga klub yang berbeda: Real Sociedad, Atletico Madrid, dan Barcelona. Ketika Atletico Madrid berhasil menjadi kampiun di La Liga musim 2013/14, Griezmann masih bermain untuk Real Sociedad.

Begitu pula pada musim 2020/21. Ketika itu ,Diego Simeone sukses membawa Atletico Madrid kampiun La Liga. Namun sungguh malang, Griezmann tidak ada di sana. Antoine Griezmann kala itu memperkuat Barcelona, yang pada akhir musim hanya mampu finis di peringkat ketiga.

Juan Mata

Jika kita membicarakan sepakbola Spanyol, akan sangat sulit bagi kita untuk menyingkirkan nama Juan Mata. Meski belakangan ini namanya tenggelam di tengah lautan keburukan Manchester United, namun Mata tetaplah termasuk pemain hebat di abad ke-21.

Tengoklah beberapa gelar yang sudah ia raih. Ketika masih memperkuat Valencia saja, di tahun 2008, Juan Mata sudah menggondol satu gelar Copa Del Rey. Mata juga termasuk salah satu pemain yang membawa Spanyol menjuarai dua ajang bergengsi. Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.

Itu masih belum seberapa. Ketika memutuskan pindah ke raksasa London, Chelsea, Juan Mata makin sibuk mengumpulkan trofi. Mata termasuk pemain yang bisa membawa Chelsea meraih trofi Liga Champions di tahun 2012 dan di tahun yang sama juga meraih Piala FA.

Masih belum berhenti. Ketika Mata pindah ke Manchester United, satu trofi Piala Liga sudah ia bawa pulang. Bahkan ia juga termasuk pemain yang menyumbangkan trofi terakhir untuk Manchester United, yaitu Europa League musim 2016/17. Sayangnya semua trofi itu terasa kurang lengkap karena Juan Mata gagal meraih satu pun trofi liga domestik.

Jamie Carragher

Seluruh Kopites pasti mengetahui siapa itu Jamie Carragher. Yup, sang legenda itu memang punya tren yang bagus ketika bermain untuk Liverpool. Ia bahkan menjadi sosok yang di dalam hidupnya, tidak pernah terbersit sedikit pun akan mengkhianati Liverpool.

Yup, benar sekali, Carragher sudah menyerahkan hampir seluruh masa keemasannya untuk Liverpool. Bahkan ia sudah mengumpulkan banyak trofi ke lemari The Reds. Liga Champions, Liga Eropa, Piala Liga, Piala FA, Community Shield, sampai Piala Super Eropa sudah ia bawa pulang untuk Liverpool.

Namun, semua orang tahu bahwa Jamie Carragher tidak pernah menjuarai liga domestik. Mungkin itu karena kesetiaannya pada Liverpool, tapi yang jelas Carragher pernah nyaris menjuarai Liga Inggris tahun 2009. Di mana saat itu Liverpool hanya terpaut empat poin dari Manchester United.

Kegagalan itu menjadi menyedihkan. Karena itu mengingatkan pada tahun 2002. Tahun di mana kala itu Liverpool hanya bisa menguntit Arsenal di peringkat kedua. Kini, Carragher hanya bisa melihat tim yang ia cintai itu menggamit trofi Liga Inggris.

Steven Gerrard

Nasib legenda Liverpool lainnya, Steven Gerrard setali tiga uang dengan Jamie Carragher. Gerrard, bersama Carragher membawa Liverpool meraih titel Liga Champions Eropa pada musim 2004/05. Bahkan di final, saat melawan AC Milan, Gerard menyumbangkan satu gol di menit 54. Sebelum akhirnya Liverpool menang lewat adu penalti.

Berbeda dengan Carragher, Gerrard tidak menghabiskan seluruh waktu bermainnya untuk Liverpool. Ia sempat bermain untuk LA Galaxy sebelum akhirnya pensiun. Namun, walaupun sempat pindah ke Liga MLS, Gerrard masih belum bisa menjadi juara di liga lokal.

Meski begitu, prestasi Gerrard sangat mentereng. Ia, setidaknya sudah dua kali meraih Piala Super Eropa bersama Liverpool. Bersama timnas, prestasi terbaik Steven Gerrard membawa Inggris sampai ke perempatfinal Piala Dunia 2006.

Fernando Torres

Rasa-rasanya seperti tidak mungkin bagi seorang pemain yang lehernya dibebani satu medali juara Liga Champions, satu Piala Dunia, dua Euro justru tidak pernah menjuarai liga lokal. Namun, apa boleh buat, begitulah nasib seorang Fernando Torres.

Pemain yang pernah menggemparkan dunia ketika mendarat ke Chelsea dengan harga fantastis, dari sang rival, Liverpool itu ternyata tidak pernah satu kali saja menjadi juara di kompetisi liga mana pun. Kendati Torres sendiri sudah bermain untuk lima klub yang berbeda.

Atletico Madrid, Liverpool, Chelsea, AC Milan, dan Sagan Tosu. Ia juga ketika pemungutan suara Ballon d’Or hanya berada di belakang Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun begitulah Torres, sampai di klub terakhir yang ia bela pun tak pernah dibawanya juara liga. Sagan Tosu, saat Torres di sana bahkan harus berjuang agar tak degradasi.

Robbie Fowler

Masih dari Liverpool. Nama lain yang pernah memperkuat The Reds tapi tak pernah menjuarai liga adalah Robbie Fowler. Sebagai seorang legenda yang tentu saja bergelimang prestasi, mungkin banyak yang menyangka kalau ini adalah mustahil. Tapi memang seperti itulah keadaannya.

Robbie Fowler memang sanggup mempersembahkan dua trofi Piala Super Eropa dan satu trofi Europa League. Namun ia tak pernah satu kali saja menjuarai liga lokal. Meskipun bukan berarti ia tidak pernah bermain di klub lain. Tercatat di Transfermarkt, Robbie Fowler pernah bermain untuk Leeds United, Blackburn Rovers, sampai Muangthong United.

Marco Reus

Nama terakhir adalah Marco Reus. Reus hampir saja masuk ke dalam skuad Timnas Jerman kala menjuarai Piala Dunia 2014, namun ia gagal lantaran cedera. Pupuslah harapan Reus berkalung medali Piala Dunia. Namun ternyata bukan cuma itu.

Bintang Borussia Dortmund tersebut juga tak pernah menjuarai kompetisi liga mana pun. Kendati prestasinya sangat mentereng. Ia sukses membawa Dortmund kampiun di DFB Pokal dua kali dan tiga kali menyabet Piala Super Jerman. Reus juga tercatat menjadi pemain terbaik Jerman pada tahun 2012 dan 2019.

https://youtu.be/lzl7Mz8BrxU

Sumber referensi: MED Sport, FourFourTwo, SkySports, DreamTeamFC, FutbolRetro

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru