Dendam Terbalaskan! Gelar Juara Serie A Inter Bikin AC Milan Ngamuk

spot_img

Panas dan penuh dendam. Itulah yang menggambarkan duel Inter vs AC Milan kali ini. Derby Della Madonnina kini jadi momen bersejarah bagi Inter Milan dan Simone Inzaghi. Nerazzurri menggapai gelar Serie A mereka yang ke-20 setelah sukses mempecundangi rival sekotanya, AC Milan.

Gembar-gembor serta provokasi yang dilakukan AC Milan sejak awal laga, nyatanya tak mampu menghentikan laju Nerazzurri meraih gelar. Bahkan saking tingginya tensi laga tersebut, di akhir laga diwarnai dengan sebuah perkelahian.

Sebelum membahas Inter juara Serie A di Derby Della Madonnina, jangan lupa subscribe dan nyalakan loncengnya agar tak ketinggalan konten menarik dari Starting Eleven Story.

Derby Langka

Keunggulan 14 poin Inter Milan atas AC Milan di giornata 32 Serie A, membuat penentuan gelar scudetto musim ini bisa terjadi di giornata 33. Jika Nerazzurri menang di giornata tersebut, mereka akan sah menjadi juara Serie A.

Menariknya di giornata tersebut Inter akan menghadapi rival sekotanya, AC Milan di San Siro. Bayangkan, jika Inter menang, mereka akan berpesta di hadapan mayoritas pendukung Rossoneri. Apa iya, AC Milan mau dibuat melongo melihat rival sekotanya itu berpesta?

Fans Milan tak gentar hadapi kenyataan Inter akan meraih scudetto. Derby Della Madonnina tersebut dipenuhi oleh mayoritas milanisti. Mereka siap membungkam Inter Milan. Pokoknya, jangan sampai Inter berpesta di hadapan mereka. Perkara Inter juara di tempat lain, silakan!

Provokasi AC Milan

Untuk itu, fans AC Milan sudah menyiapkan beberapa provokasi jelang laga. Termasuk saling ejek antar suporter jelang kick off. Tak lupa Ultras Milan di tribun juga sudah menyiapkan koreo megah yang provokatif.

Di tribun Ultras Milan, terpampang koreo yang menggambarkan seorang wanita yang sedang bersih-bersih tikus dan dua bintang yang identik dengan gelar ke-20 Inter Milan. Tak hanya itu, tepat sebelum peluit akhir laga berbunyi, Ultras Milan kembali mengeluarkan spanduk provokasi berbentuk bendera Juventus berwarna biru hitam, serta pesan yang berbunyi, “Anda sempat kalah di final, dan sempat mencuri gelar liga.”

Bentrok

Namun, peduli setan dengan provokasi tersebut. Simone Inzaghi ingin anak asuhnya tetap fokus di lapangan untuk memenangkan laga. Terbukti, fokus tersebut mampu berbuah hasil. Acerbi dan Marcus Thuram sudah membawa La Beneamata unggul 2-0. Sebelum akhirnya Tomori memperkecil kedudukan 1-2 sepuluh menit jelang laga berakhir.

Jelang laga berakhir, mendadak terjadi ketegangan di tengah lapangan. Bek kiri Milan, Theo Hernandez dan bek kanan Inter, Denzel Dumfries berkelahi layaknya laga UFC. Dumfries tak terima ketika Theo Hernandez mendorong keras Davide Fratessi saat itu. Berkat perkelahian tersebut, kedua pemain akhirnya diganjar kartu merah.

Selang dua menit kemudian, terjadi lagi bentrokan lain yang melibatkan kapten Milan Davide Calabria. Ia terlihat menyikut Davide Frattesi. Kapten Milan tersebut akhirnya juga diganjar kartu merah.

Pesta Terwujud

Ya, laga yang berkesudahan 1-2 itu berakhir dengan keos. Emosi pemain Milan tak terkendali. Lalu sorak-sorai pendukung Inter merayakan kemenangan tersebut bagaimanapun juga membuat pemain Milan geram.

Namun bagi Inter, hal itulah yang dimau sejak awal. Inter memang sengaja berniat membuat fans dan pemain Milan ngamuk-ngamuk. Inter bahkan sebelumnya sudah menyiapkan pesta kemenangan ini. Para staf dan manajemen Inter menurut La Republica, sudah merancang pesta kemenangan sedemikian rupa.

Pesta pun terwujud. Inter meraih scudetto ke 20-nya musim ini. Dengan kemenangan ini Inter unggul 17 poin atas rivalnya AC Milan. Di sisa lima laga Serie A, poin Nerazzurri tak akan bisa terkejar.

Namun pasca laga berakhir, pihak Milan kembali berulah. Mereka yang berlaku sebagai tuan rumah sengaja mengeraskan volume chants di stadion San Siro guna meredam euforia pesta kemenangan Inter. Namun, niat Milan tersebut tak menghalangi euforia Inter berpesta merayakan scudetto. Inter dan para fans-nya malah tambah meluap-luap merayakannya.

Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu terlihat sangat emosional, sampai-sampai mereka sempat terlihat meneteskan air mata. Pelatih Simone Inzaghi pun ikut larut merayakannya sambil jingkrak-jingkrak layaknya anak kecil. Tak lupa, seluruh tim Inter beserta staf berjoget-joget sambil membentangkan bendera bertuliskan “Campioni D’Italia.

Dendam Inter dan Simone Inzaghi

Luapan euforia Inter tersebut sekaligus juga untuk meluapkan dendam Inter terhadap Milan yang sempat terpendam. Inter menyimpan dendam terhadap AC Milan di musim 2021/22. Saat itu La Beneamata hampir saja meraih gelar Serie A jika di laga-laga terakhir tak terpeleset. Di saat Inter terpeleset itulah, AC Milan mampu mencuri mahkota Serie A di akhir musim.

Saat perayaan juara AC Milan, banyak sekali nada provokasi terhadap Inter. Cara selebrasi Rossoneri tersebut menurut pendukung Inter sudah kelewat batas. Misal, secara khusus mantan striker Inter, Zlatan Ibrahimovic mengejek mantan gelandang AC Milan Hakan Calhanoglu yang dituduh berkhianat ketika gabung Inter.

Tak hanya fans Inter saja yang mendidih emosinya, sang allenatore juga. Musim tersebut adalah musim debutnya Simone Inzaghi di Inter Milan. Ia merasakan sendiri betapa pedihnya kehilangan gelar dari sang rival AC Milan.

Namun kini, Simone Inzaghi sudah mampu membalaskan dendamnya. Begitupun Calhanoglu yang sempat mengirimkan pesan sindiran di postingan instagramnya. Selain Itu, bagi Simone Inzaghi, gelar scudetto ini juga spesial karena merupakan gelar Serie A pertama sepanjang kariernya sebagai pelatih. Ya, pelatih yang sering disepelekan sebagai “pelatih spesialis piala domestik” ini, akhirnya bisa membuktikan kelasnya.

Nasib AC Milan dan Pioli

Lain Simone Inzaghi, lain juga Stefano Pioli. Pelatih botak tersebut harusnya sadar diri bahwa ia kalah segalanya dari Simone Inzaghi. Ia tak seharusnya jumawa saat mampu merebut gelar Serie A musim 2021/22 dari tangan Inter.

Ingat Pioli, karma itu akan selalu ada. Terbukti dengan kekalahan Milan 1-2 ini, Pioli akhirnya tercatat sebagai pelatih terburuk di Derby Della Madonnina. Sudah sepuluh kali ia membawa Milan kalah atas Inter di Derby Della Madonnina. Malu-maluin gak sih Pioli ini?

Nasib pelatih botak ini juga sedang diujung tanduk. Kabarnya ia akan dipecat di akhir musim ini oleh manajemen Rossoneri. Bagi manajemen Milan, tentu kesabaran terhadap Pioli ada batasnya. Mereka sudah banyak menanggung malu musim ini bersama Pioli.

AC Milan sudah kandas atas rekan senegaranya AS Roma di perempatfinal Europa League. Lantas kemudian gagal juara Serie A di hadapan sang rival sekota Inter. Oh iya, penderitaan Milan itu lengkap sudah ketika di Final Liga Pemuda UEFA, akademi Milan gagal juara setelah dibantai 3-0 oleh Olympiakos. Hmmm.. Kasihan banget ya Milan ini.

Bagi Inter Milan, justru inilah yang diharapkan. Kini mereka puas melihat rival sekotanya itu nyungsep penuh penderitaan. Dendam mereka juga sudah lunas terbalaskan. Ditambah dengan gelar Serie A ke-20 ini, Inter lebih dulu mendapat “bintang dua” scudetto daripada AC Milan. Sekali lagi, selamat Inter. Forza Internazionale Milano!

Sumber Referensi : footballitalia, espn, footballitalia, sempreinter, footballitalia, skysports, footballitalia

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru