Diisi Pemain Top! Inilah 7 Tim Terbaik Yang Pernah Terdegradasi Premier League

spot_img

Sudah hal lumrah kalau tim dengan performa terburuk terdegradasi di akhir musim. Tapi terkadang, ada tim yang terlalu bagus untuk turun kasta. Apalagi di Premier League, ketika berbekal pemain top dan bermain bagus saja tidak cukup membuat sebuah tim bertahan kasta tertinggi. Seperti yang dialami 7 tim terbaik yang pernah terdegradasi Premier League.

Leicester United (2022/23)

Terbaru ada Leicester United yang terdegradasi musim 2022/23. Itu hal yang sangat mengejutkan bagi banyak orang. Terutama bagi mereka yang menyaksikan perjalanan luar biasa Leicester di musim 2015/16.

Tapi ada banyak hal yang membuat relegasi Leicester musim 2022/23 ini tambah mengejutkan. Dua tahun sebelumnya, mereka masih bisa terbang tinggi. Duduk di peringkat kelima, hanya kalah satu poin dari Chelsea yang menempati peringkat 4. Dan jangan lupa mereka adalah juara FA Cup 2021.

Juga, ada perdebatan kalau Leicester musim 2022/23 sebenarnya memiliki kedalaman skuad yang lebih baik. Dibandingkan dengan tujuh musim sebelumnya saat mereka menang Premier League. Tim Leicester ini diisi oleh pemain seperti James Madison, Wout Faes, Youri Tielemans, Jammie Vardy, dan lainnya.

Tapi bahkan dengan skuad seperti itu dan bimbingan pelatih ternama Brendan Rodgers, the foxes tak mampu menghindari degradasi. Mereka hanya mengemas 34 poin dengan hanya 9 kemenangan, 7 kali imbang, dan 22 kali kalah di musim 2022/23.

Newcastle (2015/16)

Well, Newcastle memang tidak selalu jadi tim yang konsisten seperti era sekarang. Di musim 2015/16 mereka pernah mengalami degradasi meski dengan skuad yang cukup bagus. Harus diakui memang, kalau sepanjang musim itu Newcastle bermain sangat jelek. Tapi lihat saja susunan pemainnya.

The Magpies punya bakat muda menggiurkan Gini Wijnaldum. Kemudian juga ada Moussa Sissoko, Aleksandar Mitrovic, Ivan Toney, Jonjo Shelvey, Pappis Cisse, Andros Townsend dan lainnya. Mereka terbukti jadi pemain hebat di tim lain. Sebut saja Wijnaldum yang nantinya jadi pemain penting Liverpool dalam menjuarai Premier League dan Champions League.

Target Newcastle saat itu sebenarnya adalah berada di delapan besar Premier League. Tapi mereka menghabiskan sebagian besar musim di zona degradasi. Sampai-sampai the magpies harus merekrut Rafael Benitez untuk menggantikan McCLaren sebagai pelatih.

Sayangnya semua sudah terlambat. Saat Benitez datang, Newcastle berada di peringkat 19 dengan hanya 10 pertandingan tersisa. Meskipun tak terkalahkan di 5 pertandingan terakhir, Newcastle harus puas duduk di peringkat 18 dan terdegradasi.

Queens Park Rangers (2012/13)

Queens Park Rangers, atau QPR memang bukan tim yang besar. Di musim 2012/13 saja mereka juga hanya mampu mengoleksi 25 poin dengan hanya 4 kali menang. Tapi skuad yang mereka miliki saat itu benar-benar konyol.

QPR punya 3 pemain yang pernah jadi juara Liga Champions. Julio Cesar, yang mengangkat treble bersama Inter tahun 2010. Lalu ada jendral lapangan tengah Park Ji-sung yang dilepas Manchester United. Juga ada Jose Bosingwa yang baru saja jadi juara Champions bersama Chelsea di tahun 2012.

Itu pun belum termasuk beberapa pemain berbakat lainnya. Ada Esteban Granero yang dibeli dari Real Madrid. Gelandang Spanyol itu menjalani 28 pertandingan bersama los blancos se-musim sebelumnya. Ditambah Federico Macheda, Djibril Cisse, dan Taye Taiwo.

Total, QPR telah mendatangkan 25 pemain baru musim itu. Dengan total biaya transfer sebesar 50,35 juta euro. Memang benar, mendatangkan banyak pemain sekaligus dari berbagai latar belakang tidak akan pernah berhasil.

Blackpool (2010/11)

Pertahanan bukanlah lini terbaik Blackpool di musim 2010/11. Mereka kebobolan 78 kali, membuat mereka tim paling banyak kebobolan di Premier League musim itu. Tapi untuk urusan menyerang, mereka jagonya.

Blackpool mungkin tidak diisi para pemain top jika dibandingkan tim lain di daftar ini. Tapi melihat permainan the tangerines, mereka paling tidak pantas terdegradasi. Permainan mereka di musim itu sungguh-sungguh sangat menghibur dengan gaya all out attacking-nya.

Juga ada beberapa momen menakjubkan yang mereka ciptakan. Seperti mengalahkan Liverpool di Anfield dengan skor 2-1. Atau saat memimpin 2-0 di babak pertama lawan Manchester United. Meskipun akhirnya kalah 3-2, itu jadi pertandingan yang menghibur bagi publik Bloomfield Road.

Sayangnya permainan atraktif mereka tidak bisa menyelamatkan the tangerines dari zona degradasi. Mereka duduk di peringkat 19. Mengoleksi 39 poin, hanya kalah satu poin dari zona aman. Meskipun begitu, mereka mencetak 55 gol. Saat itu jadi rekor gol terbanyak yang dicetak tim degradasi di Premier League.

Newcastle (2008/09)

Pada akhir musim 2008/09, Newcastle hanya mencatatkan tujuh kemenangan, dipimpin 4 manajer secara bergantian, dan terdegradasi dari Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah. Rasanya kurang pas untuk menyebut itu musim yang buruk. Itu adalah musim bencana untuk The Magpies.

Para penggemar menjadikan pemilik, Ashley & Co sebagai biang kerok. Publik St James Park menyebut mereka sebagai “Mafia Cockney”. Pemilik Newcastle itu membuat manajer sekaligus legenda klub Kevin Keegan mengundurkan diri. Kabarnya Keegan muak karena tidak diberikan kontrol atas kebijakan transfer klub.

Setelah itu, Newcastle pun bongkar pasang pelatih. Dari Chris Hughton, Joe Kinnear, sampai ke Alan Shearer pun turun tangan. Padahal Shearer tak punya pengalaman manajerial. Akibat dari bongkar pasang pelatih ini, Newcastle runtuh berantakan. Mereka pun finis di peringkat 18 dan terdegradasi dari Premier League untuk yang pertama kalinya.

Musim penuh bencana itu semakin sakit dikenang saat mengingat sebenarnya mereka punya banyak pemain berbakat. Di situ ada Michael Owen, Damien Duff, Nicky Butt, Kevin Nolan, Andy Carroll, dan lainnya.

Leeds United (2003/04)

Beberapa klub Inggris menganggap diri mereka terlalu besar untuk tidak bermain di Premier League. Leeds United adalah salah satu dari klub tersebut. Sampai tahun 2004, saat mereka terdegradasi. Leeds harus menunggu sampai tahun 2020 untuk bisa bermain lagi di Premier League.

Hanya tiga tahun sebelum degradasi tahun 2004 itu, Leeds bertanding melawan raksasa Eropa macam Barca dan Real Madrid. Bahkan mengalahkan AC Milan dan melaju sampai semifinal Champions League 2000/2001.

Tapi kesuksesan itu justru membawa dampak buruk pada keuangan Leeds. Mereka pun terpaksa menjual sejumlah bintang mereka. Termasuk Rio Ferdinand, Roy Keane, dan Jonathan Woodgate.

Meskipun dengan kehilangan nama-nama tersebut, Leeds seharusnya bisa lebih baik daripada duduk di peringkat 19 di musim 2003/04. Sebab mereka masih punya beberapa pemain bagus. Seperti kiper Paul Robinson. Atau Mark Viduka yang mencetak 11 gol di liga musim itu. Juga ada beberapa pemain muda berbakat lainnya. Seperti Alan Smith dan James Milner.

West Ham United L(2002/03)

Di akhir musim 2002/03, West Ham berhasil mengemas total 42 poin. Itu jumlah yang tidak wajar untuk tim yang terdegradasi. Sebagai perbandingan, di musim 2022/23 kemarin, Chelsea sukses mengumpulkan 44 poin dan masih bisa finis di papan tengah. Tak heran West Ham saat itu mencatatkan rekor poin terbanyak yang diperoleh tim degradasi di Premier League.

Akar masalah mengapa West Ham saat itu bisa terdegradasi adalah hengkangnya Harry Redknapp di tahun 2001. Juga karena kebijakan transfer yang buruk. Mereka tidak bisa memanfaatkan uang penjualan Rio Ferdinand dengan baik.

Meskipun begitu, West Ham sebenarnya masih diisi para pemain besar. Kiper timnas Inggris, David James contohnya. Kemudian ada Paolo Di Canio, Jermain Defoe, dan juga Michael Carrick. Ada pula Joe Cole dan Glen Johnson yang kemudian pindah dan jadi pemain andalan Chelsea.

Bukan hanya Cole dan Johnson meninggalkan klub setelah terdegradasi. Carrick, James, dan Dafoe juga meninggalkan klub. Mereka pun juga sukses di tim mereka masing-masing. Bahkan Di Canio yang sebelumnya pernah menolak Manchester United karena menganggap West Ham adalah rumahnya, juga pergi di tahun 2003.

Itulah tim-tim terbaik yang pernah terdegradasi di Premier League. Kalian setuju dengan daftar ini? atau ada tim lain yang terlewat?

Sumber referensi: 90min, Goal, Sky, BBC, GMS, B/R, Guardian

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru