FC Barcelona patut berbangga karena memiliki pemain kharismatik seperti Xavi Hernandez. Pemain kelahiran Terrassa ini mampu menjadi otak permainan La Blaugrana selama bertahun-tahun. Tampil tenang di lini tengah, Xavi mampu mengirim umpan-umpan akurat ke barisan penyerang.
Kemampuan luar biasa Xavi juga mendapat pengakuan dari legenda el Barca, Johan Cruyff,
“Jika Xavi menjalani hari yang buruk, maka Barcelona juga tidak bermain di separuh kemampuannya. Dia adalah sosok yang mendominasi ritme permainan. Permainannya membuat seluruh tim berfungsi. Dia berbeda”
Xavier Hernandez Creus, lahir pada 25 Januari 1980 di Terrassa, Barcelona. Ia lahir dari pasangan Joaquim Hernandez dan Maria Merce Creus. Sedari kecil, Xavi sudah sangat tertarik dengan sepak bola. Hari-harinya selalu diisi dengan bermain bersama si kulit bundar.
Setelah bergabung dengan akademi La Masia pada usia 11 tahun, Xavi sukses menembus skuat utama pada tahun 1998. Setelah memulai debut dengan 26 penampilan, Xavi menjadi pengganti Pep Guardiola pada musim berikutnya saat sang playmaker sedang mengalami cedera.
Xavi terus bermain apik hingga mampu mendapat tempat utama di tim. Pada tahun 2005, dirinyapun mendapat penghargaan pemain terbaik La Liga. Selain tampil memukau bersama Barca, Xavi juga bermain gemilang bersama tim nasional Spanyol, Ia sukses mempersembahakn trofi Piala Eropa bagi tim matador. Setahun berselang, ia sukses menyumbangkan banyak gelar bergengsi bagi tim asal Catalan.
Tampil begitu luar biasa bersama FC Barcelona, Xavi sempat akan direkrut oleh FC Bayern, namun Pep yang saat itu menjadi pelatih, menghalanginya dan meminta Xavi untuk tetap bertahan. Pep menganggap jika Xavi merupakan pemain yang sangat penting.
“Sangat sulit untuk menggantinya. Bukan hanya karena dia penting di atas lapangan, dia juga sangat dihormati di ruang ganti.”
Xavi memanglah pemain yang sangat berkualitas. Meski tidak mengandalkan kekuatan fisik, dirinya memiliki otak diatas rata-rata. Kecerdasan itu yang membuat Xavi mampu menguasai seluruh lapangan.
Umpan panjang, umpan pendek, umpan terobosan, umpan tepat ke kaki, umpan mengarah ke depan, umpan mengarah ke belakang, hingga umpan mengarah ke samping, ia kuasai dengan baik. Hal itu tidak akan berjalan dengan baik tanpa perhitungan yang tepat.
Lagi-lagi, hal tersebut menjadikan otak sebagai pemegang peran utama.
Bersama Xavi, semuanya tampak mudah. Masalah aliran bola, mendikte permainan lawan, hingga mempelajari pertandingan adalah kemampuan tersebunyi yang dimiliki Xavi Hernandez. Meski memiliki fisik yang cenderung dibawah rata-rata, Xavi mampu membayangkan kejadian di lapangan beberapa detik lebih cepat, disokong oleh kemampuan mengoper yang selalu presisi dan tepat sasaran.
Selain hal-hal luar biasa itu, Xavi juga memiliki pergerakan yang sangat baik. Keahliannya dalam membaca pertandingan dimanfaatkan untuk mengambil posisi yang mudah ditemukan oleh rekan setimnya. Ia selalu berada pada posisi yang membuat pemegang bola tidak kesulitan dalam mencarinya.
Xavi adalah sosok profesor dalam sepak bola. Ia melihat, merangkum, hingga mengikuti banyak kesebelasan untuk menciptakan sebuah permainan seperti yang kalian lihat.
Setelah mengakhiri cerita manisnya bersama FC Barcelona pada 2015 lalu, Xavi sempat hijrah ke Al Sadd sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun pada November 2017 silam.
Gaya bermainnya diatas lapangan akan selalu dikenang oleh para pecinta sepak bola dunia.