Dikasih Kiper Juara Dunia, MU Malah Pilih Kiper Ini?!

spot_img

Emiliano Martinez dengan gagah bilang, “Saya akan bergabung ke Manchester United.” Sampai-sampai ia rela meninggalkan skuad Aston Villa. Tapi apa yang terjadi? Manchester United justru seperti Prabowo Subianto di debat capres lalu. United seolah bilang “Sorry yeee…” pada Emi Martinez, dan memilih mendatangkan kiper lain.

Ialah Senne Lammens, penjaga gawang Royal Antwerp. Tapi kenapa Lammens? Kenapa di saat kiper sehebat Emi Martinez yang berlabel juara dunia mau bergabung, tapi MU justru memilih Senne Lammens yang bahkan tidak berasal dari lima liga top Eropa?

Perubahan Rencana

Pertama-tama, membeli kiper baru bukan rencana Manchester United. Setan Merah tak mau terburu-buru mendatangkan kiper anyar, selagi masih ada Altay Bayindir dan Andre Onana. United baru akan mencari kiper lagi andai Onana atau Bayindir ada yang membeli. Makanya sampai kemarin, sebelum mendatangkan Lammens, MU tak kunjung meresmikan kiper baru.

Padahal fans sudah kepalang muak dengan Onana dan Bayindir. Nah, kegusaran fans atas dua kiper yang tingkat kelucuannya mengalahkan Abdel dan Temon itulah yang akhirnya mengetuk hati manajemen Manchester United.

Penampilan buruk Bayindir di laga melawan Arsenal, serta pertunjukan ketoprak Andre Onana melawan Grimsby Town yang bikin United malu tujuh turunan, karena kalah melawan tim divisi empat di babak awal Carabao Cup, manajemen pun terpaksa mengubah sikap. Tak perlu menunggu Onana dan Bayindir dijual, keputusan dibuat, yakni harus datangkan kiper baru.

United juga tak mau berjudi dengan memasang Tom Heaton, meski para pemain menyarankan itu kepada Ruben Amorim. Pergerakan untuk memboyong kiper baru pun dipercepat jelang bursa transfer ditutup. Emi Martinez bersedia, tapi United juga tertarik mendatangkan Senne Lammens. Di situasi itu bursa kiper baru United mulai panas.

Gagal Merekrut Dibu, Karena….

Manchester United pun berada di persimpangan jalan, antara memilih Sanne Lammens atau Emiliano Martinez. Nah, di kondisi ini, Dibu sebenarnya menjadi opsi yang lebih menarik. Ia punya label kiper juara Piala Dunia. Selain itu, Dibu yang EPL Proven juga akan memudahkan adaptasi. Sang kiper sudah terbiasa bermain di bawah tekanan. Cocok sekali untuk Manchester United.

Tapi keputusan tidak hanya berada di tangan Dibu dan Manchester United, melainkan juga Aston Villa. Menurut Fabrizio Romano, Dibu tak bisa pindah ke Manchester United karena Aston Villa hanya mendapatkan Jadon Sancho secara pinjaman, bukan permanen.

Winger yang satu ini pindah ke Aston Villa tanpa opsi pembelian permanen. The Villans hanya akan membayar 80 persen gaji Sancho, sedangkan hak milik tetap pada United. Lantaran tak bisa mendapatkan Dibu, United pun beralih ke Senne Lammens yang kebetulan harganya juga lebih murah.

Setan Merah membayar sekitar 21 juta euro termasuk add on untuk Lammens, sedangkan Dibu harganya bisa lebih dari 30 juta euro. Setelah gagal ke United dan tak lagi masuk ke skuad Unai Emery, Dibu mencari klub baru. Kabarnya sang kiper menjalin komunikasi dengan Galatasaray. Fyi aja, bursa transfer Liga Turki baru akan ditutup tanggal 12 September mendatang.

Lantas, sehebat apa Senne Lammens? Apakah sang kiper baru tersebut akan memberi ketenangan di sektor pertahanan Manchester United atau justru menambah beban dan bahan meme baru?

Tidak Langsung Jadi Kiper Utama, Tetapi….

Penjaga gawang 23 tahun ini tidak akan langsung menempati posisi kiper utama Manchester United. Syekh Al Mukarrom Andre Onana yang tetap mengisi slot kiper utama di skuad Ruben Amorim. Tidak ada alasan pasti kenapa. Tapi boleh jadi Lammens perlu melihat terlebih dahulu bagaimana kiper Manchester United bermain.

Kiper kelahiran Belgia ini perlu belajar dari Andre Onana. Ketika United main, Onana turun sebagai kiper utama, lalu Lammens duduk di bangku cadangan. Saat Onana melakukan aksi konyol yang mengakibatkan United kebobolan, Lammens bisa bertanya ke Ruben Amorim.

“Pak, apakah nanti saya diminta main kayak gitu?” Lalu Amorim menjawab, “Wooo… ya tidak. Kalau main seperti itu, ngapain sampeyan tak tuku Mas Lammens. Fungsinya sampeyan duduk di sini itu buat belajar supaya ndak seperti Onana.”

Lammens pun ngikik. Tertawa cekikikan melihat tingkah Onana di lapangan. Di ruang ganti, ia lalu mengajak Onana berfoto. Foto itu diunggah ke media sosial dan dibubuhi caption, “Penampilan yang kompor gas, Mas Onana.” Damn!

Tentu saja itu adalah cerita fiktif. Mungkin bisa terjadi, tapi tidak akan tersorot kamera. Yang akan tersorot kamera boleh jadi aksi-aksi Lammens di bawah mistar United. Betul bahwa Onana mungkin tetap akan menjadi penjaga gawang utama. Tapi keseringan tampil buruk di atas lapangan bakal membuat Lammens cepat naik menjadi kiper utama. Kenapa begitu?

Ahli Shot-Stoppers

Tidak hanya usia yang lebih muda, yang membuat ia lebih unggul dari Dibu dan Onana, tapi juga karena kemampuannya. Ketimbang Onana yang punya tangan kalah panjang dari penggaris papan tulis, Lammens punya jangkauan lebih luas. Kiper yang musim lalu membela Royal Antwerp ini disebut-sebut sebagai ahlinya menghentikan tembakan.

Mimin cukup terkejut melihat statistik yang disuguhkan The Athletic tentang Lammens. Betapa tidak? Penjaga gawang berpaspor Belgia ini termasuk kiper shot-stoppers terbaik di delapan liga top Eropa musim lalu. Lammens menempati posisi ketiga di bawah Davy Roef dari KAA Gent dan Yehvann Diouf yang musim lalu membela Stade de Reims.

Menariknya, dalam daftar kiper shot-stoppers yang diriset The Athletic tidak ada satu pun kiper dari Liga Primer Inggris. Kembali ke soal Lammens. Musim lalu, Lammens melakukan setidaknya 127 penyelamatan, dan mencatatkan persentase penyelamatan 81,4%, tertinggi di Liga Belgia.

Lammens juga menyelamatkan lima dari tujuh tendangan penalti sejak awal musim lalu. Dan, menurut The Athletic, tidak ada kiper dari 10 liga top Eropa yang menyelamatkan lebih banyak penalti selama periode tersebut dari Senne Lammens.

Jiannn…. kok ngeri banget gini kiper MU? Kasihan Haaland sama Alexander Isak yang baru gabung Liverpool udah harus menghadapi kiper sebagus ini. Apa nggak terkencing-kencing mereka?

Gaya Penyelamatan

Di Belgia nama Lammens sudah ranum, bahkan sejak berseragam Club Brugge. Ia telah digadang-gadang sebagai pengganti Thibaut Courtois sebagai penjaga gawang utama Timnas Belgia. Hmmm…. melihat statistiknya wajar sih. Menurut manajer Transfermarkt cabang Belgia, Bart Tamsyn, Lammens punya mentalitas yang kuat dan tetap tenang dalam menghadapi berbagai situasi.

Jika demikian, profilnya sesuai dengan Manchester United. Kendati kita juga belum tahu persis, apakah Lammens bisa menguasai dirinya kala menghadapi tekanan dahsyat bermain dengan seragam Red Devils atau tidak. Okelah itu bisa dilihat nanti setelah Lammens bermain.

Terlepas dari itu, Lammens punya gaya penyelamatan yang sedikit banyak bakal mengingatkan fans United akan kiper-kiper terdahulu. Saat duel satu lawan satu, Lammens akan bergerak cepat dari garis pertahanannya dan menutup sudut tembakan dengan agresi dan kecepatan.

Menurut The Athletic, yang membedakan Lammens dengan kiper muda lainnya adalah ia mampu menjaga dadanya tegak lurus ke arah bola dan menjaga keseimbangan. Ini membuat penyerang gugup dan mengambil keputusan yang sejatinya tidak perlu mereka ambil.

Kemungkinan Resiko

Lammens juga sering menggunakan kakinya untuk memblok tendangan. Ini mengingatkan pada David De Gea di puncak performanya. Tapi gaya penyelamatan Lammens ini bukan tanpa resiko. Ia yang agresif sering keluar dari wilayah pertahanannya, ada kalanya justru mati langkah atau salah langkah dan terlambat masuk ke posisi yang ditentukan.

Di situasi ketika Lammens ketarik buat naik, ruang untuk dieksploitasi penyerang lawan tercipta. Ini pernah terjadi saat menghadapi KVC Westerlo di kasta tertinggi Liga Belgia pada September 2024 lalu. Saat itu malah menghasilkan penalti buat lawan. Untung ia menggagalkan penalti tersebut. Jika terjadi di Liga Inggris, kesalahan begini akan dihukum tanpa ampun.

Lammens memang punya kemampuan distribusi bola tak kalah bagus dari Onana. Umpan jarak pendek maupun jauhnya lumayan. Musim lalu, ia mencatatkan 859 umpan sukses. Tapi yang jadi persoalan, Lammens ternyata lemah dalam duel udara.

Agresivitas yang dimiliki terkadang membuatnya terlalu memaksakan diri. Lammens sulit menemukan waktu yang tepat antara kapan harus merebut bola tinggi dan kapan harus melakukan pukulan saja. Ini beresiko kala turun menghadapi tim yang ngandelin bola mati kayak Arsenal.

Well, itulah tadi soal Senne Lammens. United telah memilih Lammens ketimbang Dibu Martinez. Kita tinggal menunggu. Apakah Lammens adalah penjaga gawang yang dibutuhkan United selama ini? Jika tampil apik, fans MU senang. Jika tidak, minimal bisa mengocok perut setiap akhir pekan.

Sumber: FabrizioRomano, TheAthletic, Goal, Transfermarkt, Mirror, BBC

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!

Glory Glory Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Magnificent 7 Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Back Home Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000

Artikel Terbaru