Tahun 2024 bakal jadi tahunnya kompetisi antarnegara. Selain EURO yang akan diadakan pada pertengahan tahun, ada juga Piala Afrika dan Piala Asia yang akan diselenggarakan pada awal tahun 2024. Kedua kompetisi ini cukup unik karena dimainkan di tengah berlangsungnya kompetisi liga domestik.
Ya, beda dengan EURO, kompetisi tersebut diselenggarakan pada awal tahun, jadi liga-liga pun belum memasuki jeda kompetisi. Situasi ini berdampak kepada klub yang memiliki pemain andalan yang berasal dari Benua Afrika dan Asia.
Tak terkecuali tim-tim dari Liga Inggris. Di tengah jadwal kompetisi yang padat, mereka harus rela kehilangan banyak pemain. Lantas, bagaimana mereka menghadapi ini?
Daftar Isi
AFCON dan Piala Asia
Piala Afrika sendiri bakal diselenggarakan mulai 13 Januari-11 Februari 2024 di Pantai Gading. Periode ini hampir berbarengan dengan Piala Asia 2023 yang akan dilangsungkan di Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024. Kompetisi dua tahunan itu akan membuat sejumlah pemain seketika “menghilang” selama kurang lebih satu bulan lamanya.
Aturan FIFA menetapkan bahwa klub harus melepas pemainnya sejak tanggal 1 Januari 2024. Jadi per tanggal satu, bintang-bintang Asia dan Afrika sudah bisa dipastikan akan menepi dari hingar bingar Premier League demi membela negaranya masing-masing. Meski terlihat buruk, ternyata ada yang mengambil hikmah di balik ini.
Tim yang Terdampak
Adanya Piala Asia dan Piala Afrika menjadi malapetaka bagi tim-tim di Liga Inggris. Memang hampir seluruh tim terkena imbasnya. Namun, yang paling dibuat pusing adalah Tottenham Hotspur, Manchester United, Liverpool, West Ham, dan Nottingham Forest.
Kita mulai dari Manchester United. Mereka dipastikan akan kehilangan tiga pemain, yakni Andre Onana yang akan membela Timnas Kamerun, Sofyan Amrabat di Timnas Maroko, dan Amad Diallo yang akan bermain untuk Pantai Gading. Dari daftar itu, dua di antaranya pilar utama.
Andre Onana misalnya. Meski sempat mengalami inkonsistensi performa, posisinya di bawah mistar Setan Merah tak tergantikan. Erik Ten Hag menyayanginya seperti anak sendiri. Sementara Sofyan Amrabat, ia jadi bagian penting untuk rotasi dan transisi lini tengah United.
Selanjutnya ada Liverpool. Mungkin mereka hanya akan kehilangan dua pemain saja, tapi yang pergi adalah Wataru Endo yang jelas akan bergabung dengan Timnas Jepang dan Mohamed Salah yang sekali lagi akan mencoba peruntungan di AFCON bersama Timnas Mesir.
Biar pun cuma dua, mereka adalah pemain penting di skuad asuhan Jurgen Klopp. Mo Salah adalah mesin gol Liverpool musim ini. Hampir 60% gol Liverpool lahir dari kaki pemain berusia 31 tahun tersebut. Sementara Endo adalah pengatur ritme di lini tengah The Reds. Ia ditugaskan untuk menjaga transisi dari menyerang ke bertahan dan begitu pun sebaliknya agar tetap rapi.
Yang Paling Rungkad
Nah, jika ditelusuri lebih dalam, Spurs, West Ham, dan Nottingham Forest jadi yang paling rungkad. Forest akan kehilangan tujuh pemain sekaligus. Mereka adalah Taiwo Awoniyi dan Ola Aina di Timnas Nigeria; Serge Aurier, Willy Boly, Ibrahim Sangare di Timnas Pantai Gading; serta Moussa Niakhate dan Cheikhou Kouyate di Timnas Senegal. Keadaan ini bikin Nuno Espirito pusing tujuh keliling saat akan meramu skuad nanti.
Lalu ada West Ham yang kemungkinan besar tidak akan diperkuat empat pemain yang di antaranya ada Mohammed Kudus. Pemain asal Ghana ini sedang menunjukan performa apik bersama The Hammers. Itu dibuktikan dengan aliran gol yang semakin deras dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara Spurs harus kehilangan tiga pemain. Ketiga pemain itu adalah Pape Matar Sarr di Timnas Senegal dan Yves Bissouma di Timnas Mali. Selain itu, Son Heung-min sudah pasti akan memimpin Korea Selatan di Piala Asia. Ketiga pemain ini adalah pemain penting di bawah asuhan Ange Postecoglou.
Kita semua tahu, kebangkitan Spurs di era Ange tak bisa dilepaskan dari solidnya duet Sarr dan Bissouma di lini tengah. Sementara Son, statusnya sebagai lumbung gol Spurs masih tak terelakan. Ia sudah mengemas 11 gol dari 19 pertandingan.
Kondisi ini kian menyulitkan sang pelatih untuk mengaplikasikan Ange-ball. Karena masih belum bisa menurunkan James Maddison, Cristian Romero, Micky Van de Ven dan beberapa pemain lain karena masih di tahap pemulihan cedera.
Jadi Momen Bagi Tim-tim Lain
Menariknya, situasi menyulitkan yang dialami sejumlah klub Premier League akan jadi berkah tersendiri bagi Manchester City, Newcastle United, Arsenal, dan Aston Villa. Khusus City dan Newcastle, mereka tak kehilangan satu pun pemain di periode ini. Sementara Villa hanya melepas pemain yang tak memberikan kontribusi banyak pada musim ini.
Di atas kertas, kekuatan tim yang kehilangan pemain penting akan berkurang, dan itu akan dimanfaatkan oleh mereka. Klub-klub tersebut akan berusaha mendulang poin sebanyak mungkin sambil berharap tim-tim yang kehilangan banyak pemain akan bermain buruk hingga Februari.
Jadwal Pertandingan
Pengecualian mungkin bisa disematkan pada Newcastle. Ketika ada kesempatan untuk meraup poin, mereka justru harus menghadapi tim-tim kuat. Setelah melawan Liverpool, The Magpies akan menghadapi Manchester City, Aston Villa, dan Luton Town di periode Januari hingga Februari. Sedang dalam tren buruk, laga-laga tersebut diperkirakan akan menyulitkan skuad asuhan Eddie Howe.
Justru yang diperkirakan bakal menuai poin maksimal adalah Manchester City dan Aston Villa. Pasalnya, skuad asuhan Pep Guardiola hanya akan menghadapi Newcastle, Burnley, dan Brentford. Sedangkan Villa akan menghadapi Everton, Newcastle, Sheffield United, dan Manchester United. Dari nama-nama itu, paling cuma MU yang bisa menyulitkan Villa.
Jika semuanya bisa disapu bersih dan tim-tim yang kehilangan banyak pemain tak mendapatkan poin maksimal, bisa saja City dan Villa akan merangkak ke atas untuk menggusur Liverpool dan Arsenal. Untuk para fans Liverpool, Spurs, dan Manchester United jangan berkecil hati dulu.
Absennya pemain andalan kalian tergantung sejauh mana mereka melaju di masing-masing kompetisi. Jadi, kalian berdoa saja. Semoga Mo Salah, Son Heung-min, dan pemain-pemain andalan kalian tak mencapai laga final agar bisa kembali ke klub lebih cepat dari jadwal yang sudah ditetapkan.
Bagaimana Mereka Menghadapinya?
Lantas, bagaimana upaya klub-klub yang dibuat rungkad oleh Piala Asia dan AFCON dalam mengatasi situasi ini? Selain berusaha mendatangkan pemain baru di bursa transfer musim dingin, ada beberapa cara lain yang bisa ditempuh. Salah satunya dengan menyiapkan pemain-pemain lain untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.
Contohnya saja pada Spurs. Ange sudah berusaha memaksimalkan potensi Richarlison dalam beberapa pekan. Sang pemain terlihat mulai mengambil peran sebagai gol getter di lini depan Spurs. Itu dibuktikan dengan torehan empat gol dalam empat pertandingan terakhir. Hal serupa juga dilakukan Liverpool.
Jurgen Klopp masih punya pencetak gol ulung dalam diri Darwin Nunez dan sisi sayap masih bisa diisi oleh Harvey Elliott. Sementara posisi Endo bisa diisi oleh Trent Alexander-Arnold atau Alexis Mac Allister yang kabarnya mulai pulih dari cedera. Untungnya, kedalaman skuad Liverpool masih terjaga meski melepas banyak pemain di awal musim.
Sedangkan Andre Onana punya cara sendiri untuk membantu Manchester United. Dilansir Daily Mail, Onana sempat menolak untuk membela Kamerun karena ingin fokus di MU. Ketika namanya muncul di daftar skuad Timnas Kamerun, sang pemain meminta untuk mengundur kedatangannya agar bisa tersedia di beberapa pertandingan MU di Bulan Januari. Setiap tim punya siasatnya masing-masing. Patut dinanti siapa yang bakal rungkad di Januari nanti.
Sumber: SI, Forbes, Talksport, Daily Mail