Dua klub rival dari London Utara, Arsenal dan Tottenham Hotspur kompak belum terkalahkan sampai gameweek ketujuh selesai dimainkan. Sebetulnya hingga gameweek keenam, hanya ada empat tim yang belum terkalahkan di Liga Primer Inggris.
Selain Tottenham Hotspur dan Arsenal, Manchester City dan Liverpool juga belum terkalahkan. Sayangnya, di gameweek ketujuh kemarin, dua klub peraih Liga Champions itu kalah. Liverpool ditaklukkan Tottenham Hotspur. Meskipun lewat drama keputusan VAR.
Sementara Manchester City tak disangka kalah di markas Wolverhampton Wanderers. Ya, Wolves, tim yang beberapa hari sebelumnya kalah dari timnya Elkan Baggott, Ipswich Town. Sisanya cuma Spurs dan Arsenal yang belum terkalahkan.
Sebuah kebetulan, disamping keduanya berasal dari kota yang sama, baik Arsenal maupun Spurs adalah tim yang belum pernah mencicipi gelar Liga Champions. Pertanyaannya, kok bisa sih, Tottenham Hotspur dan Arsenal belum terkalahkan? Apakah musuh-musuh yang dihadapi masih ringan?
Daftar Isi
Musuh yang Sudah Dihadapi Arsenal dan Spurs
Kenyataannya tidak begitu. Baik Arsenal maupun Tottenham Hotspur dalam tujuh laga awal di Liga Inggris sudah bertemu tim-tim besar. Spurs saja kemarin bertemu Liverpool yang sedang on track. Namun, lihat! Pasukan Ange Postecoglou merepotkan The Reds.
Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti hasil akhirnya, tapi Spurs bermain sangat gagah melawan Liverpool. James Maddison dan kolega unggul di segala aspek di laga tersebut. Penguasaan bola, jumlah sentuhan, tendangan, akurasi umpan, dan berusaha menahan diri melakukan pelanggaran seminimal mungkin.
ANGE POSTECOGLOU NEW ERA? 🚨
— Box2Box Football (@Box2BoxBola) August 19, 2023
Tottenham Hotspur berhasil mengalahkan Manchester United di GW2 Premier League dengan skor 2-0. Lewat gol Pape Matar Sarr dan own gol Licha 🙌🏻
Bakalan kayak musim lalu gak nih Spurs, awal musim gacor di tengah-tengah keteteran? 👀 pic.twitter.com/kX7bB50MAx
Selain Liverpool, The Lilywhites juga menghajar Manchester United. Peraih gelar Liga Inggris terbanyak itu dibikin seperti klub divisi non-league berhadapan dengan Tottenham Hotspur. Betapa tidak? Spurs menang meyakinkan 2-0 atas United. Arsenal juga kebagian menghabisi Manchester United.
Di tujuh laga awal Liga Inggris musim ini, Derby London Utara juga sudah dihelat. Menariknya, di laga tersebut kedua tim seolah-olah memperlihatkan bahwa merekalah penguasa Liga Inggris. Skor imbang 2-2 menjadi hasil akhir yang fair bagi keduanya.
Catatan yang Sama
Arsenal dan Tottenham Hotspur sampai pekan ketujuh juga memiliki catatan yang hampir identik. Kedua tim baru menang lima kali dan menorehkan hasil seri dua kali. Namun, untuk urusan mencetak gol The Gunners masih ketinggalan dari The Lilywhites.
Spurs mencetak 17 gol dalam tujuh laga Premier League. Kalau dirata-rata 2 gol dalam satu laga. Sementara itu Arsenal baru mengemas 15 gol saja dari tujuh pertandingan Liga Inggris. Meski Tottenham unggul dalam mencetak gol, tapi kebobolan mereka lebih banyak dari Arsenal.
Arsenal & Tottenham Hotspur are now the only unbeaten sides in the Premier League this season 👀
— Pubity Sport (@pubitysport) October 1, 2023
North London is 🔴 ⚪ ? pic.twitter.com/v2tfIzhthc
Delapan gol sudah bersarang ke gawang Spurs dalam tujuh laga Premier League. Pasukan Arteta sejauh ini lebih baik dengan hanya kebobolan enam gol dari tujuh laga. Hanya satu gol lebih banyak dari jumlah kebobolan Manchester City.
Kedua tim juga menaruh perwakilannya di jajaran top skor Premier League sementara. Spurs tentu saja dengan Son Heung-Min yang sampai pekan ketujuh, hanya kalah dua gol dari Erling Haaland. Di tempat lain, Bukayo Saka yang mencetak empat gol juga masuk jajaran top skor.
Mengapa Spurs Belum Terkalahkan?
Well, apa sih yang bikin kedua tim ini masih belum terkalahkan? Mari memulainya dari Tottenham Hotspur. Sumpah, tim ini telah banyak berubah di tangan Ange Postecoglou. Spurs diusungnya dengan warna yang berbeda. Mentalitas, taktik, gaya bermain, dan lain sebagainya.
Kalau dibilang Spurs bermain atraktif di tangan Ange, bisa jadi ya, tapi sebetulnya tidak atraktif-atraktif banget. Permainan Spurs di tangan Ange lebih tepat disebut efektif daripada atraktif. Para pemain The Lilywhites kini sangat bertenaga. Tak pernah gentar ketika harus menghadapi serangan demi serangan.
Micky van de Ven dan Christian Romero menjadi kolaborasi bek tengah yang solid. Lini belakang Spurs terasa sangat hidup berkat pemain seperti Destiny Udogie dan Pedro Porro. Dua bek sayap itu, oleh Ange tidak hanya digunakan untuk mengeksploitasi kelebaran, melainkan bergerak menusuk ke dalam atau istilahnya inverted full-back.
Di dunia ini hampir tidak ada pelatih yang memakai dua inverted full-back, selain Ange Postecoglou. Taktik dua inverted full-back ini bisa sukses karena lini tengah Spurs juga hidup. Dua pivot: Yves Bissouma dan Pape Matar Sarr saling topang. Jika salah satunya naik, yang lainnya akan turun.
#thfc’s James Maddison has the joint-most 𝐀𝐒𝐒𝐈𝐒𝐓𝐒 in the Premier League (4) while only Erling Haaland (8) has more 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 than Heung-Min Son (6). ⚪️🔥 pic.twitter.com/OuEpRIUMEu
— Spurs Global (@spurssglobal) October 2, 2023
Sementara untuk kreasi serangan, James Maddison adalah pembelian yang tepat. Eks pemain Leicester itu, menurut Fbref, melakukan 75 umpan progresif atau umpan yang menciptakan peluang dalam tujuh laga Liga Inggris. Artinya, jika dirata-rata, Maddison melakukan 10 umpan progresif tiap laga.
Maddison juga mengemas 324 umpan sukses dari 416 percobaan. Jadi, persentase umpan suksesnya menyentuh 77,9%. Ia juga sering terlibat dalam penciptaan peluang, yakni 58 sejauh ini atau 8,8 shot-creating action per 90 menit. Nah, untuk lini depan tak perlu dijelaskan lagi. Son yang jadi ujung tombak.
Ange Postecoglou Biasa Tidak Terkalahkan
Tottenham Hotspur yang belum terkalahkan ini juga segendang sepenarian dengan rekor pelatihnya sendiri, Ange Postecoglou. Tak terkalahkan seperti makanan sehari-hari bekas pelatih Timnas Australia itu. Kemenangan atas Liverpool di Tottenham Hotspur Stadium kemarin, misalnya.
Itu memperlebar rekor Ange tak terkalahkan dalam 51 laga kandang. Terhitung sejak ia menukangi Yokohama F Marinos, Celtic, dan sekarang Tottenham Hotspur. Berkat rekor mentereng itu, rasanya pas kalau Ange Postecoglou masuk jajaran pelatih-pelatih elit di Liga Primer Inggris.
Ah, tidak, mungkin lebih tepatnya jajaran pelatih underrated. Ya, siapa yang memperhitungkan Ange Postecoglou? Fans Spurs sekalipun sebelum ini pasti tak mengenal siapa Ange. Btw, Spurs kok bisa dapat pelatih jago kayak Ange, sih?
Ange Postecoglou is now unbeaten in his last 5️⃣1️⃣ home games 🏠👏 pic.twitter.com/t1bh66ikXp
— 433 (@433) October 1, 2023
Arsenal yang Memang Sudah Hebat
Nah, kalau Arsenal memang sudah hebat sejak musim lalu. Kegagalan juara di Liga Inggris karena mereka kurang beruntung saja. Musim ini dengan raihan belum terkalahkan dalam tujuh laga, bukan tidak mungkin kalau Arsenal juara Liga Inggris di akhir musim nanti.
Kebetulan formasi Mikel Arteta sama dengan Ange. Dengan 4-2-3-1, Arteta juga kerap mengandalkan peran inverted full-back. Tapi tidak dua. Biasanya yang mengambil peran itu adalah Oleksandr Zinchenko. Para pemain Arsenal nyaman saat menguasai bola.
Bahkan saat ditekan. Di laga kontra Bournemouth misalnya. Para pemain The Cherries menekan, tapi para pemain Arsenal punya ketenangan dan kecerdasan untuk keluar dari tekanan. The Gunners selalu bisa menguasai sektor tengah. Misal saat mengalahkan United.
Arteta juga mengandalkan kreasi dari lini tengah. Declan Rice dan Martin Odegaard adalah aktornya. Sejauh ini, Rice telah melakukan 42 umpan progresif, sedangkan pemain Norwegia 41 umpan progresif. Khusus Odegaard, ia adalah otak kreasi serangan Arsenal.
Who else is excited for more Martin Odegaard magic? 🪄 pic.twitter.com/SqLzunQkB1
— Premier League (@premierleague) September 22, 2023
Rekan senegara Haaland itu selalu terlibat dalam penciptaan gol dan peluang. Angkanya, menurut Fbref mencapai 36 shot-creating action, dengan rata-rata 5,23 per 90 menit. Catatan itu mirip dengan Bukayo Saka yang juga sering terlibat dalam penciptaan peluang.
Pertahanan Arsenal yang diisi Gabriel, Ben White, sampai Saliba juga solid. Saliba bahkan melakukan tujuh intersep. Pertahanan The Gunners makin kokoh berkat keberadaan Rice. Ya, selain bantu serangan, pemain yang dibeli dari West Ham itu juga membantu bertahan. Menurut Fbref, Rice mengemas 10 intersep dan 15 tekel.
Terakhir Kali Tak Terkalahkan
Omong-omong, sebagai pengingat saja, terakhir kali Spurs tak terkalahkan dalam tujuh laga awal adalah musim lalu. Dan di akhir musim The Lilywhites justru terlempar dari lima besar. Bahkan tidak lolos ke kompetisi Eropa mana pun.
Sementara itu, ini adalah pertama kalinya Arsenal tidak terkalahkan dalam tujuh laga awal Premier League sejak musim 2004/05. Terakhir kali The Gunners tidak kalah dalam tujuh pertandingan awal, mereka berhasil menjadi runner-up di akhir musim.
Jadi, apakah kedua tim akan tetap konsisten? Konsisten memang perkara yang sulit. Tapi melihat jadwal, di pekan berikutnya Arsenal sudah ditunggu Manchester City. The Citizens tim tangguh, tapi mereka sedang gontai tanpa Rodrigo. Namun, masalahnya Arsenal tak pernah menang menghadapi City di Liga Inggris musim lalu. Sekalipun itu di markasnya sendiri.
Akan tetapi, mengingat mereka sudah mengalahkan City di Community Shield, rasanya masih ada harapan. Sementara, pasukan Ange Postecoglou yang tidak bermain di Eropa akan melawat ke markas Luton Town. Tak perlu dijelaskan, memenangkan laga itu mutlak bagi Spurs.
Sumber: Sportsbrief, BBC, DailyMail, Arsenal, SkyNews, Fbref