Masih ingat ketika The Special One tiba melatih AS Roma 2021 lalu? Ia mendapat hadiah vespa klasik dari bos Roma untuk digunakan keliling kompleks latihan Giallorossi. Tak lupa dengan vespa dan setelan necisnya, ia dibuatkan mural spesial di tembok sekitar kawasan Testatico, Roma.
Euforia kedatangan Mou menyuguhkan harapan besar bagi publik Roma akan kerinduan terhadap gelar. Ya, sepertinya Il Lupi menunjuk orang yang tepat untuk mewujudkan kerinduan tersebut. Namun di musim ketiganya, nasib pelatih Portugal itu makin tak karuan. Banyak pertanda bahwa ia mungkin akan segera hengkang musim depan.
🚨 BREAKING: José Mourinho and AS Roma part ways with immediate effect.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) January 16, 2024
It’s over. 🟡🔴🇵🇹 pic.twitter.com/EPnCQClL5R
Daftar Isi
Lama Mourinho Melatih Sebuah Klub
Jangan heran kalau Mourinho menukangi sebuah klub hanya sekitar dua atau tiga musim. Ia sengaja mendesain semuanya hanya untuk jangka pendek tanpa berpikir jauh ke masa depan. Semua yang ia lakukan adalah untuk dapat trofi atau menang “di hari ini”. Sementara untuk hari esok, itu urusan belakangan.
Bagi Mourinho, berada di sebuah klub terlalu lama tak baik bagi klub tersebut. Ia pernah mengatakan bahwa tak ingin menjadi “Sir Alex Ferguson” baru yang melatih satu klub selama bertahun-tahun.
Prinsip Mourinho tersebut beralasan, karena ia adalah tipe pelatih pemecah masalah. Artinya, yang pertama ia lakukan hanya untuk membenahi masalah yang ada di depan mata. Maka tak heran jika solusi yang ia berikan, termasuk usulan pemain yang ingin dibeli, semata-mata adalah untuk perbaikan secara jangka pendek.
Hasil Minor AS Roma
Namun dengan prinsip sederhana tersebut, musim debut Mourinho terbukti berhasil mendapat gelar UEFA Conference League. Namun, gelar tersebut ternyata tidak bisa menutupi kenyataan bahwa timnya susah betul untuk tampil konsisten sepanjang musim di level liga domestik.
Roma tidak memenuhi ekspektasi di Serie A. Terbukti dua musim beruntun di bawah Mourinho hanya finis di peringkat keenam. Mourinho secara tidak langsung juga memperpanjang absennya Giallorossi di Liga Champions.
Musim ini, mereka juga sudah gugur di babak perempat final Coppa Italia oleh rival abadinya, Lazio. Di Serie A mereka masih terseok di papan tengah hingga giornata 20. Di Liga Europa pun mereka hanya jadi runner up grup, dan harus berjibaku dulu di babak playoff 16 besar.
Sama Saja Dengan Fonseca?
Mendatangkan Mourinho ke Roma tiada lain tujuannya untuk bisa lebih baik dari pelatih sebelumnya yakni Paulo Fonseca. Kalau tahu seperti ini hasilnya, artinya tak jauh beda dong seperti masa Fonseca. Roma dua musim bersama Fonseca cuma bisa finis di urutan kelima dan ketujuh Serie A.
Ditambah Mourinho adalah salah satu pelatih dengan bayaran tertinggi di Serie A. Maka masuk akal bagi pemilik dan para fans untuk menuntut performa yang lebih baik di Serie A musim ini.
Dear Mourinho, laporan terbaru di media Italia menyatakan bahwa nasibmu di ibu kota Italia akan bergantung pada kinerja paruh musim kedua. Pemilik tampaknya sudah sangat ngebet Roma bisa masuk Liga Champions lagi.
Apa Kata Mourinho
Bagi Mourinho beberapa hasil minor tadi pasti jadi catatan pribadinya. Ia pasti tahu bahwa klub yang sedang diasuhnya mengalami penurunan. Namun, namanya The Special One, pasti selalu punya dalih untuk menutupi kekurangannya itu.
Mulai dari dana yang minim di musim ini, sampai beberapa perkataannya di media. Soal dana, memang musim ini Roma minim. Mereka hanya banyak meminjam daripada membeli pemain musim ini. Bos mereka, Friedkins berdalih tak dapat beli banyak pemain karena tagihan gaji pemain mereka masih membengkak.
La Roma ha appena esonerato Josè Mourinho: siete d'accordo con la scelta compiuta dalla famiglia Friedkin?#ASRoma #Friedkin #Mourinho #16gennaio pic.twitter.com/xj0oSaabKW
— Andrea Mari (@AndrewMari1988) January 16, 2024
Mourinho bahkan sempat mengeluh di babak 16 besar Coppa Italia melawan Cremonese. Roma posisinya ketika itu kehilangan banyak bek karena cedera. Sampai-sampai Mourinho menyebut jika dibutuhkan Romelu Lukaku akan ia jadikan bek.
Selain dana minim, Mou juga berkoar kepada media bahwa fans Roma banyak yang menyebutnya bak Harry Potter. Fans Roma menganggap kehadiran Mourinho mampu meningkatkan harapan besar publik Roma tiap musimnya.
Namun jika melihat kontrak Mourinho yang akan habis pada Juni 2024, harapan besar tersebut harusnya disudahi. Karena sejauh ini belum ada angin yang pasti mengarah pada perpanjangan kontraknya.
Mourinho Dikhianati AS Roma?
Sudah banyak dikritik performanya, dana yang disodorkan manajemen minim, lalu kontraknya akan segera habis membuat Mourinho mulai lelah. Ditambah sikap manajemen yang diduga mulai menusuk dari belakang Mourinho. Friedkin telah menunjukan gelagat sedang mencari pelatih baru bagi Giallorossi musim depan.
Questionado pela imprensa italiana após a vitória da Roma diante da Cremonese, por 2 a 1, José Mourinho comentou os rumores de que teria sido procurado pela CBF para comandar a Seleção Brasileira.
— Transamérica Esportes (@tresportes) January 4, 2024
Foto: Danilo Di Giovanni/Getty Images#Mourinho #selecaobrasileira pic.twitter.com/ttGFIj87gL
Hal itu awalnya terjadi tanpa sepengetahuan Mourinho.The Special One tentu merasa sakit hati dong ketika mendengar kasak-kusuk tersebut? Bagaimana rasanya jadi Mourinho ketika diam-diam ia mulai akan disingkirkan?
Namun Mourinho dengan sikap ksatrianya tetap menyatakan bahwa apa pun yang terjadi, ia akan tetap menghormati keputusan pemilik. Soal masa depan, ia tak terlalu pikirkan. Yang terpenting baginya adalah selesai dengan hasil terbaik di akhir musim.
Tiago Pinto Cabut
Banyak yang menganggap Mourinho mulai dikhianati oleh manajemen Roma di musim ketiganya ini. Hal itu yang semakin menguatkan bahwa Mourinho akan hengkang di akhir musim nanti.
Apalagi direktur klub Roma yang juga dari Portugal, Tiago Pinto, sudah menyatakan hengkang dari Olimpico per Februari 2024. Padahal kontrak Pinto bersama Il Lupi masih tersisa hingga bulan Juni 2024.
Tiago Pinto abordou futuro de José Mourinho, que está a ser cada vez mais contestado na AS Roma. 🧐https://t.co/LKPNhYaAJv
— BolaNaRedePT (@BolaNaRedePT) January 15, 2024
Yang belum tahu, Pinto ini adalah sosok penting yang membujuk Mourinho mau gabung ke AS Roma pada 2021 lalu. Pria Portugal itu juga aktor yang mendatangkan pemain keinginan Mou seperti Tammy Abraham, Romelu Lukaku, maupun Paulo Dybala.
Kepergian Tiago Pinto diprediksi juga akan berdampak pada masa depan Mourinho. Jadi jangan heran, apabila juru taktik 60 tahun kelahiran Setubal itu ikut-ikutan Pinto cabut dari Olimpico di akhir musim nanti.
Sudah Saatnya Pergi?
Jalur cabut di akhir musim mungkin terasa realistis bagi Mourinho di tengah kondisi yang tak memihak padanya. Meski sudah memunculkan narasi baru bahwa ia adalah harapan besar publik Roma, namun tetap tak bisa mengabaikan begitu saja sikap pemilik yang diduga sudah mulai muak dengan hasil minor Roma musim ini.
Bagaimanapun sebuah cerita pasti akan berakhir. Virus “harapan” Mourinho yang menjangkiti publik Roma mungkin akan musnah secara bertahap. Jika benar musim ini adalah musim terakhir Mourinho di Roma, ia tetap akan meninggalkan warisan abadi berupa trofi yang sudah 14 tahun dinanti publik Olimpico.
Mungkin sudah saatnya meminta maaf pada publik Roma jika hasil minor terus ia raih musim ini. Mourinho harus sadar diri dan segera ancang-ancang untuk angkat kaki dari Olimpico. Vespa klasik, mural, dan kenangan awalnya, juga harus disimpan rapi olehnya. Entah akan berkelana ke mana selanjutnya, tapi yang jelas Mourinho tetap akan selalu ada di hati Romanisti di seluruh dunia.
Arrivederci, Roma. pic.twitter.com/RhxQdAd3FC
— José Mourinho (@josemourinhotv) January 16, 2024
Sumber Referensi : eurosport, espn, theguardian, transfermarkt, onefootball, getnewsfootballitalia