Negara Unggulan yang TERSINGKIR KONYOL di Piala Afrika 2023

spot_img

Benua Afrika selalu menyisipkan keunikan dan kejutan di Piala Afrika. Dari Kamerun yang menjuarai kompetisi dengan menggunakan jersey lekbong alias kelek bolong pada 2002, hingga tim antah berantah Zambia yang pernah keluar sebagai kampiun Piala Afrika tahun 2012. Pasti ada saja hal-hal unik dan mengejutkan di setiap edisinya.

Tak terkecuali di edisi 2023. Bedanya, kejutan yang tercipta kali ini berkonotasi negatif. Dilaksanakan di Pantai Gading, beberapa tim unggulan justru keteteran di Piala Afrika 2023. Maka dari itu, tak heran apabila kalian justru melihat tim-tim macam Tanjung Verde dan Angola yang berhasil menembus perempat final. Lantas, bagaimana konyolnya kisah negara-negara unggulan yang tersingkir di kompetisi ini?

Senegal

“Kok bisa?” Mungkin kalimat itu yang pertama keluar dari mulut kalian ketika melihat nama Senegal masuk dalam daftar ini. Padahal di edisi lalu, Senegal yang dikomandoi Sadio Mane mendominasi turnamen. Skuad yang menyandang julukan generasi emas jilid dua itu menyapu bersih tujuh pertandingan dan menjuarai Piala Afrika 2021 tanpa sekali pun menelan kekalahan. 

Mirisnya, itu berbanding terbalik dengan performa mereka di edisi kali ini. Datang dengan skuad yang tak jauh berubah dari edisi lalu, Senegal justru apes. Tampak superior di fase grup setelah mengantongi poin sempurna tanpa kekalahan, Edouard Mendy cs menemui batu sandungan kala menghadapi tim tuan rumah.

Awalnya, laga yang dimainkan di Stade Charles Konan Banny itu berpihak pada Senegal. Skor 1-0 untuk Senegal ini bertahan hingga menit akhir laga. Ketika laga tampak akan sepenuhnya menjadi milik Senegal, Pantai Gading dihadiahi voucher penalti. 

Edouard Mendy tertangkap basah melanggar Nicolas Pepe di kotak penalti. Franck Kessie yang maju sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik. Hasil 1-1 pun menutup waktu normal. Di perpanjangan waktu tak ada gol yang tercipta, Pantai Gading menang di babak adu penalti dengan skor 5-4.

Pemain Senegal, Moussa Niakhate jadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi penalti. Selain kalah mental di babak adu penalti, kondisi internal Senegal ternyata sedang tidak baik-baik saja. Menurut Galsen Foot, Senegal sedang bermasalah dengan keuangan. Sang pelatih, yakni Aliou Cisse bahkan belum menerima gaji sejak Juni tahun lalu. Hal ini disembunyikan agar tak mengganggu persiapan tim jelang AFCON.

Maroko

Gol dari Evidence Makgopa dan Teboho Mokoena mengamankan satu tempat di perempat final bagi Afrika Selatan. Yang konyol adalah, tim yang dikalahkan Afrika Selatan di babak 16 besar adalah Timnas Maroko. Ya, tim yang digadang-gadang bakal menjadi penantang gelar di Piala Afrika 2023.

Jika melihat performa Singa Atlas di gelaran Piala Dunia 2022, kekalahan ini terdengar ironis. Kita semua tahu bagaimana merepotkannya Maroko di Piala Dunia. Di tengah sindiran karena hanya mengandalkan pemain diaspora, Achraf Hakimi dkk berhasil menumbangkan raksasa-raksasa Eropa macam Belgia, Portugal, hingga Spanyol.

Namun, dalam waktu kurang dari 15 bulan Maroko mengalami penurunan kualitas. Pemilik satu gelar Piala Afrika itu boleh tak terkalahkan di fase grup Piala Afrika 2023. Namun, skuad racikan Walid Regragui dibuat frustrasi oleh Afrika Selatan di babak 16 besar. Dengan pertahanan berlapis, Elang Super membuat Maroko kesulitan untuk mencetak gol.

Tidak adanya Hakim Ziyech dalam skuad Maroko tampaknya menjadi pukulan besar bagi tim asuhan Walid Regragui. Tak adanya Ziyech sama saja tak ada playmaker menyerang yang menciptakan peluang.

Bahkan saat mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan melalui penalti di menit 84, Maroko gagal mengonversikan peluang itu menjadi gol. Achraf Hakimi yang turun sebagai eksekutor justru melepaskan tendangan keras yang membuat bola menghantam mistar gawang. 

Situasi kian sulit bagi Maroko setelah Sofyan Amrabat mendapat kartu merah karena menjatuhkan pemain Afrika Selatan di luar kotak penalti. Peluang ini pun tak disia-siakan Elang Super. Mereka akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 2-0 melalui tendangan bebas yang merobek jala gawang Yasine Bounou.

Mesir

Timnas Mesir tanpa Mohamed Salah, bagai sayur tanpa garam. Terlihat sama, tapi akan kurang sedap bila dimakan. Begitulah kondisi Mesir di Piala Afrika kali ini. Ketika menghadapi Republik Dominika Kongo di babak 16 besar, Mesir kian merana tanpa Mo Salah. 

Skema kekalahan Mesir juga persis sama dengan yang dialami oleh Senegal. The Pharaohs takluk dari Kongo melalui drama adu penalti. Babak adu penalti dilakukan karena dalam dua kali 45 menit waktu normal dan dua kali 15 menit babak tambahan, Mesir dan Kongo bermain imbang 1-1.

Mesir benar-benar tampil di bawah standar kala menghadapi Kongo. Skuad asuhan Rui Vitoria bahkan tertinggal lebih dulu melalui gol Meschack Elia menit 37. Mesir hanya mampu membalas melalui tendangan 12 pas Mostafa Mohamed menit 45+1. Tampaknya, kehilangan Mo Salah sangat mempengaruhi kualitas serangan Timnas Mesir.

Kekalahan ini cukup mengejutkan lantaran Mesir merupakan salah satu tim yang diunggulkan bersama Maroko dan Senegal. Mesir juga masih berstatus sebagai negara yang paling sering menjuarai Piala Afrika dengan raihan tujuh gelar. Mereka bahkan bisa mencapai partai puncak di Piala Afrika 2021 meski pada akhirnya kalah dari Senegal.

Aljazair

Nasib yang lebih mengenaskan dialami oleh Aljazair. Tim yang diperkuat oleh Sofiane Feghouli, Islam Slimani, Ismael Bennacer, hingga Riyad Mahrez gagal melaju ke babak 16 besar setelah finis di posisi buncit Grup D. Aljazair gagal meraih satu kemenangan pun di fase grup.

Bergabung dengan Burkina Faso, Angola, dan Mauritania di Grup D, seharusnya Aljazair tak mengalami kendala yang berarti. Di atas kertas, kekuatan El Khadra jauh di atas ketiga kontestan lain. Namun di luar dugaan, Aljazair hanya bermain imbang 2 kali melawan Angola dan Burkina Faso.

Kiprah Aljazair semakin buruk kala menelan kekalahan 1-0 dari Mauritania yang berjarak 75 peringkat ranking FIFA. Satu-satunya gol yang tercipta di pertandingan ini buah dari aksi kapten Mauritania, Mohamed Dellah Yaly. Hasil ini meloloskan Mauritania ke 16 besar melalui jalur peringkat tiga terbaik.

Gagal lolos dari fase grup bukanlah pencapaian bagi pemilik dua gelar Piala Afrika ini. Bahkan dengan tidak lolos ke fase gugur, edisi kali ini bisa jadi Piala Afrika terburuk bagi Aljazair.

Kamerun

Tim unggulan terakhir yang tampil mengecewakan di Piala Afrika 2023 adalah Kamerun. Tim yang tak kalah mewah dari Nigeria dan Pantai Gading ini perjalanannya terhenti di babak 16 besar. Namun, hasil buruk ini tampaknya memang sudah bisa diprediksi sejak awal turnamen.

Tergabung dalam Grup C bersama Senegal, Guinea, dan Gambia, Kamerun susah payah mengamankan posisi runner-up. Dari tiga pertandingan, Kamerun hanya mengantongi satu kemenangan atas Gambia. Kemenangannya pun tak begitu spesial. Kamerun harus berjibaku dan menanti sampai menit ke 90+1 untuk mengunci kemenangan 3-2 atas Gambia.

Sialnya, di tengah buruknya performa tim Lion Indomptable justru harus menghadapi Nigeria di babak 16 besar. Hasilnya, Kamerun kalah dengan skor 2-0. Kekalahan ini tentu mengecewakan ribuan masyarakat, sekaligus para legenda yang sudah memberikan kejayaan bersama Timnas Kamerun. Status sebagai pemilik lima gelar Piala Afrika seketika tak ada nilainya.

Performa buruk Andre Onana kabarnya jadi salah satu penyebab bobroknya pertahanan Kamerun. Sudahlah datang terlambat, ketika dimainkan di pertandingan kedua, Onana tampil buruk. 

Ia kebobolan tiga gol dan tak sekali pun mencatatkan penyelamatan di Piala Afrika 2023. Atas performa buruknya itu, Rigobert Song akhirnya mencadangkan sang pemain di sisa laga. Sialnya, kiper cadangan yakni Fabrice Ondoa kualitasnya tak cukup baik untuk menghadapi Ademola Lookman cs. Bagaimana tidak? Sang pemain hanya berlaga di kasta ketiga Liga Prancis bersama Nimes.

Sumber: The Athletic, Olympics, Aljazeera, The Guardian

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru