Real Madrid vs Manchester City: Mencari Hoki Kalahkan Raja Liga Champions

spot_img

Tren positif tengah dijaga Manchester City musim ini. Manajemen pun menaruh target tinggi pada skuad asuhan Pep Guardiola. Mereka bukan lagi mengincar satu atau dua trofi bergengsi, melainkan tiga trofi sekaligus. Pekan ini mereka akan bertandang ke Santiago Bernabeu untuk menantang sang juara bertahan demi misi menjuarai Liga Champions.

Laga antara Manchester City dan Real Madrid di semifinal Liga Champions bakal jadi magnet tersendiri di pertengahan pekan nanti. City yang tengah haus trofi Liga Champions harus dihadang oleh sang juara bertahan. Pertemuan ini diperkirakan bakal berjalan panas. Mampukah City menghentikan dominasi El Real di Liga Champions?

Head to Head

Manchester City dan Real Madrid memiliki statistik rekor pertemuan yang cukup sengit di Liga Champions. Menurut situs resmi UEFA, dari delapan pertemuan yang sudah terjadi di Liga Champions, kedua tim sama-sama mengantongi tiga kemenangan. Sisanya berakhir imbang.

Segi produktivitas Real Madrid unggul dengan mencetak 13 gol dalam delapan pertemuan tersebut. Angka itu sedikit lebih baik dari City yang menjebol gawang El Real sebanyak 12 kali. Ketatnya statistik ini menandakan kalau di atas kertas, kekuatan kedua tim sangat berimbang.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di semifinal Liga Champions musim lalu. Manchester City sebetulnya berhasil unggul di leg pertama dengan skor 4-3. Namun, berkat mental juara Los Galacticos berhasil mengembalikan keadaan di leg kedua dengan skor 3-1. Akhirnya, skuad asuhan Carlo Ancelotti yang melenggang ke partai puncak.

Kali ini pertandingan leg pertama akan dimainkan di Santiago Bernabeu. Kita semua tahu, kekuatan magis Bernabeu kerap memberikan suntikan tenaga kepada Real Madrid. City harus mempersiapkan mental lebih untuk menghadapi pemain ke-12 El Real.

Keadaan Kedua Tim Saat Ini

Jelang duel panas ini, ada sudut pandang yang menarik. Lebih dulu menjamu Manchester City di kandang, Real Madrid justru tengah dalam keadaan tak menentu di Liga Spanyol. Dalam lima pertandingan terakhir, El Real hanya mengantongi tiga kemenangan. Sisanya kalah dari Girona dan Real Sociedad.

Menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan terakhir membuat Madrid turun peringkat untuk sementara. Kini anak asuh Carlo Ancelotti harus rela turun ke peringkat ketiga setelah Atletico Madrid menyalip karena meraih kemenangan atas Cadiz dengan skor 5-1. Dengan hasil ini, Real Madrid tertinggal satu poin atas rival sekotanya itu.

Hal itu sangat berkebalikan dengan performa Manchester City di Liga Inggris musim ini. Skuad racikan Pep Guardiola justru tampil trengginas. Berstatus sebagai juara bertahan, City menunjukan mental juaranya meski sempat tertinggal beberapa poin di belakang Arsenal. Dari lima pertandingan terakhir, The Citizens berhasil menyapu bersih dengan kemenangan. 

Bahkan City belum tersentuh kekalahan lagi sejak takluk di tangan Spurs awal Februari lalu. Dengan menuai hasil luar biasa ini, Manchester City berhasil menyalip Meriam London yang sejak awal sudah memimpin klasemen sementara Liga Inggris. Fans Arsenal tampaknya harus menerima kalau semua akan City pada waktunya.

Situasi yang bertolak belakang ini tentu akan dimanfaatkan oleh Manchester City. Mereka pasti akan mati-matian untuk mencuri gol di Santiago Bernabeu. Namun, City juga harus tetap waspada. Dua kekalahan Madrid di La Liga disebabkan oleh rotasi “terpaksa” yang dilakukan oleh Ancelotti. Bisa saja mereka sedang menyiapkan kejutan untuk menyambut Manchester City.

City Beda dari Tahun Kemarin

Musim lalu boleh jadi milik Real Madrid. Tapi musim ini Manchester City datang dengan ambisi yang lebih besar dari musim-musim sebelumnya. Bisa dibilang City telah meningkatkan kekuatan untuk menandingi tim-tim top Eropa. Itu sudah terbukti saat menaklukan raksasa Jerman, Bayern Munchen dengan skor agregat 4-1.

Manchester City akan berkunjung ke Santiago Bernabeu dengan bekal belum terkalahkan selama ajang Liga Champions musim ini. Pep Guardiola telah meningkatkan kualitas tim dengan baik. Terlebih dengan tambahan Erling Haaland di lini depan skuad City terlihat begitu sempurna.

Tak bosan-bosan kami menyebut bahwa Haaland merupakan kepingan terakhir yang City cari selama ini. Sang pemain memaksimalkan setiap peluang yang diciptakan oleh lini tengah maupun lini bertahan. Musim-musim sebelumnya, kita bisa melihat berapa peluang yang sudah diciptakan oleh De Bruyne akhirnya terbuang sia-sia lantaran sang penyerang tak mampu mengkonversi menjadi gol.

Musim ini, kita jarang melihat itu. Build up serangan yang dibangun City terasa lebih efektif. Produk akhirnya sudah jelas yakni sebuah gol, bukan lagi tendangan penjuru atau hanya sepakan yang meleset. Semoga Carlo Ancelotti memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari gaya bermain dari striker asal Norwegia tersebut.

Kelemahan City

Manchester City yang tengah overpower bukan tanpa kelemahan. Mereka bukan tim yang tak bisa dikalahkan. Di Liga Inggris, City mengalami empat kekalahan termasuk dari tim medioker seperti Brentford. Jika mengumpulkan rekaman-rekaman pertandingan di mana City kalah, kelemahan City bisa terlihat dengan jelas. 

Tim yang mengalahkan City pasti berhasil mematikan pergerakan dari beberapa pemain kunci City termasuk mempersempit ruang gerak Erling Haaland. Menurut situs Transfermarkt, di laga yang berakhir dengan kekalahan City, Haaland tak mampu mencetak satu gol pun.

Manchester City sudah pasti akan mengandalkan duet Kevin De Bruyne dan Erling Haaland di lini depan untuk membongkar pertahanan El Real. Jika pertahanan Madrid bisa membaca permainan dengan baik dan mematikan pergerakan Haaland, itu akan membuat lini serang City frustrasi. 

Madrid bisa memanfaatkan kesalahan City untuk menyerang balik. Kita tahu, serangan balik Madrid yang biasanya dipimpin oleh Vinicius sangat mematikan. Dengan catatan enam gol, Vini jadi top skor Los Blancos di ajang Liga Champions. City harus mewaspadai kecepatan Vini dan pergerakan tanpa bola dari Benzema di lini depan.

Madrid Siap, Tapi…

Sayangnya, akhir-akhir ini pertahanan Real Madrid tengah mengendur. Dilansir Goal, Carlo Ancelotti bahkan sempat marah melihat performa para pemain bertahannya jauh di bawah standar. Setelah laga kontra Real Sociedad kemarin,  Ancelotti mengkritik Eder Militao setelah kesalahannya menyebabkan gol pembuka Sociedad.

Dalam tiga pertandingan terakhir, Real Madrid sudah kebobolan delapan gol. Untuk tim sekaliber King Eropa, ini merupakan catatan yang cukup memalukan. Di Liga Champions pun catatan kebobolan Madrid jauh lebih buruk dari City. El Real sudah kebobolan delapan gol sedangkan City baru kebobolan empat. 

Selain itu, Madrid terancam tampil tanpa Luka Modric. Gelandang berusia 37 tahun itu tengah menjalani pemulihan akibat cedera hamstring ketika kalah 4-2 dari Girona beberapa pekan lalu. Peran dan pengaruh sang gelandang terhadap permainan Madrid sudah tak diragukan lagi. Tanpanya, lini tengah Madrid bisa pincang. Itu bisa dimanfaatkan oleh De Bruyne, Bernardo Silva dan Rodri untuk menguasai lini tengah di pertandingan mendatang.

Peluang Kedua Tim

Yang perlu dicatat City adalah, Madrid jadi tim yang lebih kuat apabila bertanding di kompetisi Eropa. Liga Champions merupakan “taman bermain” bagi Karim Benzema dan kolega. Sekadar tampil bagus saja tak cukup untuk mengalahkan Los Merengues di Liga Champions.

City harus mempersiapkan skuad terbaik dan skema permainan yang beragam untuk mengatasi perlawanan El Real. Jika skuad asuhan Pep Guardiola berhasil mencuri poin di markas Madrid, peluang untuk mengamankan satu tiket penerbangan ke Istanbul akan semakin terbuka lebar.

Sumber: UEFA, Goal, Managing Madrid, 90min, Manchester City

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru