Pemain Real Madrid yang Jadi Tumbal Proyek Kylian Mbabpe

spot_img

Lika-liku saga transfer Kylian Mbappe hampir menemui titik terang. Kabar yang berhembus kesepakatan antara Mbappe dan Real Madrid sudah terjadi. Semoga saja ya, kali ini dunia tak di-PHP lagi oleh transfer Mbappe.

Dengan kepastian itu, kini tinggal pihak El Real menyiapkan skenario di mana Mbappe akan dimainkan musim depan? Pasalnya di posisi lini serang Real Madrid sudah ada penghuni tetapnya.

Kalau melihat posisi dan cara bermain Mbappe, rasa-rasanya kok keberadaannya akan memakan korban. Lantas, siapa saja pemain Real Madrid yang harus ketar-ketir ketika Mbappe menginjakkan kakinya di Bernabeu musim depan?

Jude Bellingham

Dengan hadirnya Mbappe tentu membuat Carlo Ancelotti pusing tujuh keliling. Allenatore asal Italia itu harus memikirkan ulang strategi yang tepat bagi Los Blancos musim depan. Bagaimana caranya agar Mbappe bisa berfungsi semaksimal mungkin di lini serang El Real.

Secara formasi dan posisi, jika dilihat di skuad Timnas Prancis maupun PSG, Mbappe sering digunakan di formasi 4-3-3. Baik sebagai striker tengah maupun striker sayap kiri. Namun Real Madrid di musim ini jarang menggunakan format itu.

Ancelotti sering bermain menggunakan empat gelandang tengah sekaligus yakni dengan formasi berlian 4-3-1-2 atau dengan 4-4-2. Vinicius Junior dan Rodrygo Goes menjadi duo striker yang mobile pergerakannya. Sementara Jude Bellingham adalah seorang trequartista modern yang berada di belakang duo striker tersebut. Lalu kalau sudah begitu, Mbappe akan ditempatkan di posisi mana?

Jika Mbappe lebih nyaman dengan skema 4-3-3, bisa saja Ancelotti mengubahnya. Toh Ancelotti tak alergi dengan pola tersebut. Di periode pertamanya melatih El Real, allenatore Italia itu juga sempat konsisten menggunakan skema 4-3-3 dengan menciptakan trio penyerang yang terkenal yakni BBC (Bale-Benzema-Cristiano Ronaldo).

Kalaupun jadi balik lagi ke pola tersebut, maka yang jadi korbannya adalah peran dari Jude Bellingham. Ya, apabila mengakomodasi trio Mbappe, Vinicius, dan Rodrygo di pola 4-3-3, maka peran Bellingham akan jadi tumbal.

Bellingham akan berperan lebih menjaga kesimbangan lini tengah. Ia akan lebih membantu kedalaman bersama dua gelandang lainnya. Dengan skenario ini, atribut menyerang yang aduhai dari Bellingham akan terkikis. Takutnya nanti keahlian Bellingham dalam mengobrak-abrik pertahanan lawan dan mencetak banyak gol akan berkurang.

Sayang sekali bukan? Padahal perannya di formasi berlian Ancelotti musim ini terbukti masih gacor-gacornya. Ia menjadi sosok pembeda sekaligus pemain produktif di Los Blancos musim ini.

Vinicius Junior

Sejak hijrahnya Cristiano Ronaldo, Vinicius Junior adalah bintang Los Blancos di sisi kiri penyerangan Real Madrid. Bocah Brasil tersebut terbukti sukses mengemban peran tersebut. Gelar demi gelar, gol demi gol, telah ia gapai.

Ia bersama Benzema dan Rodrygo Goes sukses menjadi trio di skema 4-3-3 Ancelotti sejak dua musim lalu. Namun di musim ini, posisi Vini telah diubah. Ia disulap menjadi duo striker bersama Rodrygo di skema 4-3-1-2/4-4-2.

Jika melihat heatmap Vinicius di skema baru Ancelotti tersebut, ia tetap menjadi striker yang lebih banyak bergerak dari sisi kiri. Celakanya, Mbappe gaya bermainnya hampir mirip seperti Vini, yakni bergerak dan bermain dari sisi penyerangan sebelah kiri.

Kita tahu, ketika di Timnas Prancis, Mbappe sempat beberapa kali vokal soal keinginannya untuk bermain sebagai sayap kiri. Ia lebih memilih didampingi striker murni sebagai ujung tombak seperti Kolo Muani maupun Giroud. Ya, memang naluri bocil yang satu ini sudah begitu sejak dulu di AS Monaco. Ia tak nyaman jika dijadikan striker tengah. Meskipun akhirnya, kini di PSG oleh Luis Enrique dipaksa menjadi striker tengah.

Namun kalau Mbappe tetap ngeyel dan meminta bermain dari sisi kiri di Real Madrid, Vinicius bisa apa dong? Kalau dua-duanya main dari sisi kiri juga nggak mungkin. Pasti nanti akan ada salah satu yang dikorbankan.

Rodrygo Goes

Setelah hadirnya fenomena wonderkid seperti Vinicius Junior, El Real kembali mendapatkan wonderkid lagi dalam diri Rodrygo Goes. Sama-sama dari Brasil, Rodrygo mampu beradaptasi dengan baik dan cepat di Bernabeu. Ia menjelma sebagai monster baru yang menakutkan di Bernabeu.

Musim ini ia bersama seniornya, Vinicius dipercaya menjadi duo utama di lini depan Real Madrid. Hal itu merupakan puncak kebanggaan bagi dirinya. Ia sudah merasa nyaman dengan posisinya tersebut. Lantas, apakah dengan datangnya Mbappe posisinya akan terganggu?

Jika Ancelotti kembali menggunakan skema 4-3-3, posisi Rodrygo masih aman di sayap kanan penyerangan El Real. Pasalnya ia sudah sejak musim lalu berada di posisi tersebut.
Namun jika Don Carlo masih menggunakan skema yang sekarang, di mana posisi Rodrygo? Pasti dong, salah satu dari duo penyerang El Real di skema tersebut akan diberikan kepada Mbappe.

Ya, dengan skema seperti musim ini, Rodrygo mau tidak mau harus mengalah dan rela menjadi tumbalnya Mbappe. Ia nantinya hanya akan menjadi rotasi jika Vinicius dan Mbappe underperform.

Kemungkinan Rodrygo menggeser posisi seniornya Vinicius sebagai starter juga kecil karena faktor pencapaian dan senioritas. Vinicius yang lebih senior juga lebih produktif secara gol maupun assist daripada Rodrygo.

Endrik Felipe

Ketika Ancelotti sedang bingung menentukan skema yang tepat untuk mengadopsi Mbappe, ia lupa kalau ada pemain lain yang akan gabung El Real musim depan, yakni Endrick Felipe. Duh, mau dipasang di posisi mana lagi wonderkid yang satu ini?

Lagi pusing-pusingnya memikirkan nasib pemain seperti Bellingham, Vinicius, maupun Rodrygo, eh malah ditambah harus pikirin bocil Brasil yang satu ini. Mungkin ini akan menjadi ujian berat bagi Ancelotti musim depan.

Apabila striker tengah Palmeiras 17 tahun tersebut jadi mendarat di Bernabeu musim panas nanti, Ancelotti mungkin hanya akan sesekali memainkannya menjadi pemain pengganti. Namun kini kabar yang berhembus, pihak Palmeiras menginginkan striker andalannya itu untuk ditunda dulu gabung ke Real Madrid. Palmeiras ingin Endrick berada di Brasil hingga akhir tahun 2024 nanti.

Ya, mungkin itu win-win solution. Daripada tak berkembang dan hanya jadi penghuni bangku cadangan tetap di Bernabeu, lebih baik Endrick bermain dulu secara intens di Brasil. Kebijakan itu juga dinilai tepat untuk mengurangi beban kepusingan Ancelotti saat ini dengan kedatangan Mbappe.

Arda Guler dan Joselu

Lalu apa kabar dengan posisi Arda Guler dan Joselu ketika Mbappe datang? Aduh.. Tambah suram kali ya? Belum ada Mbappe saja kedua pemain itu sudah jarang dimainkan Ancelotti. Mereka lebih sering bolak-bolak meja perawatan daripada berlari di lapangan.

Sebagai pemain sayap, seharusnya sih mimpi Arda Guler untuk bersinar di skuad Real Madrid harus dilupakan. Apalagi ditambah kedatangan Mbappe, semakin tak ada tempat baginya. Pemain seperti Vinicius, Mbappe maupun Rodrygo juga sama-sama mumpuni sebagai pemain sayap. Opsi peminjaman atau dijual kembali, menjadi opsi yang paling realistis ketika El Real kedatangan Mbappe.

Sedangkan untuk Joselu yang kontraknya akan habis musim panas nanti, bisa dipastikan ia tak akan diperpanjang dengan kedatangan Mbappe. Toh, El Real di musim-musim mendatang juga sudah punya calon striker tengah masa depan, Endrick Felipe. Secara umur dan koleksi golnya, pilihan untuk melepas Joselu realistis bagi Los Merengues musim depan.

Sumber Referensi : givemesport, onefootball, foottheball, goal.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru