Liverpool Masih Mau Berjuang

spot_img

Musim ini bisa dibilang penuh kejutan bagi Liverpool, kena prank perkasa di awal jalannya kompetisi kemudian amburadul tidak karuan saat memasuki kalender tahun 2021. Mitos pemuncak klasemen di hari Natal pasti akan menjadi juara di akhir musim nyatanya tidak berlaku bagi Liverpool jika kita melihat kondisi mereka saat ini. Tidak perlu waktu lama untuk melongsorkan anak asuh Juergen Klopp dari pucuk ke papan tengah, terhitung hanya perlu waktu kurang dari tiga bulan saja. So pathetic.

The Reds sudah menelan enam kali kekalahan beruntun di Anfield, belum pernah mengantongi kemenangan di Anfield sejak tahun baru, dan dari 14 laga terakhir di Premier League, Liverpool sudah mengumpulkan delapan kekalahan, serta tiga kali imbang. Alias mereka cuma menang tiga kali. Torehan poin yang bahkan jauh lebih buruk dari David Moyes kala menukangi Manchester United.

Saat ini Liverpool sedang berkutat di klasemen 7, selisih 25 poin dengan Manchester City di puncak, dan selisih 5 poin dari zona UCL. Itupun masih berpotensi lebih longsor lagi karena abang mereka, yaitu Everton yang sekarang ada di posisi 8 dengan perolehan poin yang sama masih memiliki satu laga yang belum dimainkan. Nah, apa nggak makin was-was itu Liverpool?

Ada beberapa penyebab keolengan Liverpool musim ini, dimana sang juara bertahan nasibnya kurang beruntung karena dihantam badai cedera pemain utamanya, contohnya Virgil Van Dijk. Ya seperti yang kita tau lah gengs, kualitas pemain utama dan cadangan Liverpool itu timpang jauh banget, nggak seimbang kek Manchester City. Udah gitu lini serang mereka juga lagi tumpul, nggak mengerikan seperti musim-musim sebelumnya. Pokoknya tiap ketemu fans Liverpool alesannya mesti begini, “kita ngampas itu karena Van Dijk cedera.” Hilih, seharusnya itu tidak menjadi alasan, tim lain nggak ada Van Dijk masih bisa bersaing tuh.

Sadio Mane, selaku pemain depan andalan Liverpool menilai jika penurunan performa timnya itu adalah hal yang wajar. Karena setiap klub pasti pernah mengalami fase tersebut, tinggal gimana langkah selanjutnya aja buat kembali bersaing di perburuan gelar. Dilansir dari media Liverpool Echo, Mane blak-blakan kalo mereka belum mau nyerah dulu.

“Gimanapun juga kita harus bisa ngatasin masalah ini, jangan sampe putus asa, pokoknya harus usaha terus, ngejaga motivasi, sama gimana harus bangkit. Gue kasih tau ya, sebagai petarung itu kita nggak boleh nyari-nyari alesan, fokusin aja nyari solusi.”

Dari pernyataan Mane tersebut bisa disimpulkan jika dirinya dan rekan satu timnya masih berjuang dan belum mau menyerah. Mindset yang baik memang, karena musim masih berjalan dan sudah seharusnya memberikan usaha yang terbaik, terlepas dari hasilnya nanti bagaimana kan yang penting udah usaha aja dulu.

Tidak hanya Mane, Mohamed Salah juga ikut menyebarkan semangat positifnya terkait keambyaran Liverpool musim ini. Setelah hasil yang cukup memuaskan dengan lolos ke perempat final Liga Champions, dan berhasil mengalahkan Wolves di liga domestik, Salah berargumen jika Liverpool masih bisa tampil lebih baik lagi kedepannya.

“Jujur ini situasi yang menurut gue sulit saat ngliat posisi klasemen di Premier League, tapi gue masih yakin kok kalo kita bisa lebih baik lagi, ya kalian liat sendiri kan kalo di UCL kita masih bagus-bagus aja.”

Apakah musim depan Liverpool masih bisa bermain di Liga Champions? Mungkin bisa, dengan catatan mereka harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Ampas ampas begitu, Liverpool masih diunggulkan untuk bersaing di Liga Champions loh gengs, karena baru dua musim yang lalu mereka menjuarai kompetisi tersebut. Tentu sisa-sisa mental juaranya masih ada.

Di jalur Premier League sendiri meskipun kelihatannya sulit, tapi peluang Liverpool sebenarnya masih ada. Saat ini Premier League masih menyisakan 9 laga yang belum dimainkan, dan selisih poin dengan Chelsea di klasemen 4 adalah 5 poin. Tentu masih makes sense bagi Liverpool untuk mengejar, asal pemain intinya nggak kepleset aja pas perburuan tiket UCL nanti. Betul begitu, Steven Gerrard?

Tapi dan tapi lagi, konsistensi bukanlah hal yang mudah dijalankan. Apalagi ditambah dengan kondisi mereka saat ini yang seringkali tiba-tiba kumat dan sisa pemain seadanya. Jika Liverpool tidak mampu meraih poin penuh di minimal enam laga kedepan, yaudah say goodbye untuk bisa bermain di UCL. Fansnya tinggal bikin alibi aja tiap ada yang nanya kenapa nggak lolos UCL.

Aura baik yang mendukung lolosnya Liverpool ke Liga Champions musim depan tidak hanya datang dari lingkup klub mereka sendiri, tapi juga dari mantan striker klub lawan. Ada Ian Wright yang optimis jika Liverpool masih layak diperhitungkan di gelaran Eropa musim depan nanti. Perburuan tiket UCL musim ini terbilang sangat seru karena tidak hanya diramaikan oleh klub big six saja, tapi ada tim-tim kuda hitam seperti West Ham United, Leicester City, dan Everton yang turut berpartisipasi menjadi perusuh.

Menurut penuturan Ian Wright, dia masih kurang yakin ketiga klub underdog itu mampu mengemas satu tiket ke UCL nanti. Karena untuk bisa mengakhiri musim di posisi empat besar tentu membutuhkan konsistensi yang tinggi, ketiga klub itu diragukan Wright bisa menahan segala tekanan yang hadir saat musim mendekati akhir. Wah main-main ini si Wright sama lord Lingard kesayangan kita semua. Nggak tau apa betapa ajaibnya Lingard kalo main sampe bisa masuk timnas lagi.

Untuk Tottenham Hotspur asuhan Jose Mourinho, mereka juga dinilai tidak akan finish di posisi empat besar. Entah apa yang salah tapi memang kalau dibandingkan dengan Liverpool, skuad sehat Tottenham terbilang cukup bagus untuk bersaing, hanya saja saat di lapangan ekspektasi itu menguap begitu saja, pokoknya masih mending Liverpool kemana-mana deh kalo harus milih mana yang nantinya akan lolos empat besar.

Dalam riset yang dilakukan oleh International Federation of Football History & Statistic (IFFHS), Liverpool menempati posisi 17 dalam kategori klub terbaik selama satu dekade terakhir. Menandakan meskipun ambyar begitu mereka masih diperhitungkan masuk jajaran klub besar di Eropa.

Siapa saja yang pernah merasakan berada di situasi yang sama seperti Liverpool tentunya tidak akan mudah. Harus bermain bagus dalam keadaan skuad yang pincang, pemilik klub pelitnya bukan main, tekanan dari media yang tidak pernah berhenti, ditambah tim lawan yang makin lama makin kuat. Untung owner mereka bukan macem Roman Abramovich, ya meskipun pelit pelit begitu dan sering bikin emosi fans, pemilik klub Liverpool masih terbilang cukup sabar menyaksikan klub miliknya meskipun bermain buruk. Beda cerita kalo yang punya Liverpool itu Abramovich, udah dari kapan hari kali itu Juergen Klopp ditendang dari Anfield.

Dan keputusan The Reds untuk tetap berjuang sampai titik darah penghabisan juga mencerminkan sikap petarung yang sesungguhnya, walaupun banyak yang berspekulasi jika mereka sudah tidak mempunyai kesempatan bermain di UCL musim depan, tapi pihak Liverpool masih tetap optimis dan menjaga asa untuk bangkit kembali.

Intinya buat fans Liverpool, banyak banyakin sabar aja deh. Sama seperti siklus klub yang ada naik turunnya, siklus penggemar pun juga begitu, ada kalanya kalian bisa koar-koar karena habis juara, tapi kapan tiba waktunya juga harus menerima kalau kalian gantian dibully sama fans sebelah karena lagi mengalami fase ngampas.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru