Ingat Mereka? Skuad yang Bawa Newcastle Melaju Jauh di Liga Champions 2003

spot_img

Ketika lolos ke Liga Champions musim 2002/03, Newcastle bisa melaju sampai ke babak grup kedua. Pada waktu itu format Liga Champions masih menggunakan dua kali babak grup. Tidak ada fase 16 besar seperti sekarang. Itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa. Apalagi mereka juga berhasil mengalahkan Juventus.

Tapi ingatkah kalian pada skuad yang bawa Newcastle tampil cemerlang itu? Berikut adalah skuad yang membawa Newcastle tampil luar biasa di Liga Champions 2003. Ke mana mereka sekarang?

Shay Given

Newcastle pada waktu itu dilatih oleh mantan manajer Barcelona, Sir Bobby Robson. Di posisi penjaga gawang, ia mengandalkan Shay Given. Benar sekali. Sebelum masyhur bersama Manchester City, ia adalah kiper andalan The Magpies. Kiper berdarah Republik Irlandia ini turun dalam 10 dari 12 pertandingan Newcastle di Liga Champions musim itu.

Pria yang saat itu berusia 26 tahun dilapisi Steve Harper yang bermain dalam dua laga lainnya. Selama di Newcastle, Given memang tampil luar biasa. Ia mencatatkan total 463 caps bersama Newcastle. Meski tidak pernah menciptakan clean sheets di Liga Champions. Tapi Given setidaknya melahirkan 132 clean sheets dalam keseluruhan kariernya di Toon Army.

Wajar belaka jika ia akhirnya didatangkan ke Manchester City pada 2009. Sayangnya, Given hengkang ke Aston Villa tahun 2011. Given kemudian berkelana ke beberapa klub Inggris lainnya, seperti Stoke City dan Middlesbrough sebelum memilih pensiun pada 2017.

Given pernah jadi asisten Tim Sherwood di Aston Villa. Ia lalu menjadi pelatih kiper Derby County tahun 2021. Pernah juga menjabat sebagai asisten Wayne Rooney di sana. Derby yang sempat kena masalah finansial tak bisa memperbarui kontrak Given. Ia pun pergi dari sana dan menjadi seorang pundit.

Andy O’Brien dan Titus Bramble

Given tidak sendirian menggalang pertahanan The Magpies. Ia dibantu Andy O’Brien dan Titus Bramble. Dua nama yang beken saat itu menjadi bek tengah. Andy O’Brien yang aslinya bernama Andrew James O’Brien adalah pemain yang dibeli dari Bradford. Ia mencatatkan 169 caps bersama The Magpies.

Tidak hanya itu, selama kiprahnya bersama Newcastle, bek satu ini juga sudah membukukan tujuh gol. Ironisnya, bek Timnas Republik Irlandia itu kehilangan tempatnya usai Graeme Souness menjadi pelatih Newcastle. Ia pun pindah ke Portsmouth pada musim 2005. Ia terjebak dalam pertarungan degradasi bersama Harry Redknapp.

Untung saja Portsmouth tak terdegradasi. Namun, ia memilih hengkang. O’Brien melanjutkan petualangannya ke klub seperti Bolton dan Leeds. Sebelum sampai ke MLS dan pensiun pada 2015. Sementara rekannya, Bramble yang mengemas 157 caps, tujuh gol, dan dua asis bersama Newcastle hanya melanjutkan kariernya di dua klub semenjana: Wigan dan Sunderland.

Bramble lalu terjun ke dunia kepelatihan. Ia melatih Ipswich Town, klub lamanya. Juga melatih Timnas Inggris U-20 tahun 2018. Kini ia bekerja sebagai duta amal di Futurestars yang bergerak untuk membantu anak-anak kurang mampu di Afrika.

Andy Griffin dan Olivier Bernard 

Selain dua bek tengah tadi, Robson juga mengandalkan Andy Griffin dan Olivier Bernard di Liga Champions 2003. Griffin mencatatkan 104 caps bersama Newcastle. Ia sangat bangga menjadi bagian dari skuad Newcastle di Liga Champions 2003. Salah satu momen yang ikonik buatnya adalah ketika timnya mengalahkan Juventus.

Sayangnya, setelah tidak di Newcastle, karier Griffin tidak menanjak sama sekali. Ia hanya bermain di klub-klub kecil seperti Portsmouth, Stoke City, sampai Reading dan Doncaster. Di dua tim terakhir itulah Griffin berhasil menyabet trofi. Kini ia menjadi salah satu pelatih di Newcastle Collage, sebuah perguruan tinggi di Newcastle-under-Lyme, Staffordshire, Inggris.

Sementara Olivier Bernard telah mencatatkan 102 penampilan bersama Newcastle antara tahun 2000 dan 2005. Ia kembali ke klub pada 2006 dari Rangers. Cedera memotong kariernya. Bernard akhirnya tidak lagi bermain untuk Toon Army. Pemain berpaspor Prancis ini sempat menyalahkan Graeme Souness karena kariernya yang buruk.

Bernard memilih gantung sepatu pada 2007. Selanjutnya Bernard bekerja di Show Racism the Red Card, sebuah badan amal pendidikan anti-rasisme yang didirikan di Inggris sekitar tahun 1996. Selain itu ia juga menjalankan The Mason Arms di Blyth, sebuah pub dan restoran. Ia juga membeli klub non-liga, Durham City tahun 2013.

Nolberto Solano dan Kieron Dyer

Di lini tengah, Nolberto Solano dan Kieron Dyer menjadi andalan. Solano telah memberikan dampak luar biasa dalam dua periodenya berseragam Newcastle, antara 1998-2004 dan 2005-2007. Total, ia mengemas 314 caps bersama The Magpies. Ia juga turut mempersembahkan trofi Piala Intertoto pada 2006.

Setelah tidak lagi di Newcastle, Solano melanjutkan kariernya di beberapa tim seperti West Ham dan Leicester. Ia kemudian pensiun pada 2012 dan menjadi pelatih tim amatir Newcastle Benfield FC. Tak disangka karier kepelatihannya melesat. Dari klub amatir, ia melatih peraih 26 trofi Liga Peru, Universitario.

Tak lama kemudian melanjutkan kariernya ke Jose Galvez. Dan akhirnya diangkat sebagai asisten manajer Timnas Peru pada 2015. Ia juga sempat ditunjuk menukangi Peru U-23 untuk Olimpiade. Sayangnya tim asuhannya tidak lolos ke putaran final. Ia sempat menukangi tim Liga Swedia, AFC Eskilstuna sebelum akhirnya memilih pensiun.

Nasib Kieron Dyer juga kurang lebih sama. Ia melanjutkan kariernya ke klub-klub Inggris, seperti West Ham, Ipswich, QPR, sampai Middlesbrough dan pensiun di sana pada 2013.

Setelah pensiun ia tampil di acara TV, I’m Celebrity and Celebrity SAS: Who Dares Wins dan sempat menjadi manajer Ipswich Town U-23 sebelum penyakit liver memaksanya mundur pada 2021. Kini ia tergabung di tim pelatih tim kasta kelima Liga Inggris, Chesterfield.

Jermaine Jenas dan Laurent Robert

Jermaine Jenas bisa jadi tidak hanya populer selama berseragam Newcastle di Liga Champions 2003. Ia juga tergabung dalam skuad Tottenham Hotspur kala menjuarai Piala Liga tahun 2008. Tapi itu tidak membuat nasibnya mujur. Setelah dari Spurs, Jenas justru bermain di klub-klub medioker seperti Nottingham Forest dan QPR.

Setelah pensiun Jenas aktif menjadi pakar sepak bola. Wajahnya kerap muncul di saluran BBC. Mantan gelandang Inggris itu juga pernah menjadi co-komentator selama liputan Piala Dunia 2022. Ia juga kini menjadi pembawa acara tetap The One Show, sebuah acara dari BBC.

Sementara Laurent Robert tidak hanya bermain di tim-tim Inggris. Setelah dari Newcastle ia pernah berseragam Benfica, Levante, dan klub MLS, Toronto. Usai pensiun, ia pernah menjadi bagian staf pelatih Montpellier. Robert juga bermain dalam film sepak bola Goal!

Craig Bellamy dan Alan Shearer

Terakhir adalah dua penyerang, Craig Bellamy dan Alan Shearer. Kita tahu Shearer memutuskan pensiun tahun 2006. Pencetak gol terbanyak klub sepanjang sejarah itu pernah mencicipi posisi manajer sementara Newcastle pada 2009, tapi ia tidak berhasil. Kendati demikian, Shearer menjadi sosok yang sangat dihormati.

Ia bahkan dibuatkan patung di depan St James Park. Kini pria yang diangkat sebagai Doktor Hukum Perdata di Universitas Newcastle tahun 2009 itu aktif menjadi cendekiawan sepak bola. Ia secara reguler tampil di program Match of The Day dari BBC. Ia juga sempat menjadi duta olahraga Newcastle.

Namun, kini Shearer kerap muncul sebagai pundit yang keilmuan sepak bolanya diakui. Ia aktif menulis kolom sepak bola di beberapa media, termasuk BBC, The Sun, sampai The Athletic. Tulisan-tulisannya juga kerap menjadi sumber Starting Eleven. Nah kalau Craig Bellamy secara mengejutkan kini justru membangun reputasinya sebagai manajer.

Ia menjadi asisten manajer Vincent Kompany sejak di Anderlecht. Dengan mantan kapten Manchester City itu ia turut membantu Burnley promosi lagi ke Liga Inggris dengan 101 poin.

https://youtu.be/ZmT8nZPwy_g 

Sumber: PlanetFootball, Pulsesports, LigaLaga, Sporf, Footheball

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru