Dennis Bergkamp, Penyerang Mematikan Belanda yang Fobia Terbang

spot_img

Fans sejati Arsenal akan selalu menganggap Dennis Bergkamp sebagai legenda. Penyerang pirang asal Belanda tersebut membela Arsenal dalam kurun 1995 hingga 2006, tampil dalam 423 laga dan mencetak 120 gol.

Orang tuanya yang seorang teknisi listrik menamainya “Dennis”, yang diambil dari nama legenda Manchester United, Denis Law. Pada akhirnya, Bergkamp akhirnya menjalani karier sepak bola yang barangkali mencapai level yang sama dengan Denis Law.

Setelah menjalani tujuh tahun karier di Ajax dan dua tahun di Inter Milan, Bergkamp akhirnya mendarat di Arsenal pada 1995. Di bawah bimbingan Arsene Wenger, ia lantas mempertontonkan skil terbaik sepanjang kariernya dan bahkan dipertimbangkan sebagai salah satu pemain asing terbaik di masa awal Premier League.

Menjadi bagian dari Arsenal yang meraih tiga titel Premier League di masa awal kepemimpinan Arsene Wenger, ia dideskripsikan Thierry Henry, rekannya di The Gunners, sebagai “duet impian”. Namun, di balik kecemerlangan kariernya, ia ternyata punya fobia yang amat mempengaruhinya dalam menjarani karier. Ia bahkan dijuluki The Non-Flying Dutchman karena ketakutannya.

Apa yang ditakutkan Bergkamp?

Ya, Bergkamp fobia terbang. Ia tak pernah mau naik pesawat. “Aku mendapat masalah (ketakutan) ini dan harus hidup dengannya. Tidak ada yang bisa kulakukan. Ini masalah psikologis dan aku tak bisa menjelaskannya.”

Ia sebenarnya tidak sejak lahir menderita fobia ini. Bergkamp masih mau menumpang pesawat hingga pertengahan kariernya. “Aku tahu rasanya terbang! Aku pernah terbang puluhan kali dalam pesawat yang besar, yang kecil, dan yang super kecil.”

Ia mengakui mulai tak nyaman di udara kala membela Inter Milan, yakni sekitar tahun 1994. Setidaknya ada tiga pendapat berbeda yang bisa menjadi alasan mengapa Bergkamp tak mau lagi naik pesawat.

Pendapat pertama datang dari Lee Dixon, rekannya di Arsenal, Bergkamp mengalami penerbangan yang buruk kala membela timnas Belanda di Piala Dunia 1994 yang kala itu dihelat di seberang atlantik di Amerika Serikat. Saat hendak berangkat, pesawat yang ia tumpangi mendapat masalah, kemungkinan masalah mesin, tapi Bergkamp tak pernah mau membahasnya lebih jauh. Terlebih, ia dituntut kembali ke latihan pramusim Inter hanya berselang sepuluh hari sejak kembali dari AS.

Pendapat kedua ialah bahwa Bergkamp trauma mendengan kecelakaan udara di Suriname yang menimpa tim junior Belanda. Kecelakaan tersebut menewaskan beberapa pemain muda Belanda, termasuk adik dari John Veldman, rekannya di skuad Belanda untuk Euro 1996.

Pendapat ketiga berasal dari mulut Bergkamp sendiri. Ia mengaku keder dengan pesawat kecil yang disewa Inter Milan untuk laga away. “Pesawat kecil itu sangat tengil dan sering berada di antara awan dan berguncang-guncang tiap waktu. Dan nyaris tak ada ruangan di dalam pesawat! Aku tidak bisa bergerak sama sekali dan hanya bisa duduk diam selama perjalanan. Aku merasa sangat buruk dan mulai memunculkan rasa penolakan untuk terbang.”

Terbang di setiap laga tandang membuat Bergkamp tak bisa fokus menghadapi tiap pertandingan. Tiga hari sebelum laga, ia mulai kepikiran penerbangan berikutnya. Selama pertandingan, ia kepikiran penerbangan pulang. Naik pesawat membuatnya tidak lagi menikmati sepak bola.

Jadilah ketika ia dipinang Arsenal, cuma satu hal yang ingin ia ajukan dalam klausul kontraknya: ia tak mau naik pesawat. Jadi, selama sebelas musim di Highbury dan Emirates, ia tak pernah ikut serta dalam rombongan skuad Arsenal yang naik pesawat.

Manajemen Arsenal menerima syarat Bergkamp tersebut. Ia mengompensasinya dengan berjanji mau menyetir ke mana pun Arsenal bertandang. Konon, ia melakukan 20 jam perjalanan dengan mobil saat Arsenal bertandang ke Fiorentina di kompetisi Eropa.

Ia juga mengaku kehilangan pendapatan ekstra tiap kali melakukan perpanjangan kontrak. Tiap kali ia hendak meminta kenaikan gaji, pihak manajemen selalu mengelak, “kau tidak bisa terbang.”

Well, tak bisa terbang bukan berarti tak bisa berprestasi. Bergkamp telah membuktikannya di Arsenal. Pihak klub sampai menyelenggarakan laga testimonial khusus untuknya di stadion baru Arsenal, Emirates…

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru