Gagal Mulu! Mengapa Indonesia Selalu Mengirim Sepakbola di Ajang SEA Games?

spot_img

SEA Games 2021 belum resmi dibuka, tapi untuk ajang sepakbola seperti biasa telah terlebih dahulu dimulai. Timnas Indonesia mengawali SEA Games, khususnya cabang sepakbola dengan kekalahan telak atas tuan rumah, Vietnam 3-0. Meski setelah itu, Indonesia berhasil melumat Timor Leste.

Tapi kita sedang tidak membahas SEA Games secara keseluruhan. Belakangan ini, perbincangan soal ajang multievent setingkat Asia Tenggara itu ramai. Sebab Indonesia, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya menurunkan atlet di 31 cabang olahraga (cabor).

Indonesia hanya mengirim 476 atlet. Targetnya bisa membawa pulang 15 medali emas. Mengenai hal itu, Kemenpora menuai kritik dari berbagai kalangan. Karena beberapa cabor yang punya peluang membawa pulang medali justru tidak turun. Seperti loncat indah, senam aerobik, sampai binaraga.

Namun, dari sekian cabang olahraga, Indonesia sudah pasti akan menurunkan cabor sepakbola. Kendati itu hanya sepakbola pria. Sejauh ini, sepakbola Indonesia selalu berpartisipasi di ajang SEA Games sejak tahun 1977.

Akan tetapi, yang jadi problem adalah Indonesia lebih sering gagal daripada meraih medali tertinggi SEA Games. Inilah yang menimbulkan pertanyaan. Mengapa sepakbola, yang kerap gagal memenuhi ekspektasi di SEA Games, selalu turun? Apa sebetulnya alasan di balik itu?

Gengsi

Ada beberapa kemungkinan yang melandasi mengapa Indonesia tidak pernah absen di ajang sepakbola SEA Games sejak tahun 1977. Dari hasil analisis dari berbagai sumber, alasan yang memungkinkan adalah gengsi.

Sebagai salah satu negara besar di Asia Tenggara, Indonesia merasa harus ikut andil dalam ajang SEA Games cabor sepakbola. Apalagi sepakbola memang menjadi salah satu cabang olahraga yang paling populer.

Cabor sepakbola di SEA Games tak jauh berbeda dengan kompetisi sepakbola se-Asia Tenggara lainnya, yang mulai ada tahun 1996, yaitu Piala Tiger atau Piala AFF. Sebagai benua yang kerap dianggap tertinggal di sepakbola, negara-negara di Asia Tenggara sendiri telah menciptakan persaingan di antara mereka sendiri di dunia sepakbola.

Setiap negara memiliki tekad untuk menguasai segala kompetisi sepakbola di Asia Tenggara. Indonesia, yang konon memiliki sejarah manis di sepakbola, meski itu hanya anggapan para penduduknya sendiri, merasa kurang afdol apabila tidak berpartisipasi dalam sepakbola SEA Games. Apalagi sepakbola SEA Games acap kali menjadi tolok ukur sepakbola di negara-negara di Asia Tenggara.

Indonesia punya gengsi sendiri untuk tetap bisa menjaga asa di sepakbola Asia Tenggara. Sekalipun belum pernah tampil di Piala Dunia, sebagaimana impian semua negara, belum juga mencicipi bagaimana rasanya mengangkat Piala AFF, paling tidak, dengan meraih medali emas cabang sepakbola SEA Games, sudah bisa menjadi pelipur lara seluruh pencinta Timnas.

Selain itu, minimal biar PSSI ada prestasi yang dibanggakan. Maka dari itu, tak ayal Timnas Indonesia selalu mempersiapkan dengan begitu matang sebelum terjun ke SEA Games. Kabarnya, skuad asuhan Shin Tae-yong yang berlaga di SEA Games ini sampai-sampai menjalani pemusatan latihan di Korea, yang tentu saja biayanya tidak sedikit.

Jejak Prestasi

Mengapa Indonesia selalu mengirim cabor sepakbola ke SEA Games, meski gagal mulu? Tentu jawabannya karena jejak prestasi yang ditorehkan timnas sepakbola Indonesia di pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut.

Meski sejauh ini, kekalahan demi kekalahan, kegagalan demi kegagalan menghampiri Timnas Indonesia, khususnya di ajang SEA Games, tapi setidaknya ukiran prestasi di cabang sepakbola tidak mungkin dilupakan begitu saja.

Indonesia sudah beberapa kali menggondol medali sepakbola SEA Games. Misalnya, di SEA Games 1979 dan 1981, Indonesia meraih medali perunggu dan perak. Tahun 1987, bahkan Timnas Indonesia asuhan Bertje Matulapelwa mampu mencuri medali emas SEA Games dari ajang sepakbola.

Pada edisi selanjutnya, Indonesia gagal meraih medali emas. Kendati Timnas Indonesia mempersembahkan medali perunggu sebagai hiburan. Namun, pada edisi 1991, Indonesia kembali membawa pulang medali emas SEA Games.

Walaupun selepas tahun 1991 prestasi sepakbola Indonesia di SEA Games tak begitu mengesankan, dan hanya bisa nyaris juara, namun prestasi tetaplah prestasi. Meski itu sekadar kenangan yang diulang-ulang saja oleh pendukung Timnas Indonesia, layaknya fans Manchester United.

Melalui Review

Ada beberapa faktor mengapa sebuah cabang olahraga dikirim ke SEA Games, maupun tidak dikirim. Kemenpora telah menetapkan standar khusus cabang olahraga bisa turun ke SEA Games atau tidak. Yaitu dengan melalui review terlebih dahulu.

Dilansir detikcom, Ketua Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asmawi mengatakan hal demikian. Bahwa Kemenpora dalam memutuskan cabang olahraga yaitu melalui review terlebih dahulu.

Review itu, kata Asmawi, dilakukan dengan cara wawancara setiap cabang olahraga yang hendak dikirim. Lebih lanjut dalam keterangan yang disampaikan Asmawi, Kemenpora sendiri sudah memiliki data dan track record berbagai macam cabang olahraga.

“Data tersebut dari ajang multievent yang diikuti, atau kami juga melihat track record masing-masing cabang olahraga di kejuaraan resminya,” kata Asmawi.

Asmawi mengatakan, cabang olahraga yang akan turun di SEA Games hanyalah yang berpotensi meraih medali. Entah medali perak, perunggu, atau medali emas. Nah, mengenai hal itu boleh jadi sepakbola tetap diturunkan setelah melalui hasil review. Bahwa dari cabang sepakbola pria khususnya, berpeluang meraih medali.

Keyakinan Ketum PSSI

Sepakbola memang sangat populer, dan ketika Indonesia tampil di ajang yang berkaitan dengan sepakbola, hype-nya tentu akan tinggi. Akan muncul keyakinan-keyakinan yang luar biasa. Meski itu pula berpotensi menjadi suatu hil yang mustahal.

Seperti di ajang SEA Games 2021 yang digelar tahun 2022 ini. Ketua Umum PSSI, bapak yang mulia, Mochamad Iriawan penuh optimisme menatap SEA Games 2021.

Pria yang kerap disapa Iwan Bule itu, sangat optimis Timnas Indonesia bakal meraih medali emas SEA Games 2021. Dilansir situs olahraga kenamaan, Bola, Iwan Bule meyakini hal itu setelah melihat skuad Indonesia yang bakal turun di SEA Games ini.

Pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia U-23 di ajang pesta olahraga se-Asia Tenggara merupakan pemain kombinasi. Terdiri dari pemain muda dan pemain uzur, bahkan ada pula pemain yang memperkuat klub luar negeri.

“Dengan persiapan yang baik, Timnas Indonesia bisa meraih emas SEA Games 2021. Dengan materi pemain yang dipanggil, disiplin, fokus, dan kerja keras, PSSI yakin bahwa hal itu bakal tercapai,” kata Iwan Bule.

Alasan-alasan tadi yang membuat Indonesia selalu mengirim cabor sepakbola di ajang SEA Games. Namun, sejatinya, apa pun itu alasannya, kita doakan saja agar Timnas Indonesia berhasil memenuhi ekspektasi di SEA Games.

Sekurang-kurang, jika Timnas Indonesia masih suka gagal di Piala AFF, medali emas SEA Games sudah lebih dari cukup menjadi penghilang dahaga gelar para pendukung sepakbola Indonesia. Meski untuk itu kita harus bersabar.

https://youtu.be/RuVPsLjdrUA

Sumber referensi: Liputan6, Kompas

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru