Panas dan penuh dendam. Itulah yang menggambarkan duel Inter vs AC Milan kali ini. Derby Della Madonnina kini jadi momen bersejarah bagi Inter Milan dan Simone Inzaghi. Nerazzurri menggapai gelar Serie A mereka yang ke-20 setelah sukses mempecundangi rival sekotanya, AC Milan.
Gembar-gembor serta provokasi yang dilakukan AC Milan sejak awal laga, nyatanya tak mampu menghentikan laju Nerazzurri meraih gelar. Bahkan saking tingginya tensi laga tersebut, di akhir laga diwarnai dengan sebuah perkelahian.
🔵⚫ Inter Milan lost just one Serie A match all season on their way to securing their 20th league title, holding a staggering 17-point lead over second-place AC Milan.
— CentreGoals. (@centregoals) April 22, 2024
Simone Inzaghi. 👏pic.twitter.com/ij9LukDS0w
Sebelum membahas Inter juara Serie A di Derby Della Madonnina, jangan lupa subscribe dan nyalakan loncengnya agar tak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Derby Langka
Keunggulan 14 poin Inter Milan atas AC Milan di giornata 32 Serie A, membuat penentuan gelar scudetto musim ini bisa terjadi di giornata 33. Jika Nerazzurri menang di giornata tersebut, mereka akan sah menjadi juara Serie A.
Menariknya di giornata tersebut Inter akan menghadapi rival sekotanya, AC Milan di San Siro. Bayangkan, jika Inter menang, mereka akan berpesta di hadapan mayoritas pendukung Rossoneri. Apa iya, AC Milan mau dibuat melongo melihat rival sekotanya itu berpesta?
Only AC Milan pic.twitter.com/sMONqKAVt7
— Aguacate Rossonero 🥑⬛🟥 (@AguacateRosson1) April 18, 2024
Fans Milan tak gentar hadapi kenyataan Inter akan meraih scudetto. Derby Della Madonnina tersebut dipenuhi oleh mayoritas milanisti. Mereka siap membungkam Inter Milan. Pokoknya, jangan sampai Inter berpesta di hadapan mereka. Perkara Inter juara di tempat lain, silakan!
Provokasi AC Milan
Untuk itu, fans AC Milan sudah menyiapkan beberapa provokasi jelang laga. Termasuk saling ejek antar suporter jelang kick off. Tak lupa Ultras Milan di tribun juga sudah menyiapkan koreo megah yang provokatif.
Di tribun Ultras Milan, terpampang koreo yang menggambarkan seorang wanita yang sedang bersih-bersih tikus dan dua bintang yang identik dengan gelar ke-20 Inter Milan. Tak hanya itu, tepat sebelum peluit akhir laga berbunyi, Ultras Milan kembali mengeluarkan spanduk provokasi berbentuk bendera Juventus berwarna biru hitam, serta pesan yang berbunyi, “Anda sempat kalah di final, dan sempat mencuri gelar liga.”
Os mosaicos do Derby della Madonnina.
— Calciopédia (@calciopedia) April 22, 2024
O da Inter: "Nosso destino é o seu pesadelo", enfatizando a possibilidade de scudetto confirmado no clássico.
O do Milan: ratinhos colocam a segunda estrela da Inter. É uma crítica ao scudetto ganho no tapetão em 2006, devido ao Calciopoli. pic.twitter.com/Gum5lHEXPa
Bentrok
Namun, peduli setan dengan provokasi tersebut. Simone Inzaghi ingin anak asuhnya tetap fokus di lapangan untuk memenangkan laga. Terbukti, fokus tersebut mampu berbuah hasil. Acerbi dan Marcus Thuram sudah membawa La Beneamata unggul 2-0. Sebelum akhirnya Tomori memperkecil kedudukan 1-2 sepuluh menit jelang laga berakhir.
Jelang laga berakhir, mendadak terjadi ketegangan di tengah lapangan. Bek kiri Milan, Theo Hernandez dan bek kanan Inter, Denzel Dumfries berkelahi layaknya laga UFC. Dumfries tak terima ketika Theo Hernandez mendorong keras Davide Fratessi saat itu. Berkat perkelahian tersebut, kedua pemain akhirnya diganjar kartu merah.
🔴 Theo Hernández
— B/R Football (@brfootball) April 22, 2024
🔴 Denzel Dumfries
🔴 Davide Calabria
Three red cards in the final minutes of the Milan derby 😳 pic.twitter.com/XXNj4tkI8j
Selang dua menit kemudian, terjadi lagi bentrokan lain yang melibatkan kapten Milan Davide Calabria. Ia terlihat menyikut Davide Frattesi. Kapten Milan tersebut akhirnya juga diganjar kartu merah.
Pesta Terwujud
Ya, laga yang berkesudahan 1-2 itu berakhir dengan keos. Emosi pemain Milan tak terkendali. Lalu sorak-sorai pendukung Inter merayakan kemenangan tersebut bagaimanapun juga membuat pemain Milan geram.
Namun bagi Inter, hal itulah yang dimau sejak awal. Inter memang sengaja berniat membuat fans dan pemain Milan ngamuk-ngamuk. Inter bahkan sebelumnya sudah menyiapkan pesta kemenangan ini. Para staf dan manajemen Inter menurut La Republica, sudah merancang pesta kemenangan sedemikian rupa.
Inter Milan Gear Up Preparations For Serie A Title Celebrations – Hungry To Clinch Title In Derby Vs AC Milan https://t.co/PrvHmmRCJe #IMInter #InterMilan #FCIM
— SempreInter.com (@SempreIntercom) April 16, 2024
Pesta pun terwujud. Inter meraih scudetto ke 20-nya musim ini. Dengan kemenangan ini Inter unggul 17 poin atas rivalnya AC Milan. Di sisa lima laga Serie A, poin Nerazzurri tak akan bisa terkejar.
Namun pasca laga berakhir, pihak Milan kembali berulah. Mereka yang berlaku sebagai tuan rumah sengaja mengeraskan volume chants di stadion San Siro guna meredam euforia pesta kemenangan Inter. Namun, niat Milan tersebut tak menghalangi euforia Inter berpesta merayakan scudetto. Inter dan para fans-nya malah tambah meluap-luap merayakannya.
𝗖𝗔𝗠𝗣𝗜𝗢𝗡𝗜 𝗗'𝗜𝗧𝗔𝗟𝗜𝗔 🇮🇹#INTERGALACTIC⭐⭐ pic.twitter.com/zz1UYFMtRi
— Lega Serie A (@SerieA_EN) April 22, 2024
Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu terlihat sangat emosional, sampai-sampai mereka sempat terlihat meneteskan air mata. Pelatih Simone Inzaghi pun ikut larut merayakannya sambil jingkrak-jingkrak layaknya anak kecil. Tak lupa, seluruh tim Inter beserta staf berjoget-joget sambil membentangkan bendera bertuliskan “Campioni D’Italia.
Dendam Inter dan Simone Inzaghi
Luapan euforia Inter tersebut sekaligus juga untuk meluapkan dendam Inter terhadap Milan yang sempat terpendam. Inter menyimpan dendam terhadap AC Milan di musim 2021/22. Saat itu La Beneamata hampir saja meraih gelar Serie A jika di laga-laga terakhir tak terpeleset. Di saat Inter terpeleset itulah, AC Milan mampu mencuri mahkota Serie A di akhir musim.
Estes torcedores da Inter não esqueceram a faixa que os jogadores do Milan mostraram na comemoração do scudetto em 2022, dizendo para o rival colocar a Copa Itália no c*.
— Leonardo Bertozzi (@lbertozzi) April 23, 2024
"Vocês não têm nem a Copa para colocar no c*". pic.twitter.com/LgLlrJeXYY
Saat perayaan juara AC Milan, banyak sekali nada provokasi terhadap Inter. Cara selebrasi Rossoneri tersebut menurut pendukung Inter sudah kelewat batas. Misal, secara khusus mantan striker Inter, Zlatan Ibrahimovic mengejek mantan gelandang AC Milan Hakan Calhanoglu yang dituduh berkhianat ketika gabung Inter.
Tak hanya fans Inter saja yang mendidih emosinya, sang allenatore juga. Musim tersebut adalah musim debutnya Simone Inzaghi di Inter Milan. Ia merasakan sendiri betapa pedihnya kehilangan gelar dari sang rival AC Milan.
Calhanoglu su Instagram: "Always calm, always patient, always focused and now rewarded 🏆 Forza Inter 🖤💙🌟🌟" pic.twitter.com/9TXwdae2TO
— Daniele Mari (@marifcinter) April 22, 2024
Namun kini, Simone Inzaghi sudah mampu membalaskan dendamnya. Begitupun Calhanoglu yang sempat mengirimkan pesan sindiran di postingan instagramnya. Selain Itu, bagi Simone Inzaghi, gelar scudetto ini juga spesial karena merupakan gelar Serie A pertama sepanjang kariernya sebagai pelatih. Ya, pelatih yang sering disepelekan sebagai “pelatih spesialis piala domestik” ini, akhirnya bisa membuktikan kelasnya.
• Supercoppa Italiana x 5
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) April 22, 2024
• Coppa Italia x 3
• Serie A x 1
Simone Inzaghi has won his first Scudetto as a head coach. That’s now nine trophies in eight seasons as a manager with Lazio and #Inter Milan. 🇮🇹🏆 pic.twitter.com/l78IErxFhK
Nasib AC Milan dan Pioli
Lain Simone Inzaghi, lain juga Stefano Pioli. Pelatih botak tersebut harusnya sadar diri bahwa ia kalah segalanya dari Simone Inzaghi. Ia tak seharusnya jumawa saat mampu merebut gelar Serie A musim 2021/22 dari tangan Inter.
Ingat Pioli, karma itu akan selalu ada. Terbukti dengan kekalahan Milan 1-2 ini, Pioli akhirnya tercatat sebagai pelatih terburuk di Derby Della Madonnina. Sudah sepuluh kali ia membawa Milan kalah atas Inter di Derby Della Madonnina. Malu-maluin gak sih Pioli ini?
10 – Stefano #Pioli is the coach who has lost the most matches in the history of Milan derbies among all competitions: 10 defeats, each of these in charge of #Milan – he is also the 1st coach to lose 6 Milan derbies in a row with the Rossoneri. Limit.#DerbyMilano pic.twitter.com/b89LCYWnAh
— OptaPaolo (@OptaPaolo) April 22, 2024
Nasib pelatih botak ini juga sedang diujung tanduk. Kabarnya ia akan dipecat di akhir musim ini oleh manajemen Rossoneri. Bagi manajemen Milan, tentu kesabaran terhadap Pioli ada batasnya. Mereka sudah banyak menanggung malu musim ini bersama Pioli.
AC Milan sudah kandas atas rekan senegaranya AS Roma di perempatfinal Europa League. Lantas kemudian gagal juara Serie A di hadapan sang rival sekota Inter. Oh iya, penderitaan Milan itu lengkap sudah ketika di Final Liga Pemuda UEFA, akademi Milan gagal juara setelah dibantai 3-0 oleh Olympiakos. Hmmm.. Kasihan banget ya Milan ini.
ET: Olympiacos defeat Milan 3-0 in UEFA Youth League final https://t.co/7cK1BzbGeX
— Irish Football News (@IrishFootie) April 22, 2024
Bagi Inter Milan, justru inilah yang diharapkan. Kini mereka puas melihat rival sekotanya itu nyungsep penuh penderitaan. Dendam mereka juga sudah lunas terbalaskan. Ditambah dengan gelar Serie A ke-20 ini, Inter lebih dulu mendapat “bintang dua” scudetto daripada AC Milan. Sekali lagi, selamat Inter. Forza Internazionale Milano!
Sumber Referensi : footballitalia, espn, footballitalia, sempreinter, footballitalia, skysports, footballitalia