Gagal Sextuple! Skuad Kurang Menjanjikan Manchester City Musim 2023/24

spot_img

Harapan Manchester City meraih sextuple dan ambisi Josep Guardiola mengulangi apa yang dilakukannya di Barcelona kandas dalam semalam. The Citizens bertekuk lutut di hadapan Arsenal. Lewat pertandingan yang amat seru, Manchester City harus mengakui kesaktian Arsenal di Community Shield lewat adu penalti.

Kekalahan ini menjadi alarm bahaya buat The Citizens. Dalam tiga laga sebelum musim 2023/24 bergulir, pasukan Guardiola sudah kalah dua kali: ketika menghadapi Arsenal di Community Shield dan melawan pasukan Diego Simeone di laga pramusim.

Sorotan pun tertuju pada skuad Manchester City. Apakah dengan skuad sekarang, City akan kembali digdaya? Atau justru akan menjadi antiklimaks?

Tak Banyak Transfer

Pergerakan transfer Manchester City seperti air yang tenang. Entah bagaimana sampai naskah video ini dibuat, The Citizens baru mendatangkan dua pemain saja. Mereka adalah Mateo Kovacic dan Josko Gvardiol. Liga Inggris akan dimulai sebentar lagi. Memang tak sedikit pemain yang dikaitkan dengan Manchester City.

Baru-baru ini pemain Bayer Leverkusen, Florian Wirtz dirumorkan ke Manchester City. Michael Olise dari Crystal Palace juga gosipnya akan ke Manchester City. Jeremy Doku dari Rennes isunya bakal ke Etihad. Bahkan pemain Barcelona, Raphinha juga dikaitkan dengan Manchester City.

Sayangnya, itu semua hanyalah rumor. Yang nyata bergabung baru dua pemain tadi. Tenangnya City di bursa transfer membuat spekulasi berterbangan. Mungkinkah Manchester City akan kehilangan marwahnya di musim depan? Atau justru Manchester City ibarat Sungai Mekong yang walaupun arusnya tenang tapi berbahaya?

Penjaga Gawang

Posisi yang sama sekali tidak terusik adalah penjaga gawang. Guardiola masih menaruh harapan tinggi pada sosok Ederson Moraes. Ia adalah sosok kiper yang Shay Given menyebutnya “penjaga gawang terbaik di dunia dengan kakinya”. Dengan jangkauan umpannya yang bagus, oleh media, Ederson justru digambarkan seorang playmaker, alih-alih penjaga gawang.

Musim lalu saja, menurut Fbref, Ederson sudah mengemas 1079 umpan di Premier League. Akurasi umpannya menyentuh 85,8%. Ederson boleh dibilang kiblat kiper modern dalam beberapa musim terakhir. Sebab Guardiola sering membuatnya terlibat dalam membangun serangan.

Manajer asal Spanyol itu juga sudah menyiapkan Stefan Ortega, kalau-kalau Ederson dalam masalah. Ortega mungkin akan ditaruh menjadi pelapis kedua bagi Ederson. Kiper asal Jerman itu juga punya kemampuan yang sama dengan Ederson. Ortega selalu bisa menjawab kepercayaan Guardiola dengan hasil maksimal.

Misalnya di laga kontra Arsenal kemarin. Meski kalah, Ortega beberapa kali berhasil mengantisipasi serangan Arsenal. Musim lalu Ortega hanya bermain tiga kali di Premier League. Namun, Ortega hanya kebobolan satu gol. Menurut Fbref, ia juga telah mengemas 14 penyelamatan.

Lini Belakang

Lini belakang Manchester City musim 2023/24 bisa dipastikan sangat melimpah setelah kedatangan Josko Gvardiol. Menurut data Transfermarkt, Manchester City mempunyai 11 pemain belakang. Itu kalau tidak ada satu pemain yang dilepas. Belum pasti apa yang akan direncanakan Guardiola dengan menumpuk pemain belakang.

Suatu kesempatan ia hanya menjelaskan mengapa City harus mendatangkan Gvardiol. Alasan yang diungkapkan Guardiola normatif belaka. Ia hanya bilang, Gvardiol adalah aset masa depan. “Tidak masalah City harus membayar mahal untuk bek yang menjadi kunci permainan City akan dibawa ke mana,” komentar Guardiola seperti dikutip Manchester Evening News

Guardiola tentu tidak bisa memakai semua pemain belakangnya. Berkaca pada susunan skuad dalam beberapa laga, Guardiola mungkin akan mengandalkan lima bek. Ruben Dias, Manuel Akanji, John Stones, Josko Gvardiol, dan Kyle Walker. Akanji dan Gvardiol bisa menempati posisi full back.

Dalam format 4-2-3-1, Walker akan menempati posisi bek kanan. Namun, dengan isu ia akan pergi, Akanji juga bisa mengisi pos itu. Di sisi seberangnya, Gvardiol adalah pilihan favorit. Guardiola sangat menyukai Gvardiol. Mantan pemain Leipzig disebut punya fisik yang bagus dan kekuatan kaki kiri yang apik untuk build-up.

Tapi Gvardiol tak punya pengalaman di Liga Inggris. Jadi sebagus apa pun belum tentu langsung bisa beradaptasi. Dias dan Stones jelas pilihan terbaik di bek tengah. Dias bagus dalam intersep dan memblokir tembakan. Stones dengan ketenangannya dalam mengontrol bola juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan, terlebih jika Guardiola mengubah skemanya jadi 3-2-4-1.

Lini Tengah

Di lini tengah, Manchester City yang kehilangan Ilkay Gundogan kelihatan kurang menggigit. Tanpa Gundogan, City kehilangan sosok yang bisa menemukan ruang di sepertiga akhir. Gundogan biasanya menjadi opsi ketika Erling Haaland macet. Tanpa Gundogan, City sepertinya akan mudah digoyang.

Pep mungkin akan memakai double pivot dengan keberadaan Mateo Kovacic. Mantan pemain Real Madrid itu bisa bikin build-up City dari belakang solid. Tetapi akan kekurangan di lini depan karena Kova tidak bisa memberikan hal yang sama seperti Gundogan.

Peran Gundogan bisa jadi akan diambil oleh Rodrigo. Rodri adalah pemain yang bisa mengubah permainan dalam sekejap. Ia juga pemain kedua setelah Haaland yang paling sering dimainkan di Premier League musim lalu. Tapi kalau doi cedera, siapa bisa gantikan? City cuma punya pemain seperti Kalvin Phillips sampai James McAtee.

Demi melindungi dua pivot-nya, City punya Jack Grealish yang bisa ditaruh di sebelah kiri, Kevin De Bruyne sebagai attacking midfielder, dan Bernardo Silva di kanan. Grealish dan Bernardo diharapkan memberi kelebaran di sisi sayap. 

Mudah-mudahan saja Bernardo tidak jadi dilepas di tengah isu kepergiannya. Karena jika dilepas, opsi sayap kanan sedikit. Hanya Phil Foden yang bisa mengisi ruang itu. Sementara De Bruyne tidak bisa diganggu gugat posisinya di lini tengah. Ia bisa menjaga stabilitas ruang tengah The Citizens. Mengingat De Bruyne juga bagian penting dari orkestrasi serangan City.

Lini Depan

Masalahnya De Bruyne adalah pemain yang rawan cedera. Jika itu yang terjadi, Manchester City bisa sedikit goyah. Betul bahwa De Bruyne bisa digantikan Julian Alvarez atau Cole Palmer. Namun hal itu bisa jadi tidaklah optimal. Apalagi Alvarez sejatinya merupakan pemain depan.

Alvarez adalah opsi terbaik andai Haaland bapuk. Pemain Norwegia itu memang tajam. Ia adalah top skor Liga Primer Inggris musim lalu. Akan tetapi, di laga-laga krusial, Haaland sulit buat bersinar. Lihat saja bagaimana penampilan Haaland di laga Community Shield. Hal yang sama juga terjadi di final Liga Champions.

Kerangka City tidak jauh berbeda dari musim lalu. Sedikit banyak terlihat akan seperti apa City musim depan. Tapi jika sepenuhnya mengandalkan pemain-pemain lawas, apalagi masih kekurangan pelapis di setiap lininya, tidak berlebihan rasanya menyebut ini adalah skuad yang kurang menjanjikan.

Sumber: Khelnow, FootballToday, TheAnalyst, MEN, Fbref, Fbref, Transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru