Performa buruk PSG berlanjut sampai ke ajang Eropa. Klub yang bertabur bintang ini sudah kalah tiga kali di tiga pertandingan terakhir mereka. Termasuk kalah 2-1 melawan Marseille yang membuat mereka tersingkir dari Coupe de France. Total mereka sudah kalah lima kali di tahun 2023 di semua kompetisi.
Pada pertandingan tadi malam, the parisien takluk oleh Bayern Munchen di kandang mereka sendiri dengan skor 1-0. Satu-satunya gol itu tercipta oleh Kingsley Coman, pemain yang lahir di Paris dan tumbuh besar di PSG. Ia mencetak gol di babak kedua, menit ke-53. Ia tidak melakukan selebrasi berlebihan demi menghormati publik Parc de Princes.
Jika PSG ingin mengangkat piala Liga Champions pertama mereka, maka kemenangan saat bertandang ke Allianz Arena adalah hal mutlak. Tapi, melihat performa PSG sekarang dan Bayern Munchen sekarang, itu nampak mustahil. Anak asuh Christophe Galtier kini terancam akan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions dua kali berturut-turut.
Terlalu Andalkan Mbappe
Masalah yang terlalu mencolok di PSG adalah bagaimana the parisien terlalu mengandalkan Kylian Mbappe. Penyerang berusia 24 tahun itu sebelumnya mengalami cedera paha, sehingga ia harus memulai pertandingan dari bangku cadangan.
PSG tampil sangat datar dan tidak bersemangat di babak pertama. Sampai akhirnya, gawang Gianluigi Donnarumma kebobolan di menit ke-53. Semeneit kemudian, Galtier memasukan Mbappe ke lapangan.
Ia langsung memberikan akselerasi, variasi, dan kecepatan yang tidak dimiliki PSG sebelumnya. Tidak bisa dipungkiri, kualitas itu hanya dimiliki oleh Mbappe seorang. Neymar yang berusia 31 tahun, dan Messi yang kini berusia 35 tahun sudah tidak memilikinya.
Meskipun memasukkan Mbappe memberikan perubahan permainan PSG, tapi itu semua sudah terlambat. Munchen sudah menguasai pertandingan di babak pertama, dan mampu mencuri peluang-peluang penting di babak kedua. Permainan sudah dikuasai FC Hollywood sepenuhnya.
Ketika PSG kalah 3-1 melawan AS Monaco akhir pekan kemarin, Mbappe juga tidak hadir dalam starting lineup. Di pertandingan itu, PSG juga bermain berantakan. Ini menunjukan bahwa tim Galtier tidak memiliki identitas. Apakah PSG adalah tim yang mengandalkan ball possession? Ataukah berciri khas counter attack? Yang pasti terlihat adalah, mereka terlalu mengandalkan Kylian Mbappe.
Messi Ogah Tinggal
Itu adalah masalah yang harus diselesaikan Galtier. Dan ada satu lagi masalah jangka panjang yang mengganggu publik Parc de Princes. Yaitu Messi dikabarkan ogah untuk perpanjang kontrak baru bersama the parisien.
Juara Piala Dunia itu sedang dalam enam bulan terakhir masa kontraknya di PSG. Juara Ligue 1 itu sebenarnya sangat ingin memperpanjang kontrak Messi. Tapi pemain Argentina itu belum kunjung juga menandatangani kontrak baru.
Dikabarkan tim MLS, Inter Miami siap menampung sang mega bintang. Klub milik David Beckham itu memang sudah lama ingin memboyong Messi ke negeri paman sam. Selain Inter Miami, Barcelona juga ingin menerima kepulangan Messi dengan tangan terbuka.
Gara-gara Mbappe
Bintang lain yang ingin hengkang adalah Neymar Jr. Ia dikabarkan sudah tidak nyaman dengan kondisi klub saat ini. Pemain andalan Brasil itu pun bersiap untuk pergi mengikuti jejak mantan rekan setimnya di Barcelona itu. Namun, belum ada kabar jelas klub mana yang siap menampung neymar.
Tapi yang bisa kita spekulasikan adalah kabar buruk dari dua superstar itu, khususnya Neymar, datang dari perseteruannya di ruang ganti dengan Mbappe. Setelah kekalahan 3-1 melawan AS Monaco, Neymar dikabarkan terlibat pertengkaran dengan Mbappe di ruang ganti.
Kedua pemain itu terakhir kali terlibat pertengkaran di depan publik adalah pada bulan Agustus lalu. Saat itu Neymar dan Mbappe berseteru soal siapa yang pantas untuk mengeksekusi penalti. Meskipun dikabarkan hubungan mereka sudah mereda, nampaknya tensi panas di antara keduanya masih belum benar-benar mendingin.
Sumber referensi: Sky, Sporting, ESPN, Sportskeeda, Independent