“Penjaga gawang Italia merupakan pekerjaan paling mudah di Eropa”
Itu adalah kalimat legendaris yang digunakan Nike saat bekerjasama dengan Paolo Maldini.
Rasa-rasanya bukan hal sulit untuk mengakui ungkapan tersebut. Semua penggemar sepak bola pasti mengenal sosok pemain bernama Paolo Maldini. Ia merupakan salah satu bek bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh AC Milan dan timnas Italia. Sepakbola dunia juga mengakui kehebatan pemain berambut ikal tersebut. Tak heran jika banyak yang memuji kualitas dirinya.
Paolo Maldini adalah seniman lapangan hijau yang selama lebih dari dua dekade sudah melewati beberapa generasi saat memilih gantung sepatu pada 2009 silam. Beberapa trofi bergengsi dan dedikasi tinggi yang ia tunjukkan sukses menjadikan nya sebagai salah satu putra terbaik sepakbola sepanjang masa. Tak mengherankan jika mantan manajer sekelas Sir Alex Ferguson menyebut pria kelahiran 26 Juni 1968 itu sebagai pemain favoritnya dari tim lawan yang pernah dihadapi saat membesut Manchester United. Maldini dengan segala sejarah yang ditorehkannya layak meninggalkan lapangan hijau dengan kepala tegak.
“Saya menyaksikan pertandingan Milan melawan Bayern dan Maldini bermain 90 menit tanpa melakukan tekel. Itu adalah seni dan ia adalah penguasanya. Dia pemain hebat. Anda tidak dapat mengabaikan pengalaman yang ia miliki,”
Fisik kokoh, keseimbangan ideal, kecepatan yang memadai, serta kecerdasan membaca permainan di atas rata-rata menjadi faktor penentu yang sukses membuatnya tak kesulitan memainkan peran sebagai tembok pertahanan tim. Maldini memang merupakan bek tangguh yang tak mudah dilewati penyerang lawan. Bagi pemain lawan yang coba menyerang AC Milan ataupun timnas Italia dari sisi kiri pertahanan, ia harus siap-siap menghadapi jegalan dari Paolo Maldini.
Kolomnis olahraga The Star, Cathal Kelly, mengatakan,
“Saat seorang striker muda berlari menuju gawang dan lantas melihat Maldini berdiri di hadapannya, maka ia akan nervous dengan sendirinya, dan mungkin akan memilih mengoper bola pada rekannya.”
Keperkasaan serta kharisma yang dimiliki Paolo Maldini sukses membuat bek sekaliber Carles Puyol meleleh. Bek legenda Barcelona dan timnas Spanyol tersebut bahkan menjadikan Maldini sebagai panutannya dalam urusan mengelola bola.
Kehebatan lainnya dalam menjaga pertahanan pun ditunjukkan dengan kepemimpinannya saat bermain. Maldini yang menjadi kapten AC Milan dan timnas Italia ini sukses mengatur barikade pertahanan tim menjadi koloni yang sempurna untuk menghalau serangan lawan.
Maldini memahami betul filosofi dalam bertahan. Kualitasnya juga diakui oleh legenda sepakbola Brasil, Luiz Nazario Ronaldo Da Lima. Ia mengungkapkan bahwa Maldini berhak mendapatkan penghargaan pemain terbaik, bahkan tak hanya sekali, tetapi untuk beberapa kali.
“Jujur, bek bertahan yang sulit saya hadapi adalah Paolo Maldini. Dengan kualitas yang dimilikinya, ku rasa Ia berhak untuk mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik dunia. Tak hanya sekali saja menurutku, tetapi beberapa kali, Ia pantas meraihnya,”
Maldini adalah simbol pertahanan indah dalam sepakbola. Ia bukan tipe bek yang kerap melakukan tekel untuk menghentikan lawan. Dia memiliki kemampuan untuk melakukannya, tapi waktu eksekusinya nyaris selalu sempurna, ia lebih memilih untuk meninggalkan lawan dalam kondisi kebingungan ketimbang kesakitan. Saat berada dalam situasi satu lawan satu, Maldini seolah berada satu langkah di depan lawannya. Ia akan dengan tenang mengikuti pergerakan lawan dan menebak ke mana mereka akan menendang sebelum bola berhasil kembali ia kuasai. Maldini adalah sosok yang mengantisipasi datangnya masalah, dan jika gagal mengantisipasinya, ia akan dengan anggun mengatasinya.
Pemain yang lekat dengan nomor puggung 3 itu sukses membuat insan sepakbola kagum. Jiwa kepemimpinan tinggi serta skill tak biasa yang dimiliki, membuat Maldini pantas untuk dijadikan panutan.
Paolo Maldini, adalah contoh nyata jika seorang bek tidak perlu berulah beringas untuk menjadi hebat. Ia hanya perlu mencegah lawan untuk mencetak gol dengan cara yang bermartabat.