Giovanni van Bronckhorst memang tidak dikenal sebagai pencetak gol. Hall itu memang wajar mengingat dirinya memang bermain di posisi bertahan. Ia hanya mencetak lima gol dari 104 pertandingan bersama tim oranye. Namun, van Bronckhorst merupakan seorang bek kiri andalan timnas Belanda sejak debutnya di tahun 1996. Sampai akhirnya ia memutuskan untuk pensiun di Piala Dunia 2010. Dan golnya di turnamen itu akan menjadi gol penutup karir yang manis bagi van Bronckhorst.
Saat itu Belanda berhasil melaju sampai semifinal Piala Dunia 2010. Perjalanan Belanda di babak penyisihan grup sebelumnya cukup mulus. Pasukan oranye bisa lolos grup sebagai pemuncak klasemen setelah berhasil mengalahkan semua tim di grup itu. Di semifinal, Belanda bertemu dengan Uruguay setelah tim dari amerika selatan itu mengalahkan Ghana di quarterfinal. Belanda sendiri sudah tidak asing lagi dengan tim dari Amerika Selatan setelah sebelumnya mereka mengalahkan Brasil di babak perempat final.
Gol Spektakuler Van Bronckhorst
Belanda bisa memegang kendali permainan sejak menit awal pertandingan. Sementara Uruguay yang di atas kertas memang tidak lebih unggul dari Belanda menampilkan permainan bertahan yang rapi. Pasukan oranye tidak bisa menemukan celah dari barisan pertahanan yang rapat dari Uruguay. Namun, riuh penonton di Stadion Cape Town itu pecah setelah sang kapten, van Bronckhorst menjalankan aksinya di menit 18.
Ia menerima operan pendek dari Sneijder, dan hanya butuh satu sentuhan untuk mengontrol bola sebelum ia melepaskan tembakan roket hampir dari setengah lapangan. Bola itu melesat sejauh 36 meter sampai ke pojok gawang Muslera. Sontak seisi stadion dibuat bergemuruh atas gol spektakulernya. Tidak ada yang mengira van Bronckhorst akan melepaskan tembakan sejauh itu.
Semua mengira para pemain Belanda sedang melakukan build-up untuk mencari ruang masuk ke daerah pertahanan Uruguay yang rapat. Tapi van Bronckhorst malah melepaskan tendangan dari jarak yang sangat jauh. Ia seolah bisa mengendalikan bola jabulani yang sebelumnya banyak diprotes karena pergerakannya yang tidak bisa diprediksi.
Gol tersebut membuat Belanda bisa unggul sementara dan mengangkat kepercayaan diri tim oranye. Meskipun sempat kecolongan lewat gol dari Diego Forlan sebelum babak pertama usai, Dua gol dalam tiga menit yang dicetak Wesley Sneijder dan Arjen Robben di babak kedua sudah cukup membuat tim Belanda bisa tak tergoyahkan sampai akhir laga. Gol telat dari Maximiliano Pereira di menit 90 pun hanya terkesan seperti gol hiburan bagi Uruguay. Dengan hasil akhir 3-2 untuk kemenangan Belanda, van Bronckhorst dan kolega berhak melaju ke final.
Pensiun Setelah Piala Dunia
Namun, nasib Belanda di final tidak semulus perjalanan mereka di babak-babak sebelumnya. Tim oranye bisa menahan imbang spanyol di dua babak penuh pertandingan sebelum mereka kalah dengan skor 1-0 di babak perpanjangan waktu. Hasil ini tentu menjadi kekecewaan bagi Belanda dan juga van Bronckhorst yang di turnamen itu menjabat sebagai kapten.
Setelah Piala Dunia berakhir, ia memutuskan untuk gantung sepatu. Meskipun tidak bisa mempersembahkan Piala Dunia untuk Belanda di penghujung karirnya, tapi ia tetap bangga. Ia menjalani pertandingan terakhirnya sebagai pemain profesional di partai final Piala Dunia. Ia juga bisa mengenang dengan bangga, bahwa gol terakhirnya menjadi salah satu gol terindah dan akan dikenang dalam sejarah Piala Dunia.
Sumber referensi: ESPN, Transfermrkt, FIFA


