Mengapa PSSI Memilih Simon McMenemy

spot_img

Tanggal 20 Desember 2018 lalu, PSSI mengumumkan figur-figur yang akan menangani timnas Indonesia. Bima Sakti kebagian di level U-16, dan Indra Sjafrie di level U-23.

Sementara itu, di timnas senior, muara pembinaan sepak bola Indonesia, tanggung jawab diserahkan kepada Simon McMenemy. Pelatih asal Inggris dengan hampir sedekade pengalaman melatih di Asia, tapi lebih muda setahun daripada Bima Sakti.

Bagaimana perjalanan pelatih 41 tahun tersebut untuk sampai di titik ini?

Cerita dimulai pada awal 2010, ketika McMenemy mengobrol via Facebook dengan dua pemain filipina, Simon dan Paul Greatwich. Dua bersaudara yang pernah ia latih di Burgess Hill Town di Divisi Delapan sepak bola Inggris tersebut memberi tahu, federasi sepak bola Filipina sedang mencari pelatih timnas baru.

Lima minggu setelah mengirimkan lamaran, McMenemy menerima panggilan dari Filipina. Ia pun terbang dari selatan Inggris menuju Filipina di Timur jauh.

Tugas pertamanya adalah memimpin Filipina di Piala AFF 2010. Di bawah asuhannya, Filipina secara mengejutkan lolos hingga semifinal, pertama kali sepanjang sejarah partisipasi mereka. Di laga melawan Vietnam di fase grup, timnya menerapkan permainan bertahan yang membuat lawan frustasi. Pelatih Vietnam Henrique Calisto bahkan menolak menyalami McMenemy di akhir laga.

Dalam dua leg babak final yang diselenggarakan di Indonesia (Filipna belum punya stadion level internasional saat itu), mereka cuma kalah tipis di hadapan 70 ribu pendukung Indonesia. Prestasi ini terbukti menjadi batu loncatan bagi sepak bola Filipina, yang terus berbenah hingga lolos ke Piala Asia 2019.

Kontrak McMenemy tak diperpanjang seusai turnamen kelar. Ia lalu berkelana di Asia Tenggara dan Selatan. Ia melatih di Mitra Kukar di Indonesia, lalu ke Vietnam, kemudian ke Maladewa. Di New Radiant, klub raksasa Maladewa, ia menjalin kontak dan menemui kesepakatan dengan pemilik klub melalui Twitter.

Pada Januari 2017, ia resmi mendarat di Bhayangkara FC, klub baru milik kepolisian yang akan berkompetisi di Liga 1. Pengalamannya di Indonesia sebelumnya, bersama Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya, tak pernah berakhir manis. Jadi ia mengambil kesempatan ini untuk menorehkan prestasi di Indonesia

Musim itu adalah musim ketika PT LIB mengizinkan klub untuk merekrut satu marquee player, pemain asing yang berasal dari liga top eropa. Peter Odemwingie dan Michael Essien mau datang ke Indonesia. Namun, McMenemy tak mencari pemain bintang.

Ia punya pengalaman di Mitra Kukar. Saat itu, ia mendatangkan Marcus Bent, eks striker Everton, Birmingham, dan Wigan. Namun, performanya di lapangan tak maksimal karena Bent tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia.

Ia lebih memilih pemain yang berguna di lapangan daripada pemain bintang yang cuma menarik media. Paulo Sergio, asal Portugal, pernah bermain bersama Cristiano Ronaldo di akademi Sporting Lisbon, adalah pemain yang dipilihnya. Paulo Sergio lantas memimpin skuad yang dihuni pemain-pemain muda seperti Evan Dimas, Putu Gede, serta Ilham Udin.

Di akhir musim, mereka berpesta. Bhayangkara juara dengan bermain atraktif dan selalu mendominasi pertandingan. Meski diwarnai isu tak sedap pengaturan gelar juara, tak ada yang meragukan kualitas teknik Bhayangkara bersama pemain-pemain mudanya. Di musim berikutnya, ia tetap mempertahankan level Bhayangkara, meski kini harus turun di posisi tiga.

Dua musim penuh kesuksesan di Bhayangkara membuatnya dipertimbangkan jadi pelatih timnas Indonesia berikutnya. Target timnas, daya dukung pemain, serta pola kompetisi menjadi pertimbangan PSSI sebelum menentukan nama pelatih. Tentu saja, Simon McMenemy cocok dengan kriteria tersebut. Ia paham pemain-pemain tim nasional dan telah berkecimpung di liga Indonesia selama beberapa musim.

Dalam usia 41 tahun, delapan tahun setelah dikalahkan Indonesia di Piala AFF 2010, ia akhirnya ditunjuk jadi pelatih timnas Garuda. Ia cukup muda untuk jadi pelatih, tapi telah banyak makan asam garam sepak bola Asia Tenggara.

Diikat hingga Piala AFF 2020, ia akan memimpin Indonesia di gelaran kualifikais pra piala dunia dan beberapa laga uji tanding di FIFA Matchday.

Tim nasional berada di tangan yang tepat.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru