Ketika ada seorang reporter bertanya bagaimana rasanya menjadi gelandang terbaik dunia kepada Zidane. Dengan santai dirinya menjawab,
“Aku tidak tahu, tanyakan itu pada Paul Scholes.”
Bahkan pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson, menyebut jika Scholes adalah pemain sempurna,
“Dia sungguh pemain sempurna dan tak peduli berapa pemain hebat yang kami punya di masa lalu, Paul duduk di panteon terbaik di antara pemain-pemain itu, tak perlu diragukan lagi,”
“Dan aku sudah membaca sedikit dari mantan-mantan pemain seperti Xavi, Iniesta, Pirlo, mereka semua mengakui Scholes sebagai pemain Inggris terbaik sepanjang masa dan pujian-pujian itu termasuk penghargaan.”
Tak perlu diragukan lagi, pecinta sepak bola dunia pasti mengakui kualitas yang dimiliki Paul Scholes. Memiliki akurasi yang baik serta tendangan mematikan membuat Scholes pantas dijuluki sebagai salah gelandang terbaik sepanjang sejarah.
Paul Scholes, lahir pada 16 November 1974 di Salford, Inggris. Setelah keluarganya memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah di kawasan Langley, Greater Manchester, Scholes mulai bermain bola ketika masuk ke sekolah RC St Mary. Disana, Scholes tumbuh menjadi remaja yang mencintai sepak bola.
Pada usia 14 tahun, dirinya mulai berlatih dengan Manchester United. Hal itu terasa amat membahagiakan bagi Scholes mengingat tim tersebut merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Ia bergabung dengan setan merah sebagai trainee tahun 1991, saat masih menempuh pendidikan Cardinal Langley Roman Catholic High School.
Setelah resmi menjadi pemain profesional pada 23 Juli 1993, Scholes baru masuk ke tim inti MU pada musim berikutnya. Debutnya terjadi pada 21 September 1994 ketika dirinya mencetak dua gol ketika MU mengalahkan Port Vale 3-2 di Piala Liga. Ketika itu, Scholes diplot sebagai pemain pengganti Eric Cantona yang sedang menjalani masa hukuman.
Setelah bermain di posisi gelandang, Scholes semakin memukau banyak pihak. Dirinya bahkan menjadi salah satu pemain kunci kala United memenangkan Treble Winners pada musim 1998/99
Namun dibalik karier gemerlapnya itu, Scholes pernah menderita penyakit yang sempat membuatnya istirahat dari dunia sepak bola dalam waktu yang lumayan lama.
Dilansir dari The Irish Times, Scholes harus menepi selama sisa musim 2005/06. Hal itu dikonfirmasi pada Januari 2006. Setelah dilakukan pengecekan, Scholes ternyata mengalami masalah serius pada penglihatannya. Dirinya bahkan mengaku sempat melihat empat bola sekaligus saat sedang bertanding.
Dokter menyebut bahwa ada pendarahan di dalam mata kanan Scholes. Hal tersebut berdampak langsung pada penglihatannya. Di pertengahan musim 2005/06, Scholes diwajibkan menjalani terapi selama 10 sesi.
Setelah sebelumnya dinyatakan susah untuk sembuh, Scholes sempat merasa sangat cemas. Dia tidak tahu apa yang terjadi dan keinginannya saat itu hanyalah bisa kembali merumput.
Pasca fokus dalam menjalani proses penyembuhan, pria kelahiran Salford itu kembali enam bulan kemudian, atau tepatnya awal musim 2006/07. Setelah matanya sembuh, Scholes menjalani salah satu musim terbaiknya bersama Manchester United, yang kemudian diakhiri dengan trofi Liga Champions musim 2007/08.
Perjalanan beratnya mampu ia lalui dengan baik. Berkat do’a dan keyakinan untuk sembuh, Scholes bisa kembali bermain bahkan dengan prestasi yang juga tak kalah mentereng.
Setelah sempat memutuskan pensiun, Scholes kembali merumput pada 2012. Pria yang berposisi sebagai gelandang itu kembali bermain di Piala FA saat bertanding melawan Manchester City. Scholes mengenakan jersey nomor 22 karena nomor 18 yang sebelumnya ia kenakan, dipakai oleh Ashley Young.
Sepanjang kariernya, Scholes sudah bermain sebanyak 676 pertandingan untuk setan merah dan menyumbangkan berbagai raihan prestis. Spesialnya lagi, beberapa trofi Premier League dan satu trofi Liga Champions diraihnya pasca sembuh dari penyakit serius.