Marc-Andre ter Stegen, merupakan salah satu penjaga gawang terbaik saat ini. Memiliki reflek dan gerak tubuh luar biasa membuat Ter Stegen nyaman berada dibawah mistar FC Barcelona. Kiper berusia 26 tahun ini bahkan disebut-sebut layak menggantikan posisi Manuel Neuer di tim nasional Jerman.
Meraih gelar La Liga dan Liga Champions Eropa membuat kehebatan kiper yang satu ini semakin tak terbantahkan. Bahkan, gelar individu seperti masuk kedalam UEFA Champions League team 2014/15 dan UEFA save of the season 2014/15 juga pernah disabet oleh Ter Stegen.
Ter Stegen, lahir pada 30 April 1992 di Monchengladbach, Jerman. Ter Stegen kecil biasa bermain bola dengan kakaknya, Jean-Marcel, di halaman rumahnya dekat garasi mobil. Kakaknya itulah yang mengajarkan ter stegen kecil cara menendang bola.
Di usia 3 tahun, kemampuannya semakin berkembang hingga sang kakek mengirimnya ke akademi sepakbola. Ter Stegen ingat betul bagaimana sang kakek terus memotivasinya untuk bermain bola.
“Kakekku memberi banyak motivasi, sama seperti ayah dan ibu. Mereka bahkan sering mengantarku ke tempat latihan. Tidak peduli hujan atau salju.”
Ter Stegen kecil memulai kariernya sebagai penyerang. Ia beralasan bahwa dirinya senang mencetak banyak gol. ia akan merasa bahagia saat berhasil mnenyarangkan bola kedalam gawang.
Semua itu berjalan lancar sebelum sebuah peristiwa penting terjadi. Hidung yang berdarah adalah awal Marc-Andre ter Stegen menjadi seorang penjaga gawang. Jika tidak ada peristiwa tersebut, maka dirinya tidak akan pernah menjadi penjaga gawang.
Ketika itu, Ter Stegen masih berusia 10 tahun dan sudah tergabung dengan akademi Monchengladbach, penjaga gawang timnya saat itu harus diganti akibat mengalami insiden yang menyebabkan pendarahan.
“Pelatih kami membutuhkan pemain lain untuk jadi penjaga gawang, tapi tidak ada yang mau. Jadilah aku.”
Setelah menjalani posisi sebagai penjaga gawang, Ter Stegen mulai nyaman dan terus mengembangkan potensinya itu. Meski mendapat sedikit paksaan dari sang pelatih, pada akhirnya ia tetap menikmati posisinya yang berada di bawah mistar.
Berhasil masuk ke tim senior, Ter Stegen langsung mencuri perhatian. Datang dari bangku cadangan, kemampuan Ter Stegen benar-benar mengesanan pelatihnya kala itu. Dengan segala ketenangan dan konsentrasinya, Ter Stegen mampu menyelamatkan Monchengladbach dari zona degradasi.
Ia melakukan banyak cleansheet hingga akhirnya menarik minat pemandu bakat FC Barcelona. Ter Stegen akan diplot sebagai suksesor Victor Valdes yang kemampuannya mulai menurun. Setelah berhasil melakukan negosiasi, kiper asal Jerman itu resmi mendarat di Camp Nou tepat pada 19 Mei 2014.
Bersama el Barca, Ter Stegen terus menunjukkan dominasinya. Ia sukses menjaga pertahanan tim dari gempuran lawan. Berbagai penyelamatannya bahkan mampu menjadikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik dunia.
Dari insiden hidung berdarah dan sedikit paksaan dari pelatih membuat Ter Stegen menjadi salah satu kiper berbakat.
Raihan prestis serta penampilan gemilangnya saat menjaga gawang pernah mendapat pujian dari pelatih Sevilla, Pablo Manchin. Dirinya menyebut jika Ter Stegen merupakan salah satu kunci FC Barcelona dalam memenangi laga-laga penting.
Bahkan, Lothar Matheaus, selaku legenda Jerman, mendukung penuh Ter Stegen untuk menggantikan posisi Manuel Neuer di tim nasional Jerman.
“Ter Stegen telah menjadi kiper kelas dunia selama bertahun-tahun. Aku pikir dia secara bertahap layak mendapatkan kesempatan bermain sejak menit pertama di timnas Jerman, bahkan jika Neuer bisa dimainkan.”