KEJAMNYA MOURINHO! Menyingkirkan Dokter Wanita Justru Setelah Merawat Hazard

spot_img

Pekerjaan dokter adalah merawat orang, bukan menanam padi. Tapi coba kamu bayangkan ada seorang dokter yang kehilangan pekerjaannya justru setelah merawat seseorang. Hah, kok bisa? Itu terjadi di dunia sepak bola, dan melibatkan pelatih baru Benfica, Jose Mourinho.

Tak berapa lama setelah membawa Chelsea juara Liga Inggris di periode keduanya, Mourinho menyingkirkan seorang dokter wanita. Bukan karena sebuah kesalahan. Bukan pula karena malpraktek. Tapi justru karena sang dokter merawat Eden Hazard yang merintih kesakitan di atas lapangan.

Bagaimana Mourinho sanggup bertindak kejam semacam itu? Mungkinkah ini karena sang dokter adalah seorang perempuan?

Eva Carneiro Gabung Chelsea 2009

Eva Carneiro, dokter kelahiran Gibraltar bergabung ke Chelsea pada 2009. Tapi baru diangkat jadi dokter tim utama pada 2011. Manajer The Blues saat itu, Andre Villas-Boas yang memintanya bergabung ke tim utama. Ini kesempatan emas yang jelas hanya orang bodoh yang menyia-nyiakannya.

Sejak saat itu, Eva menetap di tim utama. Ia menjadi saksi hidup saat Chelsea bergonta-ganti pelatih dari Villas-Boas, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez, hingga Jose Mourinho. Dengan kata lain sang dokter terlibat dalam ketika The Blues merengkuh gelar Liga Champions pertama.

Namun, kenyamanan itu tak bertahan lama. Bekerja di tim sepak bola besar sebagai seorang perempuan, Eva dipaksa untuk menjaga diri berbagai ancaman, termasuk pelecehan. Sebentar, memangnya Eva Carneiro pernah mengalami itu?

Pelecehan pada Eva Carneiro

Pada 2015, Eva Carneiro menjadi sasaran nyanyian seksisme oleh pendukung Arsenal, Manchester United, dan Manchester City. Hal ini menunjukkan betapa sepak bola di negara seperti Inggris sekalipun, masih belum aman bagi pekerja perempuan. Menyusul pelecehan verbal yang tak berhenti yang mengarah ke Eva, Chelsea lalu meminta penggemar tim Inggris tak melakukannya lagi.

Anggota parlemen kala itu, Helen Grant juga menuntut agar pelecehan semacam itu segera diberantas. FA Inggris juga berjanji akan menindak pelecehan yang ditujukan kepada Eva Carneiro. Namun kelompok Women in Football menilai otoritas sepak bola lambat merespons.

Di sisi lain para penggemar yang melihat perilaku seksisme juga tidak berani melapor. Survei menyebut bahwa 89% penggemar sepak bola di Inggris mengatakan bahwa mereka sering melihat perilaku seksisme, tetapi tidak melaporkannya karena khawatir tidak ditanggapi serius.

Soal maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan pada akhirnya terus berlanjut di sepak bola Inggris. Kali ini bukan hanya penggemar. Jose Mourinho juga diduga ikut melakukan pelecehan terhadap Eva Carneiro. Benarkah?

Kejadian Eden Hazard

Pelatih kelahiran Setubal, Portugal itu datang lagi ke Chelsea pada 2013. Ini adalah periode keduanya menukangi The Pensioners. Jose Mourinho membawa Chelsea juara Liga Inggris lagi di periode keduanya itu. Gelar di musim 2014/15 adalah trofi Liga Inggris ketiga yang diberikan Mourinho buat Chelsea.

Musim itu, Chelsea juga menggondol Piala Liga. Hubungan Mourinho dan Eva Carneiro baik-baik saja sepanjang musim tersebut. Bau anyir baru tercium setelah musim rampung. The Special One menandatangani kontrak baru di Chelsea pada musim 2015/16. Melihat detail kontraknya saat itu, Mourinho bisa bertahan selama empat tahun di Chelsea.

Musim baru dimulai, Mourinho sudah menciptakan masalah yang tak perlu. Mari simak baik-baik ceritanya.

Chelsea menghadapi Swansea City di laga pertama Liga Inggris musim itu. Pada babak kedua, Chelsea kehilangan Thibaut Courtois yang dikartu merah. Menurut Bung Jose, kartu merah Courtois mengubah jalannya pertandingan. Chelsea terpaksa bermain dengan 10 pemain, dan berarti cuma 9 pemain outfield (di luar kiper).

Di situasi itu, Eden Hazard cedera. Hazard merintih kesakitan di menit-menit akhir. Eva dan kepala fisioterapis, Jon Fearn bergegas ke lapangan untuk merawat Hazard. Tapi tindakan ini bikin Mourinho kesal. Mou berpikir cedera Hazard tak serius, jadi tak perlu ditangani petugas medis.

Dengan masuknya petugas medis, Hazard mesti ditarik keluar untuk sementara, membuat Chelsea hanya bermain dengan sembilan pemain, atau delapan pemain outfield saja. Mourinho yang berhasrat memenangkan pertandingan, geram. Sebab, Chelsea akhirnya cuma meraih hasil imbang.

Pelecehan Mourinho Terhadap Eva Carneiro

Setelah merawat Hazard, Mourinho memaki tenaga medisnya, termasuk Eva Carneiro. Tapi sang petugas kesehatan merasa telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Dalam Law of The Game, petugas medis dilarang memasuki lapangan tanpa seizin wasit. Nah, kala itu bahkan dua kali wasit Michael Oliver memanggil Eva dan Fearn untuk merawat Hazard.

Tapi Mourinho tak peduli. Ia hanya meyakini apa yang ada di pikirannya. Sang pelatih tak berhenti memarahi Eva Carneiro. Malahan, lebih dari itu, Mourinho diduga sampai melakukan pelecehan verbal pada Eva. Mourinho mengumpat dengan menyebut dokter perempuan itu “anak pelacur” menggunakan bahasa Portugis.

Kalau kita flashback ke belakang, ini bukan kali pertama Mourinho melempar umpatan “anak pelacur” di sebuah pertandingan. Pada 2007, ia pernah melakukan hal serupa pada wasit pertandingan, Mike Riley. Lalu, apa yang terjadi berikutnya pada Eva?

Dokter perempuan itu juga kepala fisioterapis tak dilibatkan pada pertandingan Chelsea berikutnya. Tak berapa lama, tenaga medis asal Gibraltar itu mengundurkan diri. Namun, Eva tak lari begitu saja. Ia fight back, menyeret Chelsea dan Jose Mourinho ke meja hijau.

Penyelidikan Terhadap Mourinho, Tapi Dia Dibebaskan

Dugaan pelecehan verbal yang dilakukan Mourinho terhadap Eva Carneiro dilaporkan ke FA Inggris. Tapi Mourinho membantah melakukan seksisme terhadap Eva Carneiro. Menurutnya perkataan filho de puta yang dalam bahasa Indonesia berarti “anak pelacur” yang dilontarkan tidak termasuk merendahkan sang dokter sebagai seorang perempuan.

Setelah berkonsultasi pada ahli bahasa Portugis, FA membebaskan Jose Mourinho dari sangkaan. FA berdalih tidak ada bukti dari rekaman yang menunjukkan Mourinho melakukan tindakan yang seperti dituduhkan padanya. Keputusan ini pun bikin geger.

Banyak pihak mengkritik keputusan itu, tak terkecuali orang yang berada di dalam FA Inggris itu sendiri. Asosiasi Medis FA Inggris misalnya, menyatakan kekecewaan atas keputusan itu. Heather Rabbatts, satu-satunya anggota dewan perempuan di FA mempertanyakan keputusan federasinya tersebut.

Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin para pemain dilindungi jika dukungan bagi medis saja terganggu? Kelompok Woman in Football juga yakin Mourinho telah melakukan tindakan pelecehan terhadap Eva Carneiro, setelah berkonsultasi dengan ahli bahasa.

Tapi itu semua tidak mempengaruhi keputusan. Mourinho tetap bebas. Namun, tanpa perlu menunggu lama, Mourinho kena karma. Beberapa bulan setelahnya, Chelsea memecat Mourinho setelah serangkaian hasil buruk. Lantas, bagaimana soal kasus Eva Carneiro dengan Chelsea?

Menuntut Chelsea

Pada Oktober 2015, bersama pengacaranya, Eva Carneiro menyeret Chelsea ke meja hijau. Ia menuntut Chelsea karena diperlakukan tidak layak dengan disingkirkan begitu saja, padahal telah melakukan pekerjaan sesuai aturan. Chelsea menawarkan untuk memberi uang damai 1,2 juta poundsterling atau sekitar Rp23 miliar kala itu.

Tapi perempuan tangguh yang satu ini menolak. Chelsea mesti bertanggung jawab. Singkat cerita, permasalahan dengan Chelsea ujungnya bisa diselesaikan melalui sidang tertutup. The Blues mengakui kesalahannya dan meminta maaf tanpa syarat atas penderitaan yang dialami Eva Carneiro dan keluarganya.

Chelsea mengakui bahwa Eva Carneiro telah melakukan tindakan yang tepat dengan merawat Hazard. Ini mungkin sekadar permintaan maaf. Tapi permintaan maaf dari Chelsea ini penting untuk memulihkan reputasi sang dokter yang sempat dirusak ketika insiden Hazard.

Dokumen-dokumen yang diserahkan ke urusan hukum ketenagakerjaan, mengungkapkan bahwa Chelsea bukan hanya menawari uang damai, tapi juga meminta sang dokter kembali ke tim utama. Namun Eva menolak, kecuali Chelsea menaikkan gajinya 40% menjadi 400 ribu poundsterling per tahun.

Menurut Eva, kenaikan gaji ini wajar karena dirinya sudah berkontribusi pada kesuksesan tim. Tapi Chelsea sepertinya enggan memenuhi tuntutan gaji. Eva pun angkat kaki.

Setelah itu Eva Carneiro tidak lagi menjadi dokter tim sepak bola. Sempat mengoperasikan klinik khusus olahraga bernama Harley Street di pusat kota London, Eva sekarang salah satu pemilik klub semi profesional bernama Lewes FC yang berbasis di Sussex Timur, Inggris Tenggara.

Sumber: CNN, BBC, TheGuardian, BBC, Independent, Goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru