Memahami Bahaya Lidah Tertelan dan Cara Penanganannya

spot_img

Dunia sepak bola pernah digemparkan dengan insiden yang dialami oleh pemain Atletico Madrid, Fernando Torres. Torres mengalami cedera di bagian kepalanya saat berduel udara dengan pemain Deportivo La Coruna, Alex Bergantinos.

Sontak para pemain dari kedua kesebelasan langsung menghampiri Torres yang terkapar di lapangan. Beberapa di antara mereka ada yang memegang rahang Torres, kemudian membukanya untuk memberikan ruang udara, dan menarik lidah Torres yang tertelan.

Perlu diketahui bahwa lidah tertelan bukanlah sebuah kiasan. Istilah ini dikenal dengan “tongue swallowing”, yang berarti tergelincirnya bagian belakang lidah terhadap faring atau hulu kerongkongan yang menyebabkan tersedak atau seperti tercekik.

Lidah tertelan merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Jika saluran pernapasan terhalang oleh lidah terlalu lama, aliran udara dari hidung dan mulut tidak akan mengalir ke dalam paru-paru. Akibatnya, seseorang akan kesulitan bernapas, pasokan oksigen ke paru-paru dan jantung berkurang, kemudian bisa berujung pada kematian.

Insiden ini sering terjadi pada olahraga, tak terkecuali sepak bola. Biasanya, hal ini bisa terjadi akibat benturan keras.

Benturan itu sendiri bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran. Saat kesadaran menurun, otot-otot di seluruh tubuh menjadi lemas, termasuk otot-otot di lidah. Kondisi ini menyebabkan lidah bisa saja bergeser ke belakang dan menghalangi saluran pernapasan, sehingga pasokan udara ke paru-paru terhambat.

Dalam kasus lain, lidah tertelan juga bisa terjadi pada penderita sleep apnea atau gangguan tidur serius dimana pernapasan sering berhenti selama tidur.

Selain karena pengaruh lidah tertelan yang menghambat jalan napas, sleep apnea juga terjadi karena dinding tenggorokan menyempit. Akibatnya, aliran udara menjadi terhambat.

Lantas, apa maksud dari lidah tertelan saat kepala seorang pesepakbola mengalami benturan?

Terjadinya lidah tertelan disebabkan oleh benturan pada cerebellum, atau biasanya kita sebut dengan nama otak kecil.

Apabila terjadi gangguan pada otak kecil, seperti benturan yang keras, maka dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.

Bila koordinasi gerak otot terganggu, maka akan memunculkan flasiditas atau kelemahan untuk menahan secara pasif pada lidah, terutama saat orang tersebut terbaring dan tak sadarkan diri.

Gagalnya otot menahan lidah, otomatis lidah akan menutup jalur pernapasan pada hulu kerongkongan, yang dapat mengakibatkan kematian bagi sang penderita.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Lidah tertelan merupakan kondisi darurat dan berbahaya, sehingga korban harus mendapat penanganan yang cepat dan tepat. Lidah tertelan bisa dikenali dengan sejumlah gejala, tapi yang paling sering terjadi adalah sesak napas.

Tujuan pertolongan pada penderita tertelannya lidah itu sendiri adalah untuk membuka kembali jalur pernapasan korban, yaitu dengan memaksa mengangkat dagu dan kepala.

Hal lainnya dapat dilakukan adalah dengan memasukkan benda khusus untuk mendorong atau menarik lidah agar saluran pernapasan terbuka kembali.

Namun biasanya, para pesepakbola sering menggunakan tangan mereka untuk menarik lidah korban sehingga bisa membuka jalan oksigen ke tubuh korban.

Akan tetapi cara ini sedikit beresiko karena bisa menimbulkan reflek pada korban sehingga tak jarang tangan si penolong tergigit.

Namun kembali lagi, penanganan yang tepat akan menghindarkan korban dari dampak yang mengancam nyawa.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru