Tabir di Balik Gagalnya Timnas Brasil Rekrut Carlo Ancelotti

spot_img

Desas-desus Carlo Ancelotti menuju Timnas Brasil harus disudahi. Kesetiaan pada Real Madrid adalah jalan yang dipilih pelatih berambut putih tersebut. Timnas Brasil gagal merekrut Ancelotti. Don Carlo justru akan lebih lama tinggal di Bernabeu setelah diperpanjang kontraknya hingga 2026.

Tawaran Melatih Timnas Brazil

Drama Ancelotti menuju Timnas Brasil dimulai pada Juli 2023 lalu. Ednaldo Rodrigues, presiden Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) saat itu menyatakan bahwa Ancelotti akan mengambil alih kendali pemenang Piala Dunia lima kali itu pada musim panas 2024/25.

Kabar mencengangkan tersebut terjadi saat konferensi pers di mana Fernando Diniz diperkenalkan sebagai pelatih sementara Brasil. Rencananya, Diniz hanya akan dipertahankan hingga Juni 2024, bertepatan dengan berakhirnya kontrak Ancelotti di Los Blancos.

Ancelotti sendiri secara terbuka menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Selecao.” Saya tidak kenal (Presiden CAF), tapi jika dia ingin berbicara dengan saya, saya akan senang dan semangat untuk bertemu dan berdiskusi dengannya,” kata Ancelotti seperti dilansir Goal.

Kondisi Real Madrid

Rumor tersebut makin menguat setelah muncul asumsi setelah Real Madrid ancang-ancang mencari penggantinya. Sebab kontrak Carletto di Real Madrid hanya tinggal setahun saja. Itu akan terjadi apabila Real Madrid musim ini masih sama seperti musim lalu yang gagal di La Liga maupun Liga Champions.

Namun, Presiden Florentino Perez bertindak cepat mendengar rumor itu. Ia tak ingin gegabah memberikan klarifikasi kepindahan pelatih jauh-jauh hari saat tim sedang berjuang. Apalagi Perez punya pengalaman pahit tentang itu.

Dulu, Perez pernah mengumumkan Jose Mourinho jauh-jauh hari ketika akan berhenti menangani El Real akhir musim 2012/13. Imbasnya motivasi skuad di tengah kompetisi jadi loyo. Terbukti hanya gelar Super Copa Espana di awal musim saja yang didapat CR7 dan kawan-kawan musim tersebut.

Aib Pelatih Asing

Di saat ketidakpastian nasib di Bernabeu itulah, CBF menjajaki langkah-langkah serius. CBF bahkan memberikan semacam jaminan hukum secara tertulis yang memastikan bahwa Ancelotti akan melatih Tim Samba di Copa America 2024 nanti. Namun, masalahnya keinginan merekrut Don Carlo ditentang oleh sebagian publik Brasil.

Memang Ancelotti dianggap ideal bagi sebagian publik Brasil, karena terbukti sering sukses menangani para talenta samba di level klub. Namun bagi sebagian publik Brasil lainnya, Ancelotti dianggap tidak pantas, alias aib bagi sepakbola Brasil. Lho kok bisa?

Sebab Brazil punya banyak pelatih berkualitas yang melimpah. Para pelatih lokal juga dianggap punya pengetahuan mengelola Tim Samba sesuai dengan gaya khasnya. Maka dari itu, fakta bahwa CBF harus merekrut pelatih asing adalah sebuah tamparan keras. Lagi pula terakhir kali Brasil dilatih pelatih asing sudah sejak 1965, yakni Filpo Nunez, pelatih asal Argentina.

Penolakan Keras Ancelotti

Kedatangan Carlo Ancelotti juga ditolak oleh Presiden Brazil, Lula da Silva. Dilansir ESPN, Lula bahkan sampai mempertanyakan kelayakan Ancelotti dalam menangani Selecao. Ia menyindir bahwa Ancelotti harusnya fokus saja memperbaiki masalah yang melanda Timnas Italia yang tak lolos ke Piala Dunia 2022 lalu. Di sisi lain, Presiden Lula justru memuji pelatih interim Brasil, Fernando Diniz karena mengagumi kreativitas dan kepribadiannya.

Sang presiden merasa bahwa kesulitan timnas Brasil di turnamen-turnamen besar dalam beberapa edisi terakhir, sebagian besar disebabkan oleh minimnya kerja keras tim. Bukan karena kekurangan pelatih bagus. Duh, sampai presiden sudah ikut cawe-cawe.

Tak hanya presiden yang ikut campur. Salah satu legenda Brasil, Romario juga tidak terlalu antusias dengan kabar bahwa Ancelotti akan menukangi Selecao. Bintang Piala Dunia 1994 tersebut lebih suka melihat pelatih sementara Fernando Diniz tetap memimpin. “Persetan Ancelotti! Saya ingin Diniz sampai akhir,” kata Romario seperti dilansir Dailymail.

Konflik Internal Brasil

Dengan berbagai penolakan tersebut, tampaknya semakin tak jelas saja nasib Ancelotti melatih Neymar dan kawan-kawan musim depan. Ditambah pemerintah Brazil yang cawe-cawe terhadap langkah CBF di bawah Ednaldo Rodrigues yang semakin menjadi-jadi.

Pada awal Desember 2023, pengadilan di Rio de Janeiro mencabut jabatan Ednaldo sebagai presiden federasi. Selang beberapa lama kemudian, pengadilan tersebut menetapkan kepala pengadilan olahraga tertinggi Brasil, José Perdiz sebagai orang yang harus menyelenggarakan pemilihan presiden CBF yang baru dalam waktu dekat.

Konflik tersebut dianggap sebagai tindakan campur tangan pemerintah terhadap urusan sepakbola yang tak dibolehkan dalam statuta FIFA. Hmmm… mengingatkan kita pada Indonesia ya? Kabarnya akibat konflik tersebut Timnas Brasil kini terancam sanksi berat dari FIFA.

Perez Ambil Keputusan

Dengan kondisi carut-marut yang terjadi di Brasil, posisi Ancelotti masih menunggu. Apa langkah yang akan dilakukan Ednaldo maupun Perez terhadap dirinya? Namun angin sepertinya lebih kencang ke kubu Perez, karena kuasa penuh Ednaldo Rodrigues sudah dikebiri oleh pemerintah Brasil.

Di sisi lain Los Blancos asuhan Ancelotti telah menunjukkan peningkatan yang luar biasa, meski banyak pilar yang cedera. Mereka masih bersaing ketat dengan Girona di puncak klasemen La Liga. Mereka toh juga masih berpeluang besar meraih Liga Champions.

El Real juga tak mau bertaruh lagi kepada pelatih baru. Mereka pernah gagal ketika menunjuk pelatih macam Rafael Benítez, Julen Lopetegui, Fernando Hierro, maupun Santiago Solari.

Meski ada nama baru macam Raul, Arbeloa, maupun Xabi Alonso sebagai kandidat, Perez tampaknya masih mempercayakan proyek masa depan Real Madrid kepada Don Carlo. Ia menganggap tidak ada orang lain yang tepat untuk itu, selain Carletto. Keberlanjutan regenerasi yang sedang dilakukan juga tidak akan putus di tengah jalan.

Maka tanpa fafifu, Perez akhirnya mengambil keputusan. Carlo Ancelotti ditawari perpanjangan kontrak. Apa boleh buat, Ancelotti memilih mencapai kesepakatan untuk memperpanjang kontrak di Bernabeu hingga 30 Juni 2026.

Alasan Ancelotti Bertahan di Real Madrid

Alasan Don Carlo memilih untuk mengurungkan niatnya menjadi pelatih Selecao akhirnya terjawab ketika ia mengumumkannya kepada awak media di awal tahun 2024. Pertama tentu karena adanya penggulingan Ednaldo Rodrigues dari kursi Presiden CBF pada awal Desember 2023.

Berikutnya karena Ancelotti mengaku bahwa memperpanjang kontrak dengan El Real adalah keinginan sebenarnya. Ancelotti menganggap Madrid memiliki masa depan yang cerah dengan regenerasi yang sedang berjalan.

Selain itu, Ancelotti merasa hubungannya selama ini dengan manajemen maupun pemain makin terjalin dengan baik. “Real Madrid adalah sebuah keluarga. Atmosfer di klub ini sangat kekeluargaan. Tak ada alasan saya meninggalkan klub ini,” kata Ancelotti.

Rekor Lain Di Real Madrid

Well, Ancelotti telah mendapatkan imbalan berupa kesepakatan jangka panjang yang memungkinkan timnya mengejar beberapa kejayaan lebih lanjut tahun-tahun mendatang. Los Merengues bersama Ancelotti kini juga masih mengejar beberapa rekor lagi.

Dilansir Football Espana, kini Ancelotti masih mengoleksi 10 trofi selama menangani Real Madrid di dua periode. Ia masih kalah dengan raihan trofi Zidane (11) maupun Miguel Munoz (14).

Karena Don Carlo Don Carlo masih berada di Bernabeu, maka target melampaui perolehan trofi tersebut semakin terbuka lebar. Jadi siap-siap saja, Ancelotti bakal meraup sebanyak mungkin trofi di El Real sebelum ia benar-benar hengkang nantinya.

Sumber Referensi : theathletic, onefootball, goal.com, espn, dailymail, footballespana

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru