Fabrizio Romano tiba-tiba ngetweet berita transfer dari pemain Timnas Indonesia. Tweet itu menyebut Lille telah menjalin kesepakatan dengan NEC Nijmegen untuk merekrut Calvin Verdonk. Ini kabar yang mengejutkan. Bukan cuma buat fans Timnas Indonesia, tapi juga fans NEC Nijmegen itu sendiri.
Verdonk kontraknya masih lama, performanya juga sedang melejit, tapi memutuskan pindah ke Lille, salah satu raksasa di Liga Prancis. Yang lebih menarik bukan cuma itu, melainkan bagaimana Verdonk akan menjadi partner bagi Olivier Giroud yang terkenal sang raja sundulan.
Bagaimana kemampuan seorang bullet header seperti Giroud akan dimanjakan dengan kualitas-kualitas umpan ciamik dari bek kiri eksplosif macam Calvin Verdonk? Akankah kita melihat parade gol-gol indah hasil kerja sama keduanya?
Daftar Isi
Calvin Verdonk Datang ke Lille
Tak kurang dari 3 juta euro dibayarkan Lille kepada NEC Nijmegen demi memboyong Calvin Verdonk. Bek Timnas Indonesia itu akan menjadi pembelian kesembilan Les Dogues di musim ini. Dan Verdonk termasuk pembelian termurah setelah Romain Perraud dari Real Betis dan Nathan Ngoy yang diboyong dari Standard Liege.
Verdonk kabarnya dikontrak selama tiga tahun oleh Lille. Fabrizio Romano mengabarkan bahwa pertandingan menghadapi Fortuna Sittard merupakan laga terakhir Verdonk di klub asal Belanda tersebut. Sebab setelah laga itu Verdonk akan terbang ke Prancis untuk menjalani tes medis.
🔴⚪️🇮🇩 Lille confirm deal sealed for Calvin Verdonk from NEC for €3m package.
Indonesia international here with his agents Fulco and Nathan van Kooperen from Muy Manero. pic.twitter.com/lAMbtO1Kus
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) September 1, 2025
Para suporter NEC Nijmegen pun memberi salam perpisahan buat Verdonk. Sebuah ucapan perpisahan yang cukup haru dan sentimental dalam bentuk spanduk berbahasa Belanda, yang jika diterjemahkan kurang lebih berarti “165 kali berjuang seperti seorang pejuang, Calvin terima kasih atas dedikasimu bersama merah, hijau, hitam.”
Ini memperlihatkan betapa suporter NEC Nijmegen sangat menghargai perjuangan dan dedikasi Calvin Verdonk. Ia seperti seorang legenda yang namanya abadi dalam sanubari penggemar Nijmegen.
Persaingan Bek Kiri Lille
Lalu, kenapa Nijmegen melepas Verdonk ke Lille? Sesungguhnya situasi yang dialami klub Belanda itu cukup rumit. Awalnya, Les Dogues menawar pemain yang kontraknya baru akan habis pada 2028 itu di bawah 3 juta euro. Namun tawaran ditingkatkan menjadi 3 juta euro, dan itu sulit ditolak oleh Nijmegen.
Di satu sisi, Lille juga butuh kedalaman skuad. Bermain tak hanya di kompetisi domestik melainkan juga Eropa, mengharuskan setiap tim untuk memiliki lebih banyak pemain, tak terkecuali Lille. Mereka pun sibuk mencari pemain baru di beberapa posisi, termasuk bek kiri. Romain Perraud yang disebutkan tadi pun adalah pemain yang baru datang.
Leeds have confirmed the £10m signing of Lille left-back Gabriel Gudmundsson.
He’s signed a four-year contract. Key hole in the team filled. Another 26yo and 5ft 11in isn’t tiny for a full-back.
More than 100 Ligue 1 apps, 13 in Champions League. #lufc pic.twitter.com/hBF4m4etwd
— Beren Cross (@BerenCross) July 8, 2025
Hal ini mesti dilakukan lantaran Lille kehilangan Gabriel Gudmundsson yang dibeli Leeds United awal musim ini. The Peacocks membeli Gudmundsson seharga 11,6 juta euro. Dari modal itu Les Dogues membeli Romain Perraud dan Calvin Verdonk yang harganya sama, yakni 3 juta euro, membuat Lille akhirnya memiliki tiga bek kiri musim ini.
Selain Verdonk dan Perraud, ada Vincent Burlet yang kembali dari masa peminjaman di tim Ligue 2, Le Mans FC. Ketimbang Burlet, jelas Verdonk punya lebih banyak pengalaman di level tertinggi. Pemain Timnas Indonesia itu akan bersaing dengan Perraud untuk memperebutkan posisi bek kiri.
Pertanyaannya, apa yang bisa ditawarkan Verdonk untuk merebut posisi bek dari bekas pemain Real Betis tersebut?
Kemampuan Calvin Verdonk
Media Prancis, L’Equipe menyebut bahwa Verdonk bek yang serba bisa. Selain ditempatkan sebagai bek kiri, Verdonk bisa bermain sebagai bek tengah. Kemampuan ini menjawab kebutuhan Lille.
Misal bek kiri masih ditempati Perraud, Verdonk bisa bermain sebagai bek tengah. Di tiga laga pertama Eredivisie musim ini, Verdonk bahkan bermain sebagai bek tengah, tepatnya left center back.
Tapi apa cuma itu? Wooo ya tidak. Pemain yang satu agen dengan Sven Botman itu telah membangun reputasi sebagai bek kiri paling menarik perhatian di seantero Eropa. Verdonk mengungguli para bek kiri di tujuh liga top Eropa di sejumlah kemampuan. Hmmm…. menarik, apa saja yang keahlian Verdonk yang melampaui bek kiri di tujuh liga top Eropa?
Mengutip data analisis sepak bola dari Data MB, soal umpan ke depan, umpan panjang, umpan progresif, dan aksi progresif, Verdonk adalah yang terbaik dari seluruh bek kiri di tujuh liga top Eropa lainnya pada musim lalu. Statistiknya bisa kamu lihat di sini.
🌎🇮🇩 No fullback in the world had more progressive passes (513) and actions (574) last season than Calvin Verdonk
📊 vs Top 7 League Fullbacks
🥇 Forward passes – 1st
🥇 Long passes completed – 1st
🥇 Progressive passes completed – 1st
🥇 Progressive actions – 1st
🥈 Passes to… https://t.co/qY8dhmqI9y pic.twitter.com/2oW2U4e68A— DataMB (@DataMB_) August 31, 2025
Selain yang terbaik dari kemampuan di atas, Verdonk juga menjadi yang terbaik kedua soal umpan ke final third dan terbaik ketiga perihal persentase kemenangan duel bertahan.
Beuhhhh…. ngeri kali bukan bek kita yang satu ini? Nggak mengherankan jika akhirnya Lille ngotot untuk mengangkut Calvin Verdonk.
Kolaborasi dengan Giroud
Kemampuan umpan ciamik, indah, manja, paripurna dari Calvin Verdonk ini akan berpadu dengan ketajaman Olivier Giroud di lini depan. Benar, ini Giroud yang sama dengan Giroud yang juara Piala Dunia bareng Timnas Prancis 2018 lalu.
Awal musim ini, Giroud lebih dulu tiba di Stade Pierre-Mauroy. Ia datang dari LAFC dengan status bebas transfer. Nah, Giroud terkenal mempunyai kemampuan sundulan yang luar biasa. Dengan tinggi 193 sentimeter, ditopang dengan kekuatan fisik mumpuni, Giroud masih seorang bullet header yang handal.
Meski usianya sudah 38 tahun atau 10 tahun lebih tua dari Verdonk, Giroud masih bisa mencetak gol di kompetisi sekelas Ligue 1. Lihat saja, dia sudah mencetak dua gol di dua laganya bersama Lille. Kemampuan yang masih tajam di usia yang tidak muda membuat Bruno Genesio mesti merawat Giroud. Ia tidak main kala Lille membantai FC Lorient di pekan kemarin.
Akhirnyaa Verdonk resmi ke Lille.. jadi bisa terbuka kalo uda ngefans dari lama
Inget banget dulu udah rutin nonton & ngikutin Lille bareng Napoleon Bonaparte waktu kami ikut bimbel bikin sourdough. Skrg seneng akhirnya fansnya udah banyaakpic.twitter.com/ETpgoqZUwG
— Strootsy Football (@strootsys) September 1, 2025
Well, coba bayangkan, sosok bullet header seperti Giroud akan dilayani oleh bek kiri dengan teknik dan determinasi tinggi macam Calvin Verdonk. Verdonk pemberi umpan, sedangkan Giroud sang eksekutornya.
Kita akan melihat Verdonk menyisir dari sisi kiri. Meliuk-liuk dari pinggir melewati tengah hingga menusuk ke lini bertahan lawan. Lalu ia melepaskan umpan silang dan disambut oleh Giroud. Atau, bisa juga Verdonk mengirim umpan dari tengah langsung ke final third atau sepertiga akhir pertahanan lawan yang akan diterima oleh Giroud.
Diragukan Publik Lille
Tak terbayang bagaimana indahnya parade gol yang tercipta berkat kolaborasi Verdonk-Giroud. Tapi sebelum itu, rupa-rupanya kehadiran Verdonk ke Stade Pierre-Mauroy tak disambut baik oleh penghuni tetap. Para suporter Lille meragukan kemampuan Calvin Verdonk yang namanya bahkan boleh jadi, tidak begitu familiar bagi sebagian dari mereka.
Para suporter menganggapnya sebagai transfer yang omong kosong dan tidak masuk akal. Muncul skeptisisme bahwa Verdonk tidak akan mampu menjawab harapan para penggemar akan lini belakang yang rapuh. Keraguan pada Verdonk ini muncul di tengah masalah finansial yang sedang menyelimuti Lille.
Benar, Les Dogues sedang berusaha bangkit dari krisis finansial. Mereka terjerat hutang yang menurut surat kabar Prancis, Le Monde, nilainya menyentuh 400 juta euro. Nah, Lille kabarnya berhasil membayar 270 juta euro dari hutang mereka. Tapi masalah tidak berhenti soal hutang. Lille juga didenda 49 ribu euro pada Juli lalu akibat terlambat melakukan pembayaran faktur.
Kita juga sudah tahu bahwa Lille akhirnya melepas sejumlah pemain pilar. Jonathan David ke Juventus, Lucas Chevalier yang dibeli PSG 40 juta euro, Bafode Diakite yang dibeli Bournemouth seharga 35 juta euro, Gudmundsson yang dibeli Leeds, hingga Angel Gomes yang merapat ke Marseille.
Krisis keuangan ini mau tak mau memaksa Lille ngirit, termasuk di bursa transfer. Meski mendapat sekitar 75 juta euro dari penjualan Chevalier dan Diakite, Lille tak membeli pemain mahal musim ini. Bahkan pembelian termahal mereka musim ini, Hamza Igamane, hanya dibeli sekitar 11,5 juta dari Rangers.
Akhirul kalam, pergi ke Lille akan menjadi perjalanan baru bagi Calvin Verdonk. Ia keluar dari zona nyaman untuk menelan kenyataan baru dan menantang diri sendiri. Ia juga akan bermain di Liga Eropa, sebuah pengalaman yang, ketika jeda internasional, bisa ia ceritakan ke pemain timnas lainnya yang memilih kenyamanan dengan bermain di Indonesia.
Sumber: Goal, Transferfeed, LEquipe, Mediacities, Lemonde, Okezone


