Ketika Sepakbola Banyak Merubah Hidup Roberto Firmino

spot_img

Seperti para pemuda Brasil lainnya yang hidup dalam kemiskinan, Roberto Firmino menggantungkan masa depannya pada sepakbola.

Andaikan Firmino tidak ngeyel dan sering kabur dari rumah melalui jendela serta lompat pagar demi bermain sepakbola, mungkin dia tidak akan menjadi bintang sepakbola muda yang saat ini bersinar bersama Liverpool.

Firmino lahir dari keluarga miskin. Sang ayah, Jose Roberto, merupakan penjual minuman dalam gerobak di sekitar konser atau festival. Sang ibu, Maria Cicera, fokus mengurus Roberto kecil dan adik perempuannya.

Ia tumbuh di Kota Maceio, sebuah kota yang memiliki pantai indah. Namun menurut Firmino, tempat dimana ia tinggal memiliki kultur kekerasan antar geng.

Bahkan, sang ibu melarangnya untuk keluar rumah,

“Aku tak mengizinkannya keluar rumah, karena jalanan begitu berbahaya,”

Namun Firmino tak mengindahkan perkataan sang ibu, ia sering pergi keluar rumah untuk bermain bola.

Kecintaan Firmino kepada sepakbola sempat membuat orang tuanya kewalahan. Firmino sering ‘kabur’ dari rumah untuk bermain bola. Ia selalu mencari celah untuk bisa keluar dan bermain bersama teman-temannya.

Ibunya juga mengungkap bahwa Firmino benar-benar mencintai permainan itu,

“Ia akan bangun paling pagi dan langsung pergi keluar rumah untuk bermain bola,” kata sang ibu.

Melihat kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan, Firmino bertekad untuk mengangkat keluarganya dari kemiskinan.

Saat itu, usia Firmino baru 17 tahun. Dia pindah dari klub masa kecilnya Club De Regatas Brasil atau yang biasa disebut CRB menuju ke Figuirense. Namun ia mendapat berbagai rintangan saat bermain disana. Salah satunya adalah keluarganya.

Sang ibu menyebut bahwa ia tidak akan mendapat banyak uang dari bermain bola. Ibunya juga meminta Firmino untuk lekas pulang, akan tetapi, ia tak memiliki cukup uang untuk kembali ke rumah.

“Semua keluarga sangat merindukannya dan dia menangis. Tapi dia tak memiliki cukup uang untuk kembali,”

“Dia harus tinggal disana untuk mengumpulakan uang agar bisa kembali.” ungkap sang ibu.

Setelah lama bermain bola, Firmino sebenarnya sudah memiliki cukup uang, namun dia menghabiskan uang tersebut untuk membeli makanan dan barang-barang yang ia inginkan. Ia sempat depresi karena hal itu.

Dan satu-satunya jalan untuk bisa bertemu keluarganya adalah dengan menjadi pesepakbola yang hebat. Dengan begitu, ia bisa mendapat banyak uang dan bertemu dengan keluarganya.

Firmino terus berlatih keras agar bisa mendapat permainan yang disukai banyak orang. Hingga pada tahun 2011, seorang pencari bakat asal Jerman berhasil menemukan Firmino. Ia direkrut oleh klub asal Jerman, Hoffenheim.

Bermain apik kala membela Hoffenheim, Firmino menapaki karir cemerlang nya bersama Liverpool tepat pada tahun 2015. Disinilah, namanya mulai mencuat ke permukaan. Ia mulai dikenal banyak orang berkat kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.

Bersama Mohammed Salah dan Sadio Mane, Firmino berhasil menciptakan trio maut paling mematikan saat ini.

Penampilan apiknya juga berhasil membawanya ke Piala Dunia Russia 2018. Adriana Leite, guru nya di sekolah dulu, sempat kaget dengan keadaan Firmino sekarang. Ia menyebut,

“Dia selalu membicarakan sepakbola saat disekolah dulu. Aku tak menyangka. Bahkan, aku sempat ragu dengan cita-cita nya dulu,”

“Sekarang, aku melihatnya di televisi, ia tampil di Piala Dunia. Dia sangat mengejutkanku. Aku masih tak percaya, tapi aku bangga.”

Selain sukses menjadi pemain sepakbola terkenal, Roberto Firmino juga berhasil membuktikan kepada keluarganya bahwa ia mampu mendapat banyak uang dari bermain bola.

Bukan hanya merubah kehidupan Firmino, sepakbola juga berhasil merubah kehidupan keluarganya.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru