Trofi Harga Mati! Pentingnya Piala Liga Inggris Bagi Chelsea

spot_img

Chelsea, oh Chelsea. Kasihan mendengar namamu yang sering di-bully. Belanja banyak pemain dengan harga selangit, tapi performamu bak roller coaster. Kadang sempat berfikir, apa sih yang ada di benak fansnya tiap pekan ketika melihat tim yang didukungnya itu hobi ngelawak?

Namun alangkah baiknya berhentilah menghina tim ini sejenak. Karena mereka kini justru sudah membuktikan bisa tembus ke final Piala Liga Inggris. Chelsea kini mulai menata mimpinya meraih mahkota. Trofi ini bahkan akan jadi harga mati yang tak bisa ditawar lagi oleh mereka.

Kisah Chelsea Di Final Piala Liga

Menggondol trofi Carabao Cup adalah misi paling realistis di depan mata bagi Chelsea musim ini. Pasalnya, di kompetisi Eropa mereka absen, dan di Liga Inggris kondisinya mereka masih kocar-kacir.

Keberhasilan Chelsea melangkah ke final menaklukan Middlesbrough dengan agregat 6-2 mampu memberikan asa bagi The Blues untuk selangkah lagi meraih trofi Carabao Cup. Ini adalah final ke-10 bagi The Blues di Piala Liga Inggris.

Namun dalam perjalanannya, final Carabao Cup tak selamanya indah bagi Chelsea.
Termasuk kegagalan terakhir yang dialami pasukan Thomas Tuchel di final tahun 2022. Perlawanan sengit terhadap pasukan Jurgen Klopp di babak normal, akhirnya harus berakhir pahit di babak adu penalti.

Hal tersebut mirip apa yang terjadi pada final tahun 2019. Masih ingat tragedi Kepa Arrizabalaga tak mau diganti, dan membuat Maurizio Sarri geram? Ya, peristiwa itu telah menjadi kisah tersendiri yang mengiringi kegagalan The Blues merah trofi Piala Liga setelah kalah adu penalti melawan Manchester City.

Kegagalan demi kegagalan tersebut tentu menjadi cermin dan cambuk bagi Chelsea. Mereka segera harus keluar dari bayang-bayang kegagalan tersebut. Jelang menatap final Piala Liga ke-10 kali-nya, nampaknya Chelsea harus muhasabah diri. Flashback dengan memutar video final Piala Liga tahun 2015 ketika menang melawan Spurs, bisa jadi menimbulkan kerinduan akan kejayaan The Blues di ajang ini.

Kebutuhan Pribadi Pochettino

Selain penting untuk klub, trofi Carabao Cup ini juga penting bagi Pochettino pribadi. Ia ingin memberi hadiah trofi bagi The Blues di musim pertamanya. Pochettino berharap bisa seperti apa yang dicapai Jose Mourinho yang memberi trofi pada Chelsea ketika kembali ke Inggris tahun 2015.

Pochettino sekaligus juga mau membuktikan pada publik Inggris, bahwa stigma ia adalah pelatih miskin trofi di Inggris adalah salah besar. Kita tahu betapa malangnya nasib pelatih berusia 51 tahun ini bertahun-tahun menangani klub seperti Southampton maupun Tottenham Hotspur. Tak ada satupun trofi yang digondolnya.

Selain miskin trofi di Liga Inggris, kita tau koleksi trofi di lemari pribadi Pochettino juga tak banyak. Hanya di PSG ia meraih trofi. Itupun hanya tiga trofi. Maka dari itu, penting sekali trofi Piala “Ciki” ini diraihnya.

Menambah Mental Juang Chelsea

Selain penting bagi Pochettino pribadi, bagi skuad Chelsea secara keseluruhan juga sama pentingnya. Musim ini skuad Chelsea mentalnya tengah naik turun. Di tengah inkonsistensi performannya tersebut, mereka juga sering dapat kritik dan cemoohan sana-sini. Tentu hal ini membuat kepercayaan dan mental para pemain menurun.

Chelsea akan berangkat ke Wembley di Final Carabao Cup pada akhir Februari. Saat itu musim Liga Inggris masih bergulir. Tentu Chelsea masih berjuang untuk menggapai salah satu tempat di kompetisi Eropa musim depan.

Namun untuk mencapai target tersebut tak mudah. Daya juang serta mental pasukan Pochettino harus terus berkobar. Maka dari itu, persembahan trofi di Wembley pada akhir Februari, bisa jadi pelecut semangat pasukan London Biru untuk mengarungi sisa laga Liga Inggris musim ini. Ingat, di musim lalu MU setelah dapat trofi Piala Liga, mampu menyelesaikan musim dengan baik di empat besar Liga Inggris.

Tutupi Belanja Besar-Besaran

Selain sebagai pelecut semangat, gelar Carabao Cup ini juga bisa menutupi image bahwa klub ini adalah klub pemboros yang tak ada hasilnya. Sudah jadi rahasia umum bahwa Chelsea jor-joran beli pemain. Total musim ini The Blues di bawah Todd Boehly sudah keluarkan 430,6 juta pounds untuk memboyong 12 muka baru bagi Pochettino.

Jika ditotal sejak mengambil alih Chelsea, Todd Boehly telah menghabiskan dana hampir satu miliar pounds. Jumlah yang membuat dunia sepakbola tercengang melihat aktivitas miliarder Amerika tersebut di Chelsea.

Namun boro-boro menjadi skuad yang mengerikan, performa para rekrutan mahal mereka malah bak singa ompong. Beberapa pemain seperti Caicedo, Lavia, maupun Mudryk, justru masih dipertanyakan apakah mereka hanya jadi investasi bodong.

Dengan segala macam pandangan negatif terhadap Chelsea tersebut, trofi harusnya jadi jawaban untuk membungkam semua itu. Musim lalu, ketika MU dalam fase transisi di bawah Erik Ten Hag, mereka terbukti sukses persembahkan trofi Carabao Cup. Ya, Pochettino nampaknya harus segera cari tahu nih tutorial memenangkan Carabao Cup pada Ten Hag.

Meski dari segi hadiah dari ajang ini, bagi Chelsea itu hanya recehan. Tak sebanding dengan pengeluaran mereka musim ini. Pasalnya jika pun menjadi juara, The Blues hanya akan meraup uang sebesar 100 ribu pounds saja.

Jauh dari uang yang diraih juara Piala FA yang senilai 4 juta pounds, maupun juara Liga Inggris 100 juta pounds. Namun apa pun itu, trofi tetaplah kebanggaan bagi klub dan fans. Tahu sendiri, Chelsea sudah haus gelar. Terakhir meraih trofi adalah di ajang Piala Dunia Antarklub pada tahun 2021 lalu.

Harga Mati

Tiga tahun puasa gelar, bagi tim sebesar Chelsea adalah aib. Bagi Todd Boehly, trofi akan jadi gengsi tersendiri baginya. Jika bisa direbut, gelar Piala Liga musim ini akan jadi gelar pertama Todd Boehly yang akan dicatat rapi di buku sejarah Chelsea.

Namun final tak akan pernah mudah bagi siapa pun. Jika ingin juara, performa Chelsea harus tetap konsisten seperti kala membantai Middlesbrough 6-1 di semifinal. Siapa pun lawannya, bagi Pochettino semangat “harga mati” bisa jadi senjata ampuh. Selain itu, mental pemain yang akrab dengan trofi seperti Thiago Silva, Raheem Sterling, maupun Cole Palmer, bisa jadi pengaruh tersendiri.

Memang tim Chelsea bentukan Pochettino ini masih mentah. Mereka dibangun dari nol. Namun, arah pembangunan skuad ini dalam jalan yang benar. Masih jauh dari kata sempurna, namun ada sedikit perkembangan.

Final, kami datang. Chelsea akan mencoba meraih mimpinya di Wembley nanti. Sekali lagi, trofi yang sudah di depan mata ini bisa dibilang wajib hukumnya diraih oleh mereka. Kalau bukan sekarang, kapan lagi Chelsea! Segera raih trofi ini dan bilang pada dunia, bahwa sejatinya klub ini tak pantas untuk ditertawakan.

https://youtu.be/UjTv7GbxgT4

Sumber Referensi : skysports, chelseafc.com, espn, mirror, thechelseachronicle, transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru