MU BIKIN MUAK! Bruno Fernandes Siap Minggat?

spot_img

Bau busuk menguar dari Old Trafford. Bangkainya belum kelihatan, tapi siapa pun tahu, sekarang ini, sedikit pemain yang layak dicintai oleh fans Manchester United dengan waktu yang lama. Dari yang sedikit itu, Bruno Fernandes salah satunya. Namun, bagaimana jika Bruno pergi?

Bagaimana jika Bruno Fernandes tiba-tiba tak betah di Manchester United, lalu sepakat untuk keluar dan tak akan pernah kembali? Bagaimana jika Bruno sudah kepalang pusing dengan Manchester United karena tak kunjung sembuh dari penyakit?

Berita buruknya, pertanyaan “bagaimana jika” sebenarnya tak lagi tepat dipakai. Sebab, Bruno Fernandes sudah frustrasi pada Manchester United. Apakah dia benar-benar akan keluar? Itu tinggal menunggu waktu. Pertanyaannya, apakah fans siap ditinggal salah satu pemain terbaik peninggalan Ole Gunnar Solskjaer?

Hampir Keluar di Awal Musim

Bruno Fernandes hampir keluar di awal musim ini. Tawaran dari berbagai klub datang bagai angin musim semi. Yang paling getol dari klub-klub Arab Saudi. Klub-klub dari negara penghasil sahabat nabi dan para tabi’-tabi’in ini menyodorkan kontrak fantastis, tepat sebelum musim kompetisi yang baru dimulai.

Mengutip The Athletic, tawaran menggiurkan itu tidak tertahan di DC Cakung, melainkan beneran sampai ke telinga agen Bruno Fernandes. Mereka ditelepon langsung pihak Arab Saudi. Sang agen tertarik dan memutuskan terbang ke Arab Saudi. Bukan untuk umroh, tapi menindaklanjuti negosiasi yang semula melalui panggilan telepon.

Tidak disebutkan siapa klub yang dimaksud. Telik sandi yang dikirim Starting Eleven Story juga tak mampu melacak siapa yang menghubungi agen Bruno Fernandes. Sang peminat juga tak ingin identitasnya dibocorkan. Jadi, kita sebut saja hamba Allah.

Nah, hamba Allah ini mengajukan proposal yang isinya, Bruno Fernandes akan memperoleh gaji bersih senilai 25 juta euro per tahun atau sekitar 487 miliar rupiah. Ini tiga kali lipat lebih banyak dari gaji yang diterimanya selama berseragam Manchester United. Selain nominal gaji, proposal tersebut juga berisi durasi kontrak, yakni empat tahun.

Selain dari hamba Allah, tawaran juga datang dari Al-Hilal, klub yang diperkuat Yasin Tahlil, eh bukan, maksudnya Yassine Bounou. Al-Hilal mengajukan tawaran senilai lebih dari 92 juta euro untuk membeli Bruno. Jadi, agen Bruno terbang ke Saudi itu ternyata bukan hanya untuk satu tawaran, tapi lebih. Ini namanya sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui.

Katakan Tidak, by Afgan Syahreza

Berbekal tawaran-tawaran menggiurkan tadi, sang agen lalu menemui Bruno Fernandes, dan bilang, “Bro, daripada ente di sini nggak maju-maju, mending ke Arab Saudi gimana?” Sang agen juga menunjukkan angka-angka fantastis yang siapa pun pasti akan tergiur. “Lumayan, gajinya lebih gede daripada di sini. Lagi pula ente bisa sekalian ke Makkah, masa nggak mau?”

Tapi Bruno Fernandes justru teringat lagunya Afgan Syahreza. Dia memutuskan untuk katakan tidak. Tidak untuk hamba Allah yang menawarinya gaji 487 miliar rupiah per tahun, tidak pula untuk tawaran Al-Hilal. Ia tidak mau berselingkuh. Bruno tidak punya keinginan menduakan Manchester United. Sekali MU, tetap MU, demikian Bruno berteriak di dalam hatinya.

Bruno bilang, dirinya bahagia di Manchester United. Pemain asal Portugal ini baru akan pergi jika Setan Merah sendiri yang memintanya angkat kaki. Bruno bahkan dengan pedenya bilang, United tidak akan menyingkirkannya. Apalagi, katanya, ia adalah kapten tim. Di sisi lain, tidak terbesit sedikit pun di hati dan pikiran Ruben Amorim untuk mengusir Bruno Fernandes.

Persiapan musim baru pun berjalan dengan mulus, walau kekhawatiran tetap tertanam di Manchester United. Semuanya kelihatan bakal berjalan baik-baik saja. Manchester United menjuarai Premier League Summer Series. Bruno Fernandes senang bisa mengangkat trofi itu.

Ia tersenyum. Kebahagiaannya terpancar setelah membawa Manchester United meraih gelar untuk kesekian kalinya. Namun, pernahkah kalian berpikir bahwa sejatinya kebahagiaan itu hanyalah sementara?

Musim yang Khas MU

Jika kalian kurang percaya pada kredo tersebut, intiplah nasib MU dan Bruno Fernandes di awal musim ini. Kebahagiaan menyambut musim baru, justru lenyap saat beneran memasuki musim baru. Ini mirip anak sekolah yang semangat mau pertama kali masuk sekolah, tapi setelah beneran masuk sekolah, gusar dan tak bahagia.

Sempat ada harapan di laga pertama melawan Arsenal. Tapi harapan itu bagai garam yang salah tempat. Fans memuja-muja MU karena main cantik. Padahal hasil akhirnya tetap kalah. Mau protes bagaimanapun, kekalahan tetaplah kekalahan. Dikira kalau main cantik, MU seketika bisa diharepin gitu? Kalau sekadar main cantik, suruh saja JKT48 lawan Arsenal. Sudah pasti main cantik.

Nyatanya, setelah kekalahan dari Arsenal, Setan Merah kian menunjukkan identitasnya. Terutama waktu dihajar 3-0 oleh Manchester City. Kekalahan besar di Derby Manchester ini kabarnya bikin semua pemain kecewa, termasuk Bruno Fernandes. Ia mengecam timnya sendiri karena kurangnya kontrol pertandingan. Menurutnya gol-gol City bisa dicegah.

Aduh… udahlah Bruno, yang berlalu biarlah berlalu. Santai saja, masih ada kekalahan-kekalahan lain yang menunggu di depan.

Frustrasi dengan Peran Baru

Komentarnya itu justru makin memperlihatkan rasa frustrasinya pada Manchester United. Penulis sepak bola dari Daily Mail, Chris Wheeler bilang, banyak pemain tidak senang pada taktik Ruben Amorim. Satu di antara sekian pemain yang tidak senang itu adalah Bruno Fernandes.

Sang pemain tak lagi mengemban peran gelandang serang. Ruben Amorim menaruh Bruno Fernandes agak ke dalam, lebih sebagai gelandang tengah bukan gelandang serang. Ini ibarat lampu lalu lintas di kebun pisang. Lampu lalu lintas jelas bermanfaat, tapi kalau ditaruh di kebun pisang, manfaatnya hilang. Paling mentok ia hanya bisa menerangi kebun di malam hari.

Begitulah Bruno Fernandes. Secara naluri, Bruno adalah gelandang serang. Ia bisa lebih kreatif ditempatkan di gelandang nomor “10” alih-alih nomor “8”. Bukan cuma mimin yang bilang, lho. Legenda MU, Paul Scholes juga bilang begitu. Saat bermain Scholes dulu punya peran yang sama dengan Bruno.

Ia adalah gelandang nomor “10”, dan Scholes tahu betul betapa menyebalkannya tugas bertahan untuk pemain yang berposisi sebagai gelandang serang. Menurut Scholes, seorang gelandang serang butuh mengubah mentalitasnya jika ingin bekerja sebagai gelandang tengah. Dan kalian tahu, mengubah mentalitas tak semudah mengubah undang-undang.

Berharap pada Tawaran Arab Saudi Lagi

Rasa frustrasi dan kekecewaan yang menumpuk pada United akan memperbesar peluang Bruno Fernandes keluar dari klub terkutuk itu. Bukan tidak mungkin sang agen akan kembali membujuk Bruno, dengan menenteng tawaran-tawaran yang jauh lebih menggiurkan. Toh, kontrak Bruno juga tidak panjang.

Kontraknya saat ini cuma akan membuatnya bertahan hingga 2027. Tidak ada gelagat untuk memperpanjang kontrak. Tapi bukankah Bruno bilang dirinya bahagia? Bahagia itu kemarin. Besok atau lusa bisa saja berubah. Jika satu tawaran besar masuk ke United, tim itu juga besar kemungkinan tergoda melepas Bruno.

Ini bukan pernyataan Mimin, tapi Mick Brown, mantan kepala pencari bakat Manchester United. Menurutnya, sekalipun Bruno adalah pemain penting di tim, United tidak akan mengesampingkan untuk menjualnya apabila ada tawaran yang luar biasa masuk.

“Bruno memang bahagia di United, tetapi saya pikir banyak hal akan bergantung bagaimana United musim ini,” katanya.

Tawaran masih akan terus berdatangan, terutama dari Arab Saudi. Al-Hilal dan belakangan ini juga Al-Nassr, masih menunjukkan minat pada Bruno. Menurut Brown, tawaran 100 juta euro cukup untuk menggoyahkan iman Manchester United. Lantas, apakah kalau Bruno pergi, MU bisa mendapatkan penggantinya?

Sulit Mencari Pengganti Bruno Fernandes

Sulit mencari pengganti Bruno, sekalipun bukan berarti tidak bisa mendapatkannya sama sekali. Semenjak datang dari Sporting CP pada 2020, Bruno Fernandes dengan cepat beradaptasi. Tak butuh lama untuk tampil memukau dan dicintai fans United.

Bruno salah satu mutiara di tengah keruhnya lautan bernama Manchester United. Dia apel segar di tengah apel busuk yang menumpuk di Old Trafford. Bruno selalu bersama United, suka maupun duka. Ia sosok pekerja keras. Selalu menempa dirinya buat United. Walau dari luar banyak yang menghina, mengkritik, dan mempertanyakan perannya sebagai kapten.

Jika Bruno pergi, United bukan hanya kehilangan kunci permainan, tapi juga nyawa. Kendati begitu kita tak bisa menampik, segala sesuatu ada masanya. Kalau waktunya tiba, Bruno Fernandes akan beneran pergi. Keputusan itu kabarnya akan dibuat setelah Piala Dunia 2026.

Sumber: TheAthletic, TheAthletic, AsiaNetnews, FootballInsider, MEN, talkSPORT, SkySports, TheGuardian

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru