Peta Kekuatan 8 Besar Liga Europa 2023/2024

spot_img

Undian babak 8 besar Liga Europa musim 2023/2024 telah selesai digelar. Dublin Arena yang bakal menjadi tuan rumah dari laga final pada 22 Mei mendatang, berpotensi menggelar pertandingan akbar yang bakal menyita banyak pasang mata.

Pasalnya, hasil undian delapan besar menempatkan Liverpool, Olympique de Marseille, AS Roma, Benfica, West Ham United, Atalanta, AC Milan, dan Bayer Leverkusen ke dalam bagan undian yang berimbang.

Lalu, bagaimana peta kekuatan dari 8 besar Liga Europa musim ini? Berikut ulasannya.

Perempat final 1: AC Milan vs AS Roma

Serie A Italia dipastikan bakal punya 1 wakil di babak semifinal usai AC Milan dan AS Roma bakal bertemu di perempat final 1.

Milan dan Roma sama-sama memastikan tempat di babak 8 besar usai menang meyakinkan di babak 16 besar. Milan berhasil mengatasi wakil Ceko, Slavia Praha dengan agregat 7-3. Sementara Roma berhasil megandaskan wakil Inggris, Brighton dengan agregat 4-1.

Di pertemuan keduanya di babak 8 besar nanti, Milan memiliki keunggulan head-to-head atas Roma. Dalam 6 pertemuan terakhirnya, Milan unggul dengan 4 kemenangan tanpa sekalipun kalah dari Roma. Dengan rekor gol 13 berbanding 7, Rossoneri juga unggul secara skor atas Giallorossi.

Akan tetapi, rekor tersebut terjadi ketika Roma masih dilatih oleh Jose Mourinho. Kini, situasinya berbeda. Sejak ditangani Daniele De Rossi, Serigala Ibukota tampil garang. Di 13 pertandingan pertamanya, De Rossi berhasil mengantar Roma menang 9 kali dan baru kalah 2 kali di semua kompetisi.

Sudah pasti kalau Roma tengah dalam kepercayaan diri yang amat baik. Apalagi, musim lalu mereka nyaris jadi juara. Jelas kalau rasa penasaran itu masih ada.

Ditambah lagi, para penggawa dan fans Roma mungkin juga punya dendam kesumat dengan Milan. Pasalnya, dua hari setelah kalah 3-1 di ronde ke-20 Serie A, Jose Mourinho yang begitu mereka cintai dipecat dari kursi pelatih.

Intinya, laga ini sudah pasti akan menjanjikan pertarungan yang sengit. Apalagi, ini adalah pertemuan pertama AC Milan dan AS Roma di kancah Eropa dan pertemuan pertama Stefano Pioli dan Daniele De Rossi.

Perempat final 2: Liverpool vs Atalanta

Wakil Italia lainnya, Atalanta akan menghadapi ujian berat dengan melawan Liverpool di perempat final 2. Laga ini layak dilabeli sebagai duel dua tim yang saling respect.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menggambarkan hasil drawing tersebut sebagai sesuatu yang “rumit”. Klopp sangat menghormati kinerja Gian Piero Gasperini yang dianggapnya telah membuat Atalanta tampil konsisten, terorganisir, terstruktur, dan tidak nyaman untuk dilawan.

Di tempat lain, CEO Atalanta Luca Percassi menyatakan “tidak beruntung sekaligus senang” bakal bertemu dengan Liverpool yang dianggapnya salah satu klub terbaik di dunia. Ia bahkan dengan bangga bakal menjamu Liverpool di Bergamo dan berkata kalau tampil di Anfield adalah sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Selain itu, Percassi juga mengatakan kalau hasil undian ini adalah “kesempatan kedua” bagi fans mereka untuk menyaksikan tim sehebat Liverpool.

Atalanta memang bukan lawan yang asing bagi Liverpool. Kedua tim sudah pernah bertemu di fase grup Liga Champions musim 2020/2021. Saat itu, laga keduanya masih digelar tanpa penonton akibat pandemi Covid-19. Hasilnya, The Reds menang 5-0 di Bergamo sebelum dibalas La Dea 2-0 di Anfield.

Pertemuan terakhir keduanya memang sudah lama. Banyak pemain bintang yang sudah bongkar pasang. Namun, kedua pelatihnya masih sama dan harus diakui kalau Liverpool serta Jurgen Klopp masih lebih difavoritkan.

Saat naskah ini dibuat, polling di laman UEFA juga menunjukkan kalau Liverpool jadi tim yang paling difavortikan untuk menjadi juara Liga Europa musim ini. Namun, para pendukung The Reds tak boleh jumawa.

Meskipun berhasil memastikan tempat di babak 8 besar usai membantai juara Liga Ceko, Sparta Praha dengan kemenangan agregat 11-2, tetapi calon lawan mereka Atalanta memiliki rekor yang lebih baik di Liga Europa musim ini. Pasalnya, sedari fase grup, Atalanta belum tersentuh kekalahan.

Rekor The Reds ketika melawan tim Italia juga tak terlalu bagus. Dalam 35 pertemuannya dengan tim Italia, mereka hanya mampu menang 14 kali dan 15 kali menelan kekalahan. Selain itu, Liverpool juga harus belajar dari kesalahan mereka ketika kalah secara menyakitkan di ajang Piala FA. Agar pengalaman pahit itu tak kembali terulang, wajib hukumnya bagi pasukan Jurgen Klopp untuk bermain seefektif mungkin.

Perempat final 3: Bayer Leverkusen vs West Ham United

Berikutnya, perempat final 3 mempertemukan wakil Jerman, Bayer Leverkusen dengan wakil Inggris, West Ham United.

Laga sengit diprediksi bakal terjadi, sebab kedua tim membawa gengsinya masing-masing. Bayer Leverkusen membawa rekor belum terkalahan di musim ini, sementara West Ham United membawa status juara Liga Konferensi Eropa musim lalu.

Kedua tim juga punya gaya main yang bertolak belakang. Pasalnya, taktik David Moyes adalah antitesis dari taktik Xabi Alonso. Ini ujian yang cukup berat bagi Leverkusen dan Alonso, sebab Moyes dan West Ham adalah versi yang lebih baik dari Qarabag.

Seperti yang kita tahu, di babak 16 besar Leverkusen harus bersusah payah menang menghadapi Qarabag yang lebih banyak menunggu dan menyerang lewat serangan balik cepat. Leverkusen bahkan terus tertinggal hingga butuh gol telat dari Patrick Shick di masing-masing leg untuk memastikan tempat di babak 8 besar.

Die Werkself memang tampil amat produktif di Liga Europa musim ini. 24 gol sudah mereka cetak hingga babak 16 besar. Namun, mereka selalu kesulitan ketika melawan tim dengan pertahanan rapat. The Hammers memang sudah kebobolan 50 gol di Liga Inggris, tetapi di ajang Liga Europa, mereka adalah tim yang baru bobol 5 kali.

Selain itu, West Ham adalah tim yang sudah sering berjumpa dengan wakil Jerman di kompetisi Eropa. Total, sudah 13 kali mereka menghadapi tim-tim Bundesliga. Di babak 16 besar, The Hammers juga bertemu dengan wakil Jerman SC Freiburg dan hasilnya, mereka berhasil membalikkan kekalahan 0-1 di leg pertama dengan kemenangan 5-0 di leg kedua.

Namun, Xabi Alonso dan Bayer Leverkusen punya kenangan manis ketika menghadapi West Ham United. Secara kompetifif, ini adalah pertemuan perdana kedua tim. Namun, pada Agustus tahun lalu, keduanya pernah bertemu di BayArena dalam laga uji coba. Hasilnya, Laverkusen berhasil membantai West Ham 4-0. Lalu, apakah hasil yang sama akan kembali terulang?

Perempat final 4: Benfica vs Marseille

Terakhir, perempat final 4 mempertemukan wakil Portugal Benfica dengan wakil Prancis Olympique de Marseille. Ini adalah pertemuan klasik antara dua mantan juara UCL sekaligus pertemuan antara dua tim yang terbuang dari UCL musim ini.

Benfica tersingkir dari fase grup setelah hanya finish di peringkat 3 Grup D. Sementara itu, Marseille sudah kandas sejak ronde ketiga. Kedua tim kembali dipertemukan setelah Benfica berhasil mengalahkan Toulouse dan Rangers di babak sebelumnya. Sementara Marseille yang finish di peringkat 2 Grup B berhasil lolos ke babak 8 besar usai mengalahkan Shakhtar Donetsk dan Villarreal.

Total, Benfica dan Marseille sudah pernah bertemu sebanyak 7 kali di semua kompetisi. Hasilnya, Benfica unggul dengan 3 kemenangan berbanding 2 kemenangan milik Marseille.

Head-to-head memang lebih berpihak kepada Benfica. Sebab, dalam 30 kali pertemuannya kontra tim Prancis, Benfica mampu meraih 15 kemenangan dan hanya kalah 7 kali. Sementara itu, dalam 16 perjumpaannya dengan tim asal Portugal, Marseille cuma mampu menang 4 kali dan sudah kalah 10 kali.

Situasi kedua tim saat ini juga lebih berpihak kepada Benfica. Di bawah asuhan Roger Schmidt, As Aguias masih punya kans besar untuk kembali menjadi juara Liga Portugal. Sementara Les Phocéens masih dalam masa transisi di bawah pelatih keempat mereka musim ini, Jean-Louis Gasset.

Namun, Benfica patut waspada. Selain mengalahkan juara musim 2021 Villarreal dengan skor yang cukup mencolok, Marseille juga punya Pierre-Emerick Aubameyang yang tengah memimpin daftar top skor sementara Liga Europa musim ini.

Itulah peta kekuatan dari 8 besar Liga Europa musim ini. Laga leg pertama akan digelar pada 11 April. AC Milan, Liverpool, Bayer Leverkusen, dan Benfica akan lebih dulu bertindak sebagai tuan rumah. Sementara AS Roma, Atalanta, West Ham United, dan Marseille akan jadi tuan rumah leg kedua yang digelar pada 18 April mendatang.

Nah, inilah bagian yang paling seru. Hasil undian yang dilakukan pada 15 Maret kemarin menempatkan Benfica, Marseille, Liverpool, dan Atalanta di bagan kiri. Sementara AC Milan, AS Roma, Bayer Leverkusen, dan West Ham United di bagan kanan.

Semifinal 1 akan mempertemukan Benfica/Marseille vs Liverpool/Atalanta. Sementara semifinal 2 akan mempertemukan Milan/Roma vs Leverkusen/West Ham.

Bisa dibilang kalau ini adalah undian yang fair dan berimbang. Sebab, laga final nanti berpotensi menghadirkan beberapa matchup yang sama-sama menarik.

Selain adanya potensi terjadinya “All English Final” antara Liverpool vs West Ham United atau “All Italian Final” antara Atalanta vs Milan/Roma, ada pula potensinya terjadinya laga final klasik antara dua mantan juara Eropa.

Yang pertama adalah Liverpool vs AC Milan. Kedua tim sudah pernah saling mengalahkan di final UCL 2005 dan 2007. Yang kedua adalah Marseille vs AC Milan. Jika terwujud, Milan bakal punya kesempatan untuk membalaskan dendam kekalahan mereka di final UCL 1993.

Selain itu, final idaman yang mungkin jadi harapan banyak pecinta sepak bola saat ini adalah Liverpool vs Bayer Leverkusen. Jika terwujud, ini mungkin tak hanya jadi final idaman, tetapi pertemuan antara Liverpool dengan calon pelatih baru mereka musim depan.

Yang manapun nanti, final Liga Europa yang bakal digelar di Dublin Arena pada 22 Mei mendatang dijamin menghadirkan laga final yang menarik. Namun tentu saja, semua tim harus lebih dulu melangkahi babak 8 besar.

Jadi, tim mana yang akan melaju ke babak semifinal? Dan final mana yang kamu favoritkan terjadi, football lovers?


Referensi: UEFA, Chiesa Di Totti, BBC, Euro Cup History, WHUFC.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru