Beberapa negara top dunia sukses berkat pemain keturunan dan diaspora. Sebut saja macam Belanda yang memanfaatkan talenta keturunan dari Suriname bahkan Indonesia. Lalu ada Timnas Maroko yang mulai menunjukan kekuatan aslinya setelah diperkuat beberapa pemain keturunan dan diaspora yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Namun, proyek seperti ini tak semulus apa yang dibayangkan. Negara-negara tertentu pernah mengalami penolakan dari sejumlah pemain yang akan dinaturalisasi. Tak terkecuali Spanyol. Beberapa pemain bintang kedapatan menolak panggilan Spanyol demi membela tim nasional negara lain. Lantas, siapakah pemain-pemain tersebut?
Daftar Isi
Lionel Messi
Pemain pertama adalah Lionel Messi. Dilansir Squawka, hal itu dikonfirmasi langsung oleh mantan pelatih Timnas Spanyol, Vicente Del Bosque. Katanya, Federasi Sepak Bola Spanyol telah berkali-kali membujuk La Pulga. Bahkan Del Bosque berkata kalau federasi sudah melakukan segala cara untuk menggoda Messi agar mau membela La Furia Roja.
Menurut sejarahnya, Messi tiba di Barcelona pada tahun 2001 ketika ia masih berusia 14 tahun. Pada saat itu, Messi juga sudah mengantongi paspor Spanyol. Dengan begitu, ia memenuhi syarat untuk bermain di Timnas Spanyol dan Argentina. Tetapi pada akhirnya Lionel Messi lebih memilih untuk membela Timnas Argentina, tanah kelahirannya.
Messi mengaku terus menolak meski tawaran dari federasi sepakbola Spanyol terus berdatangan. Messi paham betul kalau Spanyol dan Barcelona banyak berjasa pada perkembangan karirnya. Tapi ia selalu merasa sebagai orang Argentina, bukan Spanyol. Keputusan Messi terbilang tepat. Karena pada akhirnya ia bisa meraih beberapa gelar internasional termasuk Piala Dunia 2022 bersama Argentina.
Mauro Icardi
Selanjutnya ada rekan senegara Lionel Messi, Mauro Icardi. Bomber Galatasaray itu memang lahir di Rosario, Argentina. Namun, saat usianya menginjak sembilan tahun, ia pindah ke Kepulauan Canaria di Spanyol dan sudah menetap di Italia karena bermain untuk Sampdoria di usia 18 tahun. Maka dari itu, ia berhak membela tim nasional Spanyol dan Italia.
Dilansir Marca, Icardi mengatakan kalau federasi sepakbola Spanyol pernah mencoba membujuknya untuk bermain di Timnas Spanyol. Namun, Icardi menolak. Oleh karena itu, Spanyol berusaha membujuknya lagi melalui sang ayah. Tapi jawaban Icardi masih sama. Ia hanya menginginkan tanah kelahirannya, Argentina.
Selain karena Argentina adalah tanah kelahirannya, Icardi ingin bermain untuk Timnas Argentina karena ada Lionel Messi, pemain terbaik menurutnya. Sayangnya, keputusan Icardi untuk membela Argentina tak berjalan baik bagi karir internasionalnya. Icardi jarang masuk skuad Argentina. Ia terakhir kali membela Albiceleste pada tahun 2018.
Alejandro Garnacho
Selanjutnya ada punggawa Manchester United, Alejandro Garnacho. Pemain berusia 19 tahun itu lahir di Madrid, Spanyol dan merupakan produk asli akademi Atletico Madrid. Jadi ia berhak bermain untuk tim nasional Spanyol. Di sisi lain, ia lahir dari rahim seorang ibu berkebangsaan Argentina. Jadi, Garnacho bisa mengantongi kewarganegaraan ganda, Spanyol dan Argentina.
Garnacho sendiri pernah mencicipi rasanya bermain untuk La Roja. Pada saat itu, ia tergabung dalam skuad Spanyol U-18 pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, Garnacho telah berkomitmen untuk membela Timnas Argentina. Debutnya untuk tim nasional senior Argentina terjadi saat ia bermain selama lima menit menghadapi Bolivia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tentu ada alasan mengapa Garnacho lebih memilih negara ibunya ketimbang negara kelahirannya. Menurut koordinator tim junior Argentina, Bernardo Romeo, Garnacho sangat menggemari Timnas Argentina dan Lionel Messi. Meski kerap disama-samakan dengan Cristiano Ronaldo, Romeo berkata kalau kamar Garnacho justru dipenuhi oleh poster-poster Messi.
Achraf Hakimi
Achraf Hakimi juga jadi pemain yang menolak Timnas Spanyol demi tim nasional negara lain. Sama halnya dengan Garnacho, Hakimi juga lahir di Kota Madrid. Lahir di Spanyol membuatnya memiliki kesempatan untuk membela La Roja di level internasional. Meski pada akhirnya tak pernah membela Spanyol, Hakimi mengaku pernah ditawari Luis de la Fuente untuk memperkuat Timnas Spanyol kelompok umur.
Dilansir Marca, bahkan Hakimi sempat beberapa kali hadir ketika tim nasional Spanyol U-18 melakukan pemusatan latihan. Namun, setelah beberapa hari latihan bersama, mantan pemain Borussia Dortmund itu langsung merasa tidak cocok dengan pemain-pemain lain dan lingkungan timnas Spanyol itu sendiri.
Hakimi merasa tidak betah lama-lama berada di sekeliling pemain lain saat itu. Hakimi mengatakan dirinya merasa kalau budaya islam di Spanyol tak sekental di Maroko. Itu jadi pertimbangannya untuk menolak panggilan La Roja. Keputusan itu terbilang tepat. Karena di sana Hakimi jadi pemain kunci. Bayangkan jika masih tetap di Spanyol, mungkin ia hanya jadi pelapis Dani Carvajal.
Brahim Diaz
Berikutnya ada Brahim Diaz yang mengikuti jejak seniornya, Achraf Hakimi untuk membela Timnas Maroko ketimbang Spanyol. Saat pertengahan tahun 2023, Brahim Diaz berada dalam kebimbangan untuk membela tim nasional yang mana. Karena meski lahir dan besar di Spanyol, Brahim memiliki keturunan Maroko dari sang ayah.
Berkat silsilah keluarganya itu, Brahim Diaz mempunyai kewarganegaraan ganda. Awalnya pemain Real Madrid ini memprioritaskan Timnas Spanyol. Diaz bahkan sempat membela tim nasional U-17, U-19, U-21. Diaz bahkan sempat sekali membela Timnas Senior Spanyol pada tahun 2021. Di sisi lain federasi sepakbola Maroko tak henti-hentinya menggoda sang pemain.
Berdasarkan aturan FIFA, pemain yang memiliki kewarganegaraan ganda bisa mengubah federasinya. Dengan catatan, ia baru bermain kurang dari tiga pertandingan di timnas lain. Nah, Diaz yang memprioritaskan Spanyol justru dibuat kecewa karena tak kunjung dipanggil lagi oleh Timnas Spanyol. Akhirnya ia mengiyakan tawaran Maroko pada Oktober lalu.
Rafinha
Selanjutnya ada Rafinha yang lebih pilih berseragam Timnas Brazil ketimbang Timnas Spanyol. Ayah Rafinha adalah legenda sepakbola Brazil, Mazinho. Sedangkan ibunya berasal dari Spanyol. Oleh karena itu, pemain yang memiliki nama asli Rafael Alcântara do Nascimento tersebut berhak membela Timnas Spanyol.
Peluang untuk membela Spanyol kian terbuka karena sang pemain sudah membela Barcelona sejak usia muda. Namun, pada tahun 2015 silam, Rafinha menolak mentah-mentah panggilan untuk berseragam Spanyol. Padahal sang kakak, yakni Thiago Alcantara sudah lebih dulu berseragam La Furia Roja.
Lantas, mengapa Rafinha lebih memilih Brazil ketimbang Spanyol? Padahal kalau dipikir-pikir Rafinha lebih mengenal sepakbola Spanyol ketimbang Brazil karena dirinya tak pernah berkarir di Brazil. Menurutnya, semua akan lebih mudah apabila mengikuti kata hati. “Memilih antara Brazil dan Spanyol adalah keputusan termudah dalam hidup saya. Saya orang Brazil, 100 persen Brazil,” ucap Rafinha.
Pierre Emerick Aubameyang
Pemain terakhir adalah Pierre Emerick Aubameyang. Meski lebih sering dikaitkan dengan Timnas Perancis karena ia lahir di Laval, sebuah kota di sebelah barat Perancis, Aubameyang lahir dari rahim ibu yang berkebangsaan Spanyol. Jadi, ia juga bisa membela Spanyol jika mau.
Namun, pada akhirnya bukan Spanyol yang dipilihnya. Aubameyang justru lebih memilih Gabon sebagai tim nasionalnya. Aubameyang pernah mendapat panggilan tim nasional Spanyol. Tapi tawaran itu tak membuat Aubameyang tergoda. Komitmennya untuk meniru jejak sang ayah sudah bulat.
Ya, pilihannya jatuh ke Gabon karena Auba begitu mengidolakan ayahnya yang merupakan mantan pemain tim nasional Gabon. “Saya bisa saja memilih bermain untuk Spanyol atau Prancis. Saya bahkan bermain untuk tim di U-21 Prancis, tetapi saya menyadari dengan sangat cepat bahwa di dalam hati saya ingin meniru ayah saya,” ujar Aubameyang kepada Evening Standard
Sumber: Football Espana, Squawka, Marca, Goal, Sporting News