Kegiatan amal bisa dilakukan oleh siapa saja dan dalam bentuk apa saja. Salah satunya bisa dalam bentuk sebuah pertandingan sepak bola. Ya, kamu nggak salah dengar kok. Lewat olahraga, khususnya sepak bola, sebuah klub bisa mengadakan pertandingan yang khusus ditujukan untuk menggalang dana untuk aksi sosial.
Seperti beberapa klub-klub ternama Eropa ini yang rutin menyelenggarakan pertandingan bertajuk Legends Match sebagai sarana beramal melalui sepak bola. Pertandingan tersebut diprakarsai oleh yayasan atau lembaga amal milik klub yang memiliki fokus penggalangan yang berbeda, tapi tetap punya tujuan yang sama yaitu membantu sesama umat manusia.
Lalu, klub-klub mana saja yang tiap tahunnya mengadakan Legends Match bersama lembaga amalnya? Bagaimana respon para pemain legenda yang terlibat dalam laga amal tersebut? Mari kita ulas.
Temu Kangen Para Legenda Lapangan
Sesuai dengan namanya, Legends Match merupakan sebuah pertandingan khusus yang mempertemukan dua tim yang seluruhnya berisi deretan para legenda yang pernah membela klub tersebut. Ambil contoh Legends Match antara Liverpool Legends versus Ajax Legends pada 23 Maret 2024 di Anfield.
Dalam laga tersebut, Liverpool sebagai tuan rumah diperkuat para eks pemain yang pernah menorehkan caps bersama The Reds. Mulai dari Jerzy Dudek, Martin Skrtel, Sami Hyypia, Fernando Torres, sampai Steven Gerrard. Sementara Ajax Legends dihuni para veteran yang pernah berkontribusi untuk De Godenzonen, seperti Michael Krohn-Dehli, Ryan Babel, Simon Tahamata, Rafael van der Vaart, dan Edgar Davids.
Liverpool Legends mengadakan laga amal bersama Ajax Legends. Tim Liverpool berhasil comeback menang 4-2! Laga dihadiri oleh para Legenda.
Liverpool diperkuat Steven Gerrard, Fernando Torres, Jerzy Dudek, Hyypia, Djibril Cisse, Dirk Kuyt, Maxi Rodriguez. Duet preman Daniel Agger… pic.twitter.com/3Xafg4m7XT
— FaktaBola (@FaktaSepakbola) March 23, 2024
Sepanjang permainan, kedua tim bermain cenderung santai dan saling berinteraksi dengan legenda tim lawan, sambil sesekali tetap menunjukkan sisa skill yang masih dimiliki di usia sudah yang tak muda lagi. Kejar mengejar angka tersaji di hadapan 59.000 lebih penonton yang memadati Anfield. Hasil akhirnya, Liverpool Legends berhasil comeback dengan kemenangan 4-2.
Terdapat segelintir momen unik yang terjadi dalam laga para legenda tersebut. Mulai dari Jari Litmanen yang bermain untuk kedua tim, mengingat pria asal Finlandia ini pernah membela Ajax selama dua periode, 1992-1999 dan 2002-2004, serta pernah semusim mampir ke Liverpool pada 2001-2002.
Namun, gong dari laga tersebut adalah momen haru ketika ribuan fans menyambut kedatangan mendiang Sven-Goran Eriksson yang masuk dari lorong stadion menuju lapangan. Sembari beranjak dari kursinya, fans yang hadir menyanyikan anthem ‘You’ll Never Walk Alone’ sambil memberikan standing ovation yang meriah pada mantan pelatih Timnas Inggris tersebut.
🤩Your #Legends2024 Management Team🔴
Sven-Göran Eriksson will join Ian Rush, John Aldridge, and John Barnes in the dugout as your #LFC Legends Managers for this year’s clash against @ajaxfoundation⚡
Get your tickets via the link🔗❤️ https://t.co/Cq9b6IKAPS pic.twitter.com/6kRGKnAntx
— LFC Foundation (@LFCFoundation) February 13, 2024
Diketahui, Eriksson memang didapuk sebagai pelatih Liverpool Legends di hari itu, didampingi oleh Ian Rush, John Aldridge, dan John Barnes. Ini sebagai bentuk penghargaan pada Eriksson yang merupakan fans fanatik Liverpool dan sudah lama berkeinginan untuk bisa melatih Liverpool. Setidaknya, keinginan itu bisa terwujud sebelum Eriksson wafat.
Sambil Reuni, Beramal Juga
Selain menjadi ajang untuk reuni antar legenda, Legends Match juga dimaksudkan sebagai sarana untuk menghimpun bantuan untuk misi kemanusiaan. Sistemnya, hasil dari setiap lembar tiket yang terjual akan diberikan kepada lembaga amal milik klub yang bermain di Legends Match.
Salah satunya saat Glasgow Celtic mengundang Borussia Dortmund untuk bermain dalam Legends Match di Celtic Park pada 26 Mei 2024. Tak hanya sekadar memberikan tontonan menarik yang membangkitkan nostalgia, Celtic juga mendesain laga tersebut sebagai cara untuk mengumpulkan donasi yang dikelola oleh Celtic Foundation.
Menurut situs resmi Celtic, dana yang terkumpul dari Legends Match tersebut akan difokuskan pada dua hal. Pertama, pemberian makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ini guna menanggapi krisis biaya hidup yang membebani banyak keluarga dan individu.
The #BVBLegends are set to clash with @celticfc at Celtic Park on May 26, 2024! 🤩
Don’t miss this legendary match! 🍀 pic.twitter.com/EJfrvk3VYb
— Borussia Dortmund (@BlackYellow) May 22, 2024
Nantinya, Celtic Foundation akan menyalurkan paket makanan dan minuman melalui program Paradise Pit Stop yang terletak di sudut Celtic Park. Mereka yang datang selain dapat makan bergizi gratis, juga bisa menikmati berbagai aktivitas yang menyenangkan seperti permainan untuk menghibur untuk anak-anak, serta dapat mengakses ruang yang tenang untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar.
Kedua, hasil dana yang terhimpun diserahkan kepada Dundee Cancer Centre di Rumah Sakit Ninewells. Langkah ini dilakukan Celtic sebagai dukungan pada para penyintas kanker yang masih semangat menjalani hari. Jumlah yang terkumpul saat itu mencapai 25.000 pounds atau 534 juta rupiah.
Klub Eropa Dengan Yayasan Amalnya
Selain Liverpool dan Celtic, Starting Eleven sudah pilihkan beberapa klub besar Eropa yang rajin mengadakan Legends Match bersama yayasan amal mereka. Pertama, ada Chelsea yang pasti menyiapkan agenda Legends Match setidaknya sekali dalam setahun.
Terbaru, The Blues menggandeng Liverpool untuk menggelar Legends Match pada 22 Maret 2025 di Anfield. Para legenda Chelsea memang menelan kekalahan 2-0, tapi mereka menganggap laga tersebut bukan sebagai pertarungan, melainkan sebagai sarana untuk berbuat hal baik.
The stars were out at Anfield for Liverpool v Chelsea legends 🤩 pic.twitter.com/VXkCnkLbAc
— Premier League (@premierleague) March 22, 2025
Hasil keuntungan penjualan tiket diserahkan kepada Chelsea Foundation yang punya banyak misi kemanusiaan di dalamnya. Mulai dari mendukung peningkatan mutu pendidikan anak-anak, proyek inklusi sosial untuk menciptakan kesetaraan dan menghargai keberagaman, hingga meningkatkan akses kesehatan dan kesejahteraan mental.
Selain itu, Chelsea Foundation juga menyumbangkan beberapa bagian pada Chelsea Players’ Trust, sebuah lembaga yang membantu para mantan pemain Chelsea yang kurang mampu. Dennis Wise yang menjadi kapten di Legends Match juga mengaku bahwa masih banyak legenda yang tidak beruntung secara finansial dan dapat terbantu dengan donasi dari laga tersebut.
Kedua, ada Manchester United yang punya Manchester United Foundation. Red Devils sudah enam kali mengadakan Legends Match sambil melaksanakan charity. Salah satunya ketika Old Trafford kedatangan Celtic Legends pimpinan Paul Lambert pada 7 September 2024. Diikuti oleh legenda seperti Dimitar Berbatov, Antonio Valencia, Paul Scholes, hingga Wayne Rooney, laga itu sukses menarik animo.
Wayne Rooney back at Old Trafford in a Manchester United shirt for their legends match vs. Celtic.
He scored the game’s opening goal 🔥 pic.twitter.com/eq8ryn9xFg
— ESPN UK (@ESPNUK) September 7, 2024
Tercatat ada lebih dari 33.000 fans yang hadir dengan total pendapatan amal hingga 1 juta pounds atau senilai 21 miliar rupiah. Hasil tersebut dikelola oleh Manchester United Foundation untuk membantu mendukung peningkatan sumber daya manusia, khususnya kaum muda di Greater Manchester dan wilayah lainnya di Britania Raya melalui pendidikan dan pekerjaaan.
Ketiga ada raksasa Spanyol, Real Madrid. Los Blancos memiliki yayasan amal bernama Real Madrid Foundation yang serius sebagai garda sosial. Menurut rencana, Madrid akan menggelar Legends Match bertajuk Corazon Classic Match pada 7 Juni 2025. Lawannya adalah Borussia Dortmund Legends dan dihelat di Santiago Bernabeu.
Florentino Perez selaku presiden El Real mengatakan bahwa keuntungan laga amal ke-12 Madrid ini akan dialokasikan untuk program penempatan tenaga kerja bagi kaum muda yang berisiko atau berada dalam situasi sosial yang rentan sejak usia 16 tahun, memberi mereka peralatan dan pelatihan profesional sebelum memasuki dunia kerja, dan membiayai proyek-proyek olahraga yang dikelola Real Madrid Foundation.
🤩 ¡Hoy se ha presentado el Corazón Classic Match ‘Un pase para la esperanza’!
👉 El @realmadrid Leyendas y el @BVB Legends disputarán el encuentro en nuestro estadio el sábado 7 de junio de 2025. pic.twitter.com/fUUAFBpkUI— Fundación Real Madrid (@Fun_Realmadrid) March 19, 2025
Perez juga menyebut kalau laga ini beserta tujuan baiknya, sejalan dengan upaya Madrid untuk mendorong kemandirian kaum muda di dalam dan luar Municipal Madrid. Termasuk sesuai dengan asas-asas seperti keberlanjutan, rendah hati, dan solidaritas yang dipegang teguh sepanjang 123 tahun berdirinya klub.
Terakhir, ada AC Milan. Rossoneri punya Sport for Change, yakni sebuah program khusus dengan mengadakan Legends Charity Match. Paling baru, Milan Glorie yang beranggotakan eks protagonista seperti Dida, Cafu, hingga Andrea Pirlo melawat ke London untuk menghadapi Spurs Legends pada 23 Maret 2025.
Icons returning to the pitch 🤩
The squads are coming together… don’t miss Spurs Legends vs AC Milan Glorie at @SpursStadium 🔥
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) March 3, 2025
Bersama dengan Tottenham Hotspur Foundation, Milan membagi keuntungan tiket pertandingan untuk keperluan sosial. Fondazione Milan yang bertugas untuk menggunakan uang tersebut untuk membantu berbagai program kemanusiaan yang mereka prakarsai. Mulai dari membantu memperbaiki fasilitas sekolah sepak bola, mendukung program pengembangan olahraga sebuah negara, hingga menyantuni kegiatan sosial dan keagamaan.
Nah, itu tadi klub-klub ternama Eropa yang sering mengadakan Legends Match sebagai wadah untuk berbagi dengan sesama. Sungguh berhati mulia betul ya mereka, pantas saja kalau mereka terus berprestasi dan digemari banyak fans. Setuju nggak football lovers?
liverpoolfc.com, skysports.com, celticfc.com, realmadrid.com, acmilan.com