Terpuruk di awal musim bersama Nuno Espirito Santo, The Lilywhites mengubahnya dengan menunjuk Antonio Conte di pertengahan musim.
Pada awalnya, Conte mengaku sulit untuk menemukan kunci permainan Spurs. Akan tetapi lama kelamaan, mereka mampu menemukan solusi itu. Spurs, kini mampu menunjukan tren positif bersama Conte dan merangsek di perburuan 4 besar.
Daftar Isi
Lini Pertahanan Ketemu Solusinya
Pada awal kedatangannya di London Utara, Conte memiliki kesepakatan dengan pihak manajemen untuk memberikan beberapa amunisi tambahan bagi skuadnya. Terutama sektor yang menjadi andalan Conte yakni pertahanan yang solid dan menyerang lewat Wing Back.
Akan tetapi Conte belum diberikan amunisi tambahan baru di belakang. Mau tidak mau ia harus mengubah komposisi pemain belakangnya. Dengan pakem 3 bek dan 2 Wing Back andalannya, Conte menunjuk trio Romero, Dier, dan Davies menjadi 3 tembok kokohnya di belakang serta 2 Wing Back-nya yakni Emerson Royal dan Reguilon.
𝐒𝐩𝐮𝐫𝐬’ 𝐈𝐦𝐩𝐫𝐨𝐯𝐞𝐝 𝐃𝐞𝐟𝐞𝐧𝐜𝐞 🪨
On the face of it, Spurs have improved defensively since Antonio Conte arrived, but does that still ring true when you dive into the data?@matthayesthfc looks at how the shift to a three-man central defence has helped #THFC. ⬇️
— The Analyst (@OptaAnalyst) April 3, 2022
Awalnya tidak berjalan lancar, Conte struggle dengan komposisi itu. Terutama dalam menyerang lewat Wing Back-nya. Reguilon dan Emerson tidak mampu menjadi senjata permainan Conte menyerang lewat Wing Back.
Seiring dengan menemukan posisi Wing Back kanan pada diri Matt Doherty, Conte menemukan titik cerah permainannya. Doherty yang notabene memang berposisi dan produktif sebagai Wing Back kanan di Wolves memang lebih cocok dengan pakem 3 bek bukan 4 bek ketika awal musim bersama Nuno.
Conte mampu memolesnya perlahan dengan tetap ditemani trio Romero, Dier, dan Davies di belakang. Di sisi lain peran baru Ben Davies yang berubah di bawah Conte menjadi Left Center Back atau yang sering disebut Wide Centre Back terbukti berhasil.
Komposisi trio Romero, Davies dan Eric Dier sudah 8 kali dimainkan bersamaan oleh Conte dan berhasil positif secara hasil. Trio yang menjadi kekuatan tersendiri bagi Spurs setelah berhasil mengantarkan Spurs dengan 6 kali kemenangan dari 7 laga terakhir Spurs hingga awal April 2022.
Matt Doherty has been directly involved in 5 goals in his last 6 Premier League games. (2 goals and 3 assists)
Conte getting the best out of him 🙌 pic.twitter.com/Pt69VV9Swz
— COYS.com (@COYS_com) April 4, 2022
Selain itu pengaruh dari Doherty sendiri berdampak nyata. Sejak dipercaya menjadi starter hingga menang telak 5-1 atas Newcastle telah mencetak 2 gol dan 4 assist untuk Spurs.
A decent enough display from the @SpursOfficial backline in the 5-1 demolition of Newcastle, today.
Here’s what @matthayesthfc thought of their improvement since Conte’s arrival, before this match…
➡️ https://t.co/V4GiYX05rA pic.twitter.com/3lPvP5ZcDe
— The Analyst (@OptaAnalyst) April 3, 2022
Lini pertahanan Spurs sejak kekalahan atas Burnley 1-0 pada Februari 2022, kini sampai awal April 2022 tercatat hanya kebobolan 5 gol. Dengan pulihnya trio bek Spurs, dan sudah menemukannya kunci sukses di Wing Back dengan Doherty, kini Spurs tinggal menambah kepercayaan dirinya pada lini penyerangannya.
Meningkatkan Mesin Duo Son-Kane
Tidak dipungkiri lini depan mereka selalu terpaku pada mesin yang namanya Son Heung-Min dan Harry Kane. Duo itu pun sudah mencatatkan rekor pribadi sebagai duo tersubur di Premier League dengan melangkahi rekor Drogba dan Lampard.
💫 The deadliest duo in Premier League history!
🔥 Heung-Min Son & Harry Kane combine to break the all-time record for @premierleague goal combinations! pic.twitter.com/shkdh0NSPJ
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) February 26, 2022
Dengan stabilnya lini belakang dan tengah, membuat Son dan Kane tidak perlu cemas untuk memikirkan pertahanan. Kini mereka tak berhenti mencetak gol untuk Spurs.
Son dan Kane tak henti-hentinya untuk mencapai rekor di Spurs bersama Conte demi berprestasi lebih jauh. Rekor gol Spurs akhir-akhir ini membludak. Mereka sering mampu menang dengan agregat 5 atau 4 gol. Artinya mesin lini penyerangan mereka bernama Son dan Kane masih berjalan kembali seperti apa adanya.
Pasalnya, perlu diketahui sejak awal musim khususnya Kane terlihat bermain malas-malasan, dan ingin pindah dari Spurs. Kali ini di bawah Conte sepertinya mentalitas golnya kembali bangkit.
Begitupun Son. Secara permainan pakem Conte tidak banyak berubah, akan tetapi semangat Conte yang berapi-api membuat mentalitas Son dan Kane kembali menyeruak. Duo ini total sementara mengemas 26 gol dengan rincian, Son 14 gol dan Kane 12 gol.
Peran Son dan Kane juga sangat dibantu oleh 2 gelandang penyuplai aliran bola Spurs yakni Højbjerg dan Bentancur. Serta Dejan Kulusevski di kanan penyerangan.
#PL goals scored in 2022:
Son, Kane & Kulusevski – a deadly duo becomes a deadly trio! pic.twitter.com/NCqNjV5I25
— TEAMtalk (@TEAMtalk) April 3, 2022
Pemanfaatan Pemain Baru Bentancur – Kulusevski
Dua pemain Juventus yang didatangkan Spurs di bursa transfer musim dingin 2022 seperti Bentancur dan Kulusevski mampu dimanfaatkan secara optimal oleh Conte. Dalam pakem 3-4-3, peran duo pivot dijalankan baik oleh Bentancur dan Hojbjerg. Bentancur semakin nyetel dengan apa kemauan Conte.
Begitupun Dejan Kulusevski, di spot area penyerangan kanan yang tadinya diisi Lucas Moura dan Steven Bergwijn, kini dipercayakan pada eks Juventus itu. Kulusevski yang bertipikal pemain cepat dengan dribbling serta cut inside-nya mampu menambah variasi serangan Spurs disamping Son dan Kane.
Kulusevski sampai sekarang pun juga sudah mengemas 2 gol dan 5 assist. Performa pergerakannya di lapangan mampu membantu jalannya permainan yang diharapkan Conte. Efek Bentancur dan Kulusevski yang dikatakan banyak orang sebagai pembelian yang panik dari Spurs paling tidak sampai sekarang hal itu tidak terbukti. Seiring Conte yang cerdas bisa memanfaatkannya.
Dejan Kulusevski and Rodrigo Bentancur make Spurs ‘more complete’, says Antonio Conte https://t.co/6sAP52GcZt
— Indy Football (@IndyFootball) April 4, 2022
Semangat Harapan Menuju 4 Besar
Disamping strategi yang berjalan seperti yang diharapkannya, Conte juga selalu memperhatikan setiap perkembangan anak asuhnya. Semangat yang diberikan tiada henti, baik di lapangan maupun luar lapangan.
Pernyataan-pernyataan Conte di media yang menyatakan bahwa Spurs masih belum menyerah untuk finish di 4 besar, mampu menggelorakan semangat para pemainnya. Buktinya dengan treatment dari Conte tersebut, anak asuhnya mulai bangkit dari keterpurukan.
Kini mereka berada di posisi 4 klasemen Premier League dengan poin yang sama dengan rival sekota, Arsenal yakni 54 poin. Akan tetapi, Arsenal masih menyimpan 1 match tersisa.
Predict how the top 6️⃣ will finish up 👇 pic.twitter.com/ZJKxSBYnOk
— Premier League (@premierleague) April 5, 2022
Perebutan tempat keempat Premier League akan semakin seru juga dengan West Ham yang berada di posisi 6 dan MU yang berada di posisi 7, yang memiliki poin sama yakni 51 poin. Mereka akan saling sikut mengejar posisi 4 guna lolos ke Champions League musim depan.
Paling tidak, dengan kehadiran Conte di Spurs, selain membenahi pertahanan, menemukan kunci di Wing Back, memanfaatkan potensi pembelian barunya, serta membangkitkan mesin gol mereka terbukti perlahan berhasil nyata. Spurs mulai dibawanya dari posisi 7 di awal tahun, kini ada di posisi 4.
Dengan didukung oleh sisa match Spurs yang tergolong ringan yakni melawan Aston Villa, Brighton, Brentford, Leicester, Burnley, dan Norwich. Yang terberat hanya melawan Liverpool dan partai penentuan melawan musuh bebuyutan, Arsenal.
Spurs dengan skuad seadanya, pembelian yang cenderung apa adanya serta awalnya pesimis masuk kompetisi Eropa, kali ini bersama Antonio Conte menatap kemungkinan menuju zona Champions League musim depan.
Since Antonio Conte’s first league game in charge of Tottenham in November, only Liverpool and Manchester City (both 50) have earned more points in the Premier League than Spurs (39).
Impressive! 👏 pic.twitter.com/0dkI5BEoM4
— Footy Accumulators (@FootyAccums) April 3, 2022
https://youtu.be/IWnNvIDihdA
Sumber Referensi : theanalyst, skysports, mirror