Wataru Endo melihat Dominik Szoboszlai tak terkawal pemain Leicester. Dengan sedikit gerakan, pertahanan Leicester merenggang. Ia melihat celah untuk mengirim bola ke Szoboszlai. Sang pemain menerima bola. Mengontrolnya sedikit dan boom! Tendangannya menghujam keras gawang Jakub Stolarczyk.
Adegan itu tak lebih dari 15 detik. Tapi sudah membuat nama Szoboszlai seketika naik. Sampai-sampai ia disejajarkan dengan legenda Liverpool, Steven Gerrard. Maklum, gelandang bagus seperti Gerrard adalah barang antik di Liverpool.
Penggemar Liverpool lama tak melihat pemain seperti Gerrard. Makanya ketika melihat Szoboszlai, para penggemar seakan menyaksikan “Gerrard Baru”. Barangkali inilah waktunya melihat sosok yang bisa disebut “Gerrard Baru” itu lahir.
Daftar Isi
Pencarian Sosok Gerrard
Memang, terlalu pagi menyebut Dominik Szoboszlai adalah penerus Gerrard. Itu adalah klaim yang sangat berani. Namun, melihat kerinduan penggemar Liverpool akan sosok seperti Gerrard terlanjur tak terperi. Sejak Gerrard meninggalkan Anfield, tak ada lagi gelandang sepertinya di Liverpool.
Kemampuan para gelandang Liverpool setelah Gerrard, sangat jauh berbeda dengan apa yang diperlihatkan Gerrard selama merumput. Sebelum Szoboszlai, Liverpool mendapatkan nomor “8” baru.
Adalah Naby Keita yang akhirnya menjadi pewaris nomor keramat itu. Keita, yang dibeli dari RB Leipzig digadang-gadang akan meneruskan kesuksesan Gerrard di Liverpool. Namun, yang terjadi malah sebaliknya.
James Milner will join Brighton and soon will be decision time on new club also for Alex Oxlade-Chamberlain, Roberto Firmino and Naby Keita. 🔴 #LFC
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 6, 2023
All of them will leave Liverpool as free agents as expected — also, nothing is advanced or concrete between Firmino and Barça. pic.twitter.com/lFDEn2VYkr
Memakai nomor keramat, Keita justru mengalami nasib yang kurang menyenangkan semasa di Anfield. Memang, tidak semuanya kurang. Di musim pertamanya, Keita diandalkan Jurgen Klopp di lini tengah. Ia bermain di segala kompetisi, tak terkecuali Liga Champions saat Liverpool memenangkannya.
Pemain Guinea itu turun di 25 laga Premier League musim 2018/19. Tapi Keita hanya bisa mencetak satu asis dan dua gol saja. Persoalannya permainan Keita di lapangan juga tak cukup hidup. Terbukti, menurut catatan Fbref, di musim itu pula Keita hanya melakukan 103 umpan progresif dan 27 tembakan.
Itu angka yang lebih sedikit dari musim terakhirnya di RB Leipzig. Menurut data yang sama, musim terakhir Keita di Leipzig, yakni musim 2017/18, ia menorehkan 43 tembakan dan 148 umpan progresif. Catatan di musim pertama itu sebenarnya tak buruk-buruk amat.
Sayangnya, Keita tak bisa mempertahankan tempatnya. Menit bermainnya menurun seiring cedera yang dideritanya. Pelan namun pasti, petualangan Keita di Anfield harus terhenti. Impian untuk melanjutkan kecemerlangan Gerrard pun karam seketika.
📝 DEAL DONE: Werder Bremen have signed Naby Keita on a free transfer from Liverpool. 3-year deal. 💚🤍🇬🇳
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) June 9, 2023
(📸 @werderbremen) pic.twitter.com/YavZXg188Z
Kedatangan Szoboszlai
Nomor “8” warisan Gerrard membusuk bersamaan dengan jarang dimainkannya Naby Keita. Daripada tak dipakai, Liverpool akhirnya melepas Keita gratis ke Werder Bremen awal musim 2023/24. Sebagai gantinya, Liverpool mendatangkan pemain tengah baru. Orang itu adalah Dominik Szoboszlai.
Szoboszlai juga datang dari RB Leipzig, sama seperti Keita. Liverpool menjadikannya salah satu pembelian termahal klub. Tak kurang dari 70 juta euro (Rp1,1 triliun) digelontorkan untuk menerbangkan Szoboszlai ke Merseyside. Setibanya di Liverpool, pemain Hungaria itu memilih nomor “8”.
BREAKING: Dominik Szoboszlai to Liverpool, here we go! Understand RB Leipzig are now informed that Liverpool have triggered the release clause. 🚨🔴🇭🇺 #LFC
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) June 30, 2023
€70m deal done, to be signed soon.
Personal terms agreed, Szobo’s ready for medical tests soon.
Huge signing for #LFC. pic.twitter.com/FjLLyGq68a
Nomor yang meningkatkan pamor Emile Heskey. Jersey yang paling laris setelah Steven Gerrard memakainya. Dan nomor yang dipakai Naby Keita saat masa terburuknya di Anfield. Saat ditanya, mengapa Szoboszlai mengambil nomor keramat itu ia berdalih bahwa Gerrard inspirasinya.
Szoboszlai diketahui punya tato di lengan kirinya. Dan tato itu semacam petuah dalam Bahasa Hungaria. Tato itu terinspirasi dari kata-kata yang pernah diucapkan oleh Steven Gerrard. “Bakat adalah anugerah Tuhan, tetapi tanpa kemauan dan kerendahan hati yang luar biasa, itu tidak ada gunanya.”
Modal Szoboszlai
Szoboszlai meresapi betul apa yang ditulis di lengan kirinya itu. Pemain Hungaria tersebut mewarisi bakat sang ayah, Zsolt. Ayah Szoboszlai adalah mantan pesepakbola profesional Hungaria. Maka dari itu sepak bola sudah merasuki Szoboszlai. Ia punya kemauan untuk berkembang. Menjadi pesepakbola profesional adalah cita-citanya.
Sudah sejak lama Hungaria tak punya pemain bagus. Orang mungkin hanya mengenal Ferenc Puskas. Kemunculan Szoboszlai pun akhirnya bagaikan oase di ladang tandus. Sayangnya, di skena sepak bola, Szoboszlai terlambat dibicarakan. Namanya baru naik saat mengantarkan Hungaria ke putaran final EURO 2020. Golnya ke gawang Islandia menjadi kunci lolosnya Hungaria.
Padahal sebelum itu, Szoboszlai sudah membawa timnya, RB Salzburg juara di Bundesliga Austria. Tapi memang, selama bermain di Salzburg, namanya tak sering jadi perbincangan hangat. Padahal di tim yang juga melahirkan pemain bintang seperti Sadio Mane dan Erling Haaland itu, tiga kali beruntun Szoboszlai juara Bundesliga Austria.
Wajar kalau Szoboszlai akhirnya naik level ke Bundesliga Jerman. Dibeli oleh tim dari perusahaan yang sama, RB Leipzig, Szoboszlai tampil kian mengkilap. Tak kurang dari 4000 menit ia bermain untuk tim Jerman tersebut. Ia sempat terlena dan lupa pada semboyan di lengan kirinya. Namun, untungnya Marco Rose, sang pelatih, mengingatkannya kembali untuk tak cepat berpuas diri.
Kemampuannya Mirip Gerrard
Dua musim bersama Die Roten Bullen, Szoboszlai mencatatkan 12 gol dan 16 asis dalam 62 pertandingan di Bundesliga. Ya, statistik itu dirasa cukup bagi Jurgen Klopp untuk memboyongnya ke Anfield. Pilihan Klopp tepat. Kurang dari setengah musim, Szoboszlai sudah memperlihatkan kapabilitasnya di atas lapangan.
Turun ke lapangan memakai seragam Liverpool, permainan Szoboszlai disebut-sebut mirip Gerrard. Saat masih berseragam The Reds, Gerrard sering melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan Szoboszlai tampaknya memiliki kemampuan yang mirip. Teknik dan kekuatannya saat menembak mengingatkan pada Gerrard.
Some things are just meant to be 😍
— Prince Great 𝕏 💯FB (@Greatness_o7) September 28, 2023
8️⃣ Steven Gerrard 🔗 Dominik Szoboszlai 8️⃣ pic.twitter.com/TNTLbpqGMi
Dulu Gerrard sering memberi umpan dengan total 145 asis di seluruh kompetisi, juga punya kreativitas yang sulit dirumuskan di lini tengah. Szoboszlai juga punya itu. Walaupun belum mengemas asis pertamanya, setidaknya sampai gameweek ketujuh Premier League, tapi hanya Salah (14) pemain Liverpool yang sudah menciptakan peluang lebih banyak darinya (7).
Menurut Fbref, Szoboszlai juga sudah mencatatkan 33 aksi penciptaan tembakan, di mana dua di antaranya mengarah langsung ke sebuah tembakan ke arah gawang. Angka itu sama dengan Bukayo Saka dan Rodrigo. Namun, kalah dari pemain Tottenham Hotspur, James Maddison (44). Szoboszlai juga jago dalam melakukan tendangan jarak jauh dan tendangan bebas.
Sejauh ini sudah lima gol tercipta melalui direct free kick yang dilakukan Szoboszlai di semua tim dan di semua kompetisi. Kemampuannya dalam melakukan tendangan jarak jauh tidak hadir seperti mukjizat, melainkan dilatih. Setiap harinya Szoboszlai akan melatih lebih dari 200 tendangan bebas untuk menemukan teknik terbaik dan yang cocok untuknya.
Kepemimpinan Seperti Gerrard
Di eranya, Gerrard bukan hanya sosok yang terampil dengan bola di kakinya, tapi juga pemimpin di atas lapangan. Sebagai kapten, Gerrard selalu memberi contoh, mengatur tempo pertandingan, dan mengatur suasana. Szoboszlai juga mempunyai kemampuan itu.
Szoboszlai menjadi kapten Timnas Hungaria sejak 2022, dipilih oleh rekan satu timnya dan manajer Marco Rossi. Padahal saat itu usianya baru 21 tahun. Namun, ia sudah memberikan dampak positif. Szoboszlai juga memasang standar sendiri ketika latihan.
Trent-Alexander Arnold, rekan setimnya, bahkan dibuat kagum oleh kebugaran Szoboszlai ketika latihan di pra-musim lalu. Selain kebugaran, kecepatannya juga meningkat. Szoboszlai sanggup mengambil alih kontrol permainan saat bermain. Di laga kontra West Ham (101) dan Wolves (118) ia menjadi pemain dengan sentuhan terbanyak dari seluruh pemain Liverpool.
Dominik Szoboszlai vs West Ham 🇭🇺
— MB (@MrBoywunder) September 24, 2023
81/87 passes completed (93%)
4 chances created
10 passes into final third
3 shots
2/3 accurate crosses
5/7 long balls completed
1 tackle won (100%)
1 interception
9 recoveries
3 ground duels won
Yet another all action display 💪🏼 pic.twitter.com/c1qik7QX1M
Sekali lagi, memang terlalu jauh untuk menyamakan Szoboszlai dengan Gerrard. Tapi sah-sah saja menaruh harapan padanya. Lagi pula Szoboszlai juga sudah merebut hati para kopites dan liverpudlian.
Selain wajahnya yang tampan seperti Gerrard, kemampuan Szoboszlai mendukung untuk menjadi sosok baru, yang di kemudian hari akan dikenang sebagai salah satu pemain nomor punggung “8” terbaik di Liverpool.
Sumber: GiveMeSport, TheAthletic, LiverpoolFC, BBC, Goal, Statbunker, SI