Piala Dunia, menjadi kompetisi paling diminati oleh seluruh pesepak bola. Ajang empat tahunan ini seolah menjadi tujuan para pemain. Selain akan meningkatkan pamor, pemain juga berkesempatan untuk mengukir sejarah bersama negara tercintanya.
Sebelum Piala Dunia dari FIFA ini diselenggarakan, sebenarnya lebih dulu sudah ada sebuah kompetisi atau lebih tepatnya turnamen yang bernama Piala Sir Thomas Lipton pada tahun 1909, turnamen tersebut diadakan di Torino, Italia.
Dalam kompetisi tersebut ada 3 peserta yang turut berpartisipasi, mereka adalah Italia, Jerman, dan Swiss, ketiga negara tersebut mengirimkan tim terhebat mereka. Inggris sendiri yang tergabung dalam FA menolak untuk ikut dalam ajang tersebut.
FIFA sebagai Federasi Sepak Bola tertinggi saat itu baru membicarakan rencana mengenai pengadaan kompetisi sepak bola dunia pada tahun 1904, di Paris yang mana pada saat itu FIFA baru saja terbentuk.
Hingga akhirnya tepat pada tanggal 1 Maret 1921, seorang pengacara asal Prancis, Jules Rimet, terpilih menjadi presiden FIFA ketiga.
Rimet bukanlah sembarang orang di dunia sepakbola. Pria asal Prancis itu bukan hanya sebagai orang yang terlibat dalam pendirian FIFA, tetapi yang paling dikenang adalah usulannya dalam membuat turnamen antarnegara. Nantinya, turnamen tersebut berkembang menjadi ajang sepakbola paling prestisius di dunia.
Pada 28 Mei 1928, FIFA di bawah pimpinan Jules Rimet menggelar kongres di Amsterdam. Agenda utama rapat tersebut adalah membahas rencana penyelenggaraan kompetisi sepakbola antar negara, yang kemudian kita kenal dengan nama Piala Dunia. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kesuksesan FIFA dalam membantu penyelenggaraan di tiga Olimpiade, pada tahun 1920, 1924, dan 1928.
Setelah melalui kesepakatan, Uruguay-lah yang ditunjuk FIFA untuk menyelanggarakan Piala Dunia pertama yang sedianya akan digelar pada tahun 1930.
Nama Jules Rimet sendiri kini diabadikan dalam bentuk sebuah Trophy Piala Dunia berlapiskan emas bernama Piala Jules Rimet yang diciptakan oleh seorang asal Prancis bernama Abel La Fleur, yang kemudian di revolusi oleh FIFA melalui seniman Silvio Gazzaniaga.
Namun karena masalah transportasi dan biaya, pada Piala Dunia pertama yang diikuti oleh 13 negara itu, hanya ada empat negara Eropa yang ikut serta, yaitu Belgia, Prancis, Rumania, dan Yugoslavia.
Dari empat wakil Eropa itu, Yugoslavia-lah yang paling berprestasi. Sebab, mereka berhasil menembus partai semifinal.
Uruguay pun berhasil menjadi Juara Piala Dunia pertama saat itu, dan Guillermo Stabile adalah pemain legendaris yang meraih Sepatu Emas pertama dalam sejarah.
Hingga kini, Brasil menjadi negara dengan raihan trofi Piala Dunia terbanyak, yaitu dengan koleksi lima gelarnya. Diikuti Italia dan Jerman yang masing-masing mengoleksi empat gelar.