14 Februari 2024, adalah hari yang bersejarah bagi rakyat Indonesia karena akan menggelar Pemilu. Sementara Indonesia menggelar Pemilu, di belahan Eropa sana anthem khas Liga Champions mulai berkumandang.
Ya, Liga Champions babak 16 besar telah dimulai. Sayup-sayup euforia Liga Champions itu akan mengiringi serangan fajar pesta demokrasi di Indonesia. Di laga awal, sang juara bertahan Manchester City langsung akan berlaga. The Citizens akan memulai kampanye mempertahankan gelarnya dengan melawat ke markas tim kejutan dari Denmark, Copenhagen.
Copenhagen vs Manchester City could be the easiest draw yet in the #UCLdraw pic.twitter.com/hXm3r7t9CS
— footie fantasy (@FootieAdFantasy) December 18, 2023
Daftar Isi
Head To Head
Secara materi dan prestasi, banyak yang menganggap laga ini bertajuk David vs Goliath. Namun secara catatan, Copenhagen sebenarnya punya celah untuk mengancam City. Kedua tim memang jarang bertemu. Mereka baru bertemu empat kali saja. Dua kali di Liga Eropa dan dua kali di Liga Champions.
Hasilnya, City dua kali meraih kemenangan. Sedangkan di dua laga berakhir seri. Meskipun belum pernah menang atas The Citizens, paling tidak rekor menahan imbang tim kaya raya itu pernah Copenhagen buktikan.
Yang jadi spesial dari catatan tersebut, tim berlogo Singa itu tak pernah kalah atas City apabila bermain di kandang kebanggaan mereka, Parken. Tuah Parken terbukti masih angker bagi City.
Remember this one, @kickback_nedum? 👊
— Match of the Day (@BBCMOTD) October 11, 2022
The first time FC Copenhagen have hosted Manchester City in a game since 2009.
Things have changed a lot since then…#BBCFootball #COPMCI pic.twitter.com/7ulRgPHsVm
Saat pertama bertemu di Liga Eropa 2009, City asuhan Mark Hughes, mampu ditahan 2-2. Sementara itu City asuhan Pep, musim lalu di babak grup sempat kewalahan dan hanya bermain seri 0-0.
FT: FC Copenhagen 0-0 Manchester City
— BBC Sport (@BBCSport) October 11, 2022
It ends goalless in Denmark after a very eventful first half.
Pep Guardiola's side come away with a point despite playing with 10-men since the 30th minute.
They go four points clear at the top of Group G.
Reaction 👇#BBCFootball #UCL
Magis Parken
Padahal City seharusnya bisa melangkah lebih cepat ke babak 16 besar ketika bisa menang atas Copenhagen di Parken musim lalu. Pasalnya, di tiga laga awal babak grup, Haaland dan kawan-kawan sudah bisa meraup 9 poin.
Apa boleh buat, dengan hasil kacamata itu rencana City itu harus ditunda. Hasil tersebut tak dipungkiri adalah salah satu noda yang tak bisa dilupakan begitu saja oleh pasukan Pep.
Ya, bisa dikatakan Stadion Parken ini adalah stadion yang belum bisa City taklukan.
FC Copenhagen vs #ManCity, #UCL last-16 fixture dates:
— City Xtra (@City_Xtra) December 18, 2023
🔁 Ro16, First-Leg
🇩🇰 Parken, Copenhagen
📆 Tuesday 13 February, 2024
🔁 Ro16, Second-Leg
🏴 Etihad Stadium, Manchester
📆 Wednesday 6 March, 2024 pic.twitter.com/89LemHsotX
FYI aja, stadion yang atapnya bisa buka-tutup ini, juga pernah jadi cerita pilu sekaligus indah bagi tim dinamit. Kolaps-nya bintang Denmark, Christian Eriksen di Euro 2020 lalu terjadi di stadion berkapasitas 38 ribu penonton ini. Kelolosan tim dinamit ke 16 besar Euro 2020 lalu, juga terjadi di stadion ini, berkat kemenangan telak 4-1 atas Rusia.
Mental Copenhagen
Di laga melawan City, magis Parken tentu akan jadi salah satu senjata yang akan dimanfaatkan pelatih Copenhagen, Jacob Neestrup untuk membakar semangat pasukannya di lapangan. Apalagi semangat mereka di Liga Champions ini sudah kadung membara karena mampu jadi kejutan di fase grup.
Klub yang semula dianggap akan jadi bulan-bulanan di grup maut yang berisikan Munchen, MU, dan Galatasaray, di luar dugaan mampu lolos bahkan sebagai runner up. Kelolosan mereka juga didapat dengan spesial.
Tim berjuluk Byens Hold ini mampu menahan imbang Munchen, dan bahkan mampu mengalahkan Galatasaray dan MU. Ya, hasil itu membuktikan bahwa mental tahan banting mereka sudah teruji.
COPENHAGEN MAKE IT 4-3 AGAINST MANCHESTER UNITED!
— ESPN FC (@ESPNFC) November 8, 2023
YOU CAN'T MAKE IT UP!!! 😱 pic.twitter.com/uJjnv67v9F
Neestrup Harus Waspada
Deretan hasil positif yang menaungi Copenhagen tersebut bukan datang dari langit. Jacob Neestrup sudah membangun tim ini sejak musim lalu. Mantan pelatih Copenhagen junior itu di usianya yang baru 35 tahun, juga sudah bisa raih gelar juara Liga Denmark dan Piala Denmark musim lalu.
Jacob Neestrup (FC Copenhagen coach): "I'm more nervous in the (Danish) cup against a lower-league opposition than in the Champions League against one of the best teams in the world. We are happy to be in this position.
— Bayern & Germany (@iMiaSanMia) October 2, 2023
Bayern is a big challenge. It is one of the best teams in… pic.twitter.com/0KhFfwhIGq
Copenhagen sejak ditangani Neestrup terkenal sebagai tim dengan gaya sepakbola menyerang yang sering menggunakan formasi 4-3-3. Meskipun hanya bermaterikan pemain medioker, mereka berani bermain terbuka melawan tim yang lebih besar. Misal, ketika melawan MU di Parken. Sebagai bukti, empat gol mampu diciptakan pasukan Byens Hold saat itu.
Namun ketika nanti bertemu City, Neestrup nampaknya harus hati-hati. Mereka harus memperhatikan juga sisi pertahanannya. Bagaimanapun City adalah tim yang mengerikan di depan gawang lawan.
Kevin Diks, pemain keturunan Indonesia berusia 27 tahun adalah palang pintu andalan Neestrup yang perlu disorot di lini pertahanan Copenhagen. Sebagai bek tengah, selain jago sapu bersih bola dari lawan, ia juga sering membantu penyerangan dengan umpan akuratnya. Terbukti dari catatan Fbref, bek berpostur 1,84 meter ini punya atribut clearance (96%) dan umpan progresif (95%) yang tinggi.
In the Champions League Group A soccer match, Copenhagen's Kevin Diks and Munich's Serge Gnabry engage in a battle for the ball. pic.twitter.com/20t5wsMkUK
— Transfer Tavern Football Soccer (@TransferTavern) December 10, 2023
Selain nanti akan mengandalkan komando Kevin Diks, Neestrup juga bisa menerapkan taktik bertahannya dengan pola 3-4-3. Seperti apa yang ia terapkan ketika menahan City 0-0 musim lalu.
Bisa Curi Gol?
Namun tak hanya bertahan saja yang harus dipikirkan Neestrup. Aspek menyerang juga harus tetap dipikirkan jika ingin curi gol di Parken. Dengan koleksi delapan gol di fase grup, membuktikan bahwa punggawa lini serang Copenhagen juga patut diwaspadai.
Moi Elyounoussi has just scored for FC Copenhagen in the Champions League. #SaintsFC pic.twitter.com/oaHmTxSXXi
— Saints Socialite (@SaintsSocialite) September 20, 2023
Neestrup bisa memanfaatkan kecepatan mantan pemain Soton, Elyounoussi, atau top skor mereka, Roony Bardghji untuk ciptakan serangan balik. Trio gelandang produktif seperti Rasmus Falk, Diogo Goncalves, maupun Lukas Lerager juga harus dimaksimalkan. Kombinasi trio gelandang tersebut terbukti 18 gol di musim ini.
Lukas Lerager scores to put Copenhagen ahead.
— #AFCON2023-TheBACSports (@thebacsports) December 12, 2023
58’ Copenhagen 1-0 Galatasary#TheBACSports | #ChampionsLeague pic.twitter.com/J3huPZGRA6
Catatan City Di Tandang
Ya, dengan performa lini serang yang lumayan apik, kemungkinan Copenhagen untuk curi gol sebenarnya sangat terbuka. Apalagi saat bermain tandang, pasukan Pep sering kecolongan gol. Di fase grup saja contohnya. Melawan Young Boys, Leipzig dan Red Star Belgrade mereka kebobolan. Hal itu juga terjadi di Liga Inggris.
Full-Time: Red Star 2-3 Manchester City. pic.twitter.com/tSrMydOLZM
— mcfc lads (@mcfc_lads) December 13, 2023
Statistik itu semakin membuat semangat kubu Copenhagen untuk curi gol. Hal itu penting sebagai modal untuk bertandang ke Etihad. Karena bertandang ke Etihad akan menjadi misi sulit bagi mereka. Copenhagen masih terngiang ketika pemain mereka lemas tak berdaya dibantai lima gol tanpa balas musim lalu.
Bahaya! De Bruyne dan Haaland Telah Kembali
Apalagi di pertemuan kali ini aktor yang membantai mereka musim lalu sudah comeback dari meja perawatan. Ya, mereka adalah dua monster City, Kevin De Bruyne dan Erling Haaland. Ingat, hasil seri di Parken musim lalu, Haaland tak dimainkan Pep. Namun kini, striker robot itu berpotensi untuk jadi starter.
No Manchester City fan will pass without liking this
— ⚡️🇧🇼 (@Priceless_MCI) January 31, 2024
Erling Haaland🤝Kevin De Bruyne pic.twitter.com/HTrJoZbVOc
Permainan City akan tambah mengerikan dengan pulihnya dua bintangnya itu. Kevin Diks dan kawan-kawan harus mode waspada hadapi mereka. Selain kombinasi De Bruyne dan Haaland yang telah kembali jangan lupakan juga serangan City dari sisi sayap yang juga makin ganas. Ada punggawa baru Jeremy Doku yang sangat cepat dari sisi kiri maupun Bernardo atau Foden di sisi kanan.
Ya, Meski striker macam Hojlund, Icardi, maupun Kane pernah kesulitan menghadapi pertahanan Copenhagen di babak grup, alangkah baiknya pertahanan mereka tetap harus siaga satu jika bertemu lini serang dari City.
Pep Jangan Overthinking
Di sisi lain, meski kedua bintang andalan Pep itu telah kembali, City tetap harus membumi. Jangan sampai anggap remeh Copenhagen. Ingat, City juga pernah punya cerita kelam di babak 16 besar ketika dikandaskan oleh tim kejutan, AS Monaco di 2017.
Cette épopée monégasque en 2017 et cette victoire face à Manchester City 😍
— Foot Multiple (@footmultiple) March 14, 2023
L’AS Monaco avait réalisé l’exploit face à Manchester City en avril 2017. pic.twitter.com/c9kyi94NW6
Yang harus dilakukan Pep adalah setia dengan apa yang dilakukannya musim lalu. Tak banyak overthinking, seperti apa yang ia lakukan ketika kalah atas Chelsea di final Liga Champions 2021. City dengan pola 3-4-2-1 atau 4-2-3-1 yang akhir-akhir ini sering dipakai Pep adalah tim yang bisa membinasakan klub mana saja.
Man City Family your reaction?
— The Noisy Neighbours (@TheNoisyNeighb2) June 16, 2021
N'Golo Kante exposed Pep Guardiola chronic overthinking in Champions League final
Pep Guardiola paid for a number of bad decisions as N'Golo Kante was Chelsea's best player in the Champions League final win over Manche https://t.co/02Ht8SFQcw pic.twitter.com/S2wBj20pry
Materi dan kedalaman skuat mereka sangat komplit. Sentuhan gaya permainannya yang berjaya musim lalu juga tak hilang. Ya, City sebenarnya di atas kertas punya segala alasan untuk melewati hadangan Copenhagen.
Namun yang menjadi catatan penting di leg pertama ini adalah misi mereka untuk menaklukan ancaman magis stadion Parken. Apakah kali ini pasukan Pep bisa menaklukkannya?
Sumber Referensi : uefa, aiscore, uefa, transfermarkt, fbref, footballstadium