Real Madrid layak mendapat julukan sebagai tim terbaik sepanjang masa. Hal itu tak terlepas dari sejarah yang dibuat dalam setiap generasi. Mereka mampu tampil konsisten dan sampai saat ini, masih menjadi tim dengan peraih trofi Liga Champions Eropa.
Namun meski mendapat predikat sebagai tim tersukses di Eropa, el Real bukan tanpa noda. Mereka juga dikenal sebagai klub yang beberapa kali tidak menghormati para legendanya. Deretan pemain yang pergi dari ibukota ini pun akan menjadi buktinya.
Iker Casillas
Sabtu, 12 Juli 2015, Casillas pamit dari Santiago Bernabéu. Dengan berat hati, dia gagal menuntaskan mimpi kebanyakan pemain berlabel bintang, pensiun di satu tim yang telah mengibarkan namanya.
Los Galacticos memilih menyingkirkan pemain yang telah setia bermain satu dekade lebih. Sebelumnya, hengkangnya Casillas sudah lama berhembus. Isu perseteruan dengan rekan satu tim, Presiden klub dan pelatih sepertinya tidak terbantahkan. Isu itu disebut-sebut memicu kepergian si pemain.
Tragisnya, dalam perpisahan sang pemain, tidak ada sesuatu yang istimewa. Casillas tampil sendiri saat mengucapkan salam perpisahan kepada awak media. Hal ini tentu memunculkan banyak pertanyaan karena Real Madrid terkesan tak menghargai legendanya. Sambil menitikan air mata, Casillas mengucapkan salam perpisahan yang begitu emosional.
Sejak bergabung di tim inti Madrid 1995, Casillas jelas pantas mendapatkan apresiasi besar. Setumpuk gelar telah dipersembahkan untuk tim putih-putih itu. Tidak kurang dari 15 trofi dari kejuaraan domestik dan internasional diraih kiper 39 tahun itu bersama Madrid.
Paling spesial, ketika Casillas mengantarkan Los Blancos merealisasikan mimpi meraih La Decima. Namun sekali lagi, ia seperti tidak dihargai. Perpisahannya biasa saja dan terkesan seadanya.
Raul Gonzales
Raul Gonzalez menuturkan bahwa sebenarnya ia punya mimpi untuk pensiun di Real Madrid. Namun keinginan Raul tak bisa terwujud karena dia akhirnya ‘dibuang’ oleh klub kesayangannya.
Selama memperkuat Los Blancos, Raul, yang berperan sebagai kapten dan motor tim, mempersembahkan banyak gelar. Dia membantu Real Madrid merengkuh enam gelar La Liga, tiga titel Liga Champions, empat gelar Piala Eropa, satu titel Piala Super Eropa, empat trofi Piala Super Spanyol, dan dua Piala Interkontinental.
Raul meninggalkan Madrid pada 2010 setelah menjalani seluruh karier profesionalnya bersama Los Blancos. Ia kemudian pindah ke Schalke selama dua musim sebelum akhirnya memilih bermain di Qatar.
Diceritakan, hubungan Raul dan Real Madrid menjadi rumit setelah dia lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Pelatih Real Madrid saat itu, Jose Mourinho, tak bisa menjanjikan posisi starter di setiap pertandingan, apalagi sejak kedatangan Cristiano Ronaldo dari Manchester United.
Raul juga tidak senang hanya duduk-duduk di bangku cadangan. Sang Pangeran Madrid pun perlahan tersisih.
Fernando Hierro
Kepergian Fernando Hierro terjadi dengan cara yang pahit. Kala merayakan titel La Liga musim 2002/03, Hierro merasa kesal ketika ada jurnalis yang masuk ruang ganti tanpa sepengetahuannya. Klimaksnya terjadi pada acara makan malam di restoran lokal.
Hierro dan pemain Madrid lainnya mengancam memboikot seluruh acara, termasuk kunjungan ke pusat kota dan Cibeles. Pihak klub langsung meresponsnya dengan memberitahukan bahwa Hierro tak lagi jadi bagian skuat Madrid.
Hierro, yang sebelumnya sepakat teken kontrak baru, pergi ke Al Rayyan dan Bolton Wanderers. Dua musim setelah berpisah dengan Madrid, yang diperkuatnya dari medio 1989-2003, pihak klub baru mengadakan seremoni penghargaan untuk Hierro.
Padahal Hierro merupakan salah satu kapten terbaik yang dimiliki Real Madrid. Pada tahun 1998, ia sempat memenangkan gelar Liga Champions. Ketika itu, Madrid mengalahkan Juventus di final. Saat itu, Hierro juga mendapatkan gelar bek terbaik. Tiga tahun berselang, Hierro menjadi kapten tim pada tahun 2001 sampai 2003. Di saat Hierro menjadi kapten, Madrid berhasil memenangkan dua gelar liga yakni pada 2001 dan 2003, serta dua trofi Liga Champions Eropa, yakni pada 2000 dan 2002. Lebih dari itu, Hierro telah membela Madrid dalam 601 pertandingan.
Gareth Bale
Setelah 7 tahun bersama Real Madrid, Gareth Bale akhirnya memutuskan pulang ke klub lamanya, Tottenham Hotspur, dengan status pinjaman selama semusim.
Gareth Bale resmi diumumkan menjadi rekrutan Tottenham Hotspur di bursa transfer Liga Inggris musim panas tahun ini. Real Madrid sendiri merekrut Bale setelah dia mencetak 26 gol dalam 44 laga di semua kompetisi musim 2012/13 untuk Spurs.
Selama berseragam Los Blancos, Bale berhasil mengoleksi 105 gol di semua kompetisi. Dia juga memegang peranan kunci dalam 13 trofi domestik serta internasional yang diraih Madrid, termasuk empat gelar Liga Champions. Namun, pemain berusia 31 tahun ini belakangan mulai tersisih dari skuad utama Madrid dengan hanya tampil pada 20 laga di semua ajang musim lalu.
Dia pun dikabarkan terlibat perselisihan dengan pelatih Madrid, Zinedine Zidane. Tak hanya itu, Bale juga sering jadi sasaran cemoohan penggemar klub raksasa Spanyol tersebut. Atas apa yang didapatkan Bale di Madrid, sang agen bahkan sampai menganggap bahwa klub tersebut tak menghargai kliennya.
Agen Bale, Jonathan Barnett, beranggapan bahwa pemain tersebut seharusnya diperlakukan dengan baik oleh Madrid.
Beruntung, meski termasuk ke dalam salah satu pemain yang pantas disebut legenda, Bale tidak terlalu memusingkan perlakuan tak wajar Real Madrid terhadapnya.
Cristiano Ronaldo
Mega Bintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, sempat menjadi pemain vital bagi Real Madrid. Namun, ia membuat keputusan mengejutkan dengan memilih pindah ke Juventus di awal musim 2019. Entah karena sakit hati atau apa, Real Madrid seolah enggan berurusan dengan Cristiano Ronaldo.
Klub berjuluk Los Blancos seolah membuang semua kenangan yang berhubungan dengan eks bintang Manchester United.
Malah, Real Madrid kabarnya melakukan unfollow pada akun sosial Ronaldo dari mulai Twitter hingga Instagram. Yang tak kalah menghebohkan, dalam web resmi Madrid, hanya ditemukan Zidane dan Alfredo di Stefano dalam potret legenda, dan tak ada nama Ronaldo disana.
Padahal Ronaldo terhitung gemilang kala 9 tahun membela Real Madrid.
Ronaldo yang tampil 438 kali membukukan catatan 450 gol, menyumbangkan 119 assist dan mengantarkan Real Madrid meraih berbagai trofi kejuaraan salah satunya Liga Champions.
Ronaldo juga berhasil meraih prestasi individu Ballon d’Or sebanyak empat kali di Real Madrid yakni pada tahun 2013, 2014, 2016 dan 2017.
Menurut pemain yang kini berusia 35 tahun tersebut, dia merasa sakit hati karena tak lagi dihargai, khususnya oleh sang presiden, Florentino Perez.
“Aku merasa di dalam klub, terutama dari Presiden, mereka tak mempertimbangkan ku sebagai pemain yang sama seperti yang mereka lakukan di awal (kedatangan ku). Dia (Perez) hanya melihat ku dari sisi hubungan bisnis. Aku tahu itu. Apa yang dia katakan pada ku tak pernah datang dari dalam hatinya,”