Bayern Munich baru saja meresmikan kedatangan Benjamin Pavard. Ia didatangkan dari Stuttgart dengan banderol 35 juta euro. Ia akan memperkuat klubnya tersebut hingga akhir musim, sebelum datang ke Munich pada Juli mendatang.
Banyak orang tak mengenalnya sebelum Piala Dunia 2018 lalu. Orang-orang masih asing, siapa bek kanan berambut ikal di tim Perancis yang juara dunia itu?
Yah, dia adalah Benjamin Pavard, bek Perancis yang lahir pada 28 Maret 1996. Ayahnya dulu juga seorang pemain sepak bola, yang berkarier hingga divisi tiga Perancis. Ia pertama kali bermain untuk klub lokal di Jeumont, dalam usia enam tahun.
Pada tahun 2005, saat berusia 9 tahun, ia bergabung dengan akademi Lille. Orang tua Pavard amat mendukung kariernya. Mereka berkendara 50 kilometer tiap hari untuk mengantar dan menjemput Pavard latihan.
Dedikasi Pavard dan orang tuanya terbayar saat ia menjalani debut di tim utama Lille pada 31 Januari 2018. Dalam usia 18 tahun, ia bermain penuh dalam laga Ligue 1 kontra Nantes. Hingga musim berikutnya, ia total mencatat 21 penampilan liga bersama Lille.
Pada akhir musim 2015/16, karier Pavard berada di persimpangan. Jumlah penampilannya di Lille terasa tak mencukupi baginya, yang sudah menginjak usia 20 tahun. Dia punya pilihan, memainkan peran kecil bersama klub masa kecilnya atau mencari jam terbang di mana pun tempatnya. Ia yang sudah berstatus pemain timnas junior Perancis memilih opsi kedua.
Melompat dari kasta tertinggi Perancis, Pavard mengambil risiko dengan hijrah ke Stuttgart, raksasa Bundesliga yang sedang jatuh. Musim itu, mereka baru saja terdegradasi ke Divisi Dua untuk pertama kali dalam 41 tahun. Ada kekhawatiran bahwa kariernya justru akan berjalan mundur.
Faktanya, Stuttgart hanya menghabiskan semusim di kasta kedua. Pavard menyamai jumlah penampilan di Lille hanya dalam semusim bersama klub Jerman. Memanfaatkan dua kakinya yang sama-sama hidup, musim itu ia dimainkan sebagai bek kanan, bek tengah, gelandang bertahan, bahkan gelandang kanan. Di luar lapangan, ia senantiasa disokong kedua orang tuanya, yang selalu mengadakan perjalanan ke Stuttgart tiap kali Pavard menjalani laga kandang.
Di musim kedua, musim pertama Pavard di kasta tertinggi Bundesliga, ia semakin menunjukkan kelasnya. Ia bermain dalam seluruh laga Stuttgart di Bundesliga, tak melewatkan sedetik pun laga di musim jelang Piala Dunia tersebut. Di musim itu pula ia mulai mendapatkan panggilan timnas Perancis dari Didier Deschamps.
Performanya di lini belakang benar-benar meyakinkan, terutama sejak kedatangan pelatih Tayfun Korkut pada Januari 2018. Kala itu, ia rutin dipasang sebagai bek tengah. Dalam empat laga sejak Februari hingga musim kelar, Stuttgart hanya kebobolan 10 gol dalam 14 laga.
Performa yang terus terjaga di level klub lantas membuat Didier Deschamps membawanya ke Piala Dunia 2018. Ia menjadi salah satu pemain termuda dan paling minim pengalaman, berusia 22 tahun dan hanya mengecap empat caps.
Nyatanya, ia tak minder dan langsung menjadi starter. Barangkali, ia adalah pemain paling diremehkan dalam sebelas awal Les Bleus lantaran cuma bermain untuk klub promosi Bundesliga. Ia bermain dalam seluruh laga penting Perancis di Piala Dunia 2018, kecuali laga terakhir fase grup melawan Denmark yang tak menentukan.
Yang menarik, ia tak cuma menjadi pelengkap kesebelasan. Ia turut berkontribusi dalam alotnya pertahanan Perancis yang dihuni pemain minim pengalaman, yakni Samuel Umtiti di tengah dan Lucas Hernadez di kiri.
Yang paling ikonik, ia turut mencetak gol yang dinilai salah satu yang terindah sepanjang turnamen. Dalam laga perempat final melawan Argentina, ia menghantam gawang Nahuel Guzman dengan voli ciamik yang amat terukur. Menerima crossing memantul dari Lucas Hernandez, Pavard menyuguhkan tendangan berteknik tinggi yang mengembalikan kepercayaan diri pemain Perancis.
Terhitung sejak menyapu bersih semua laga bersama Stuttgart dan lantas berkontribusi penuh bagi juara dunia Perancis, Pavard sudah dianggap sebagai bek berkelas dunia.
Barisan bek Bayern Munich yang sudah berisi Jerome Boateng dan Mats Hummels akan semakin kukuh…