Roberto Firmino Barbosa de Oliveira, lahir pada 2 Oktober 1991 di Marceio, Alagoas, Brasil. Firmino lahir dari pasangan Jose Roberto Cordeiro dan Mariana Cicera Barbosa de Oliveira. Firmino lahir dari keluarga miskin. Keluarganya kerap menemui kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain mengalami kemiskinan, tempat tinggal Firmino juga dikelilingi oleh berbagai kejahatan yang sangat berbahaya. Bahkan, terdapat beberapa kelompok yang terkenal dengan segala tindakan kriminal. Oleh karena itu Firmino sangat tidak diizinkan ibunya untuk keluar rumah. Ia hanya boleh keluar rumah bersama sang ayah.
Rumah yang kecil dan tak memiliki uang cukup membuat Firmino sering mencuri waktu untuk bermain bola. Bermain bola merupakan bentuk pelariannya dari hal-hal menyedihkan tersebut.
Bahkan, karena kerap tak diizinkan oleh sang ibu, Firmino sering menyelinap melalui jendela hingga melompat pagar untuk bisa keluar. Baginya, sepak bola merupakan satu-satunya harapan untuk hidup bahagia. Firmino sering bermimpi untuk bisa menjadi pemain terkenal agar mampu mengangkat derajat orang tuanya.
Seiring berjalannya waktu, ibunya mulai mengerti apa yang diinginkan Firmino. Apalagi salah seorang tetangganya mengatakan jika seharusnya dia mengizinkan anaknya untuk bermain dengan teman-temannya.
Dan jadilah sang ibu mulai mendukung apa yang menjadi cita-cita Firmino.
Firmino benar-benar belajar dari berbagai kesulitan. Mimpinya terus menguat kala ia mulai mengolah si kulit bundar. Dirinya bahkan kerap memeluk bola ketika tertidur setelah seharian bertempur di lapangan.
Setelah bakatnya mulai didukung dan mendapat pujian dari kebanyakan tetangga, Firmino bergabung dengan akademi Clube de Regatas Brasil di usia 13 tahun. Disana kemampuannya terus berkembang hingga diminta untuk bergabung dengan Figueirense, sebuah tim yang berbasis di Florianopolis, Santa Catarina.
Meski Firmino dikenal sebagai penyerang, saat bergabung dengan Figueirense dirinya justru diplot sebagai bek hingga gelandang bertahan. Ia memulai debut pada 2009 sebagai pemain pengganti.
Musim selanjutnya, Firmino menampilkan permainan yang sangat memukau. Dia mulai berposisi sebagai penyerang dan berhasil mencetak 8 gol. Berkat penampilan impresifnya, ia kemudian diminati oleh klub Jerman, Hoffenheim. Klub tersebut dinilai jeli karena mampu melihat potensi besar pada diri Firmino.
Pada Desember 2010, Firmino menandatangani kontrak dnegan Hoffenheim selama lima tahun kedepan. Dan pada Januari 2011, ia mulai masuk skuat yang berada dibawah asuhan pelatih Ernst Tanner. Gol pertamanya untuk Hoffenheim ia cetak pada bulan April. Ketika itu, Hoffenheim berhadapan dengan Eintracht Frankfurt.
Setelahnya, penampilan Firmino semakin meningkat. Dirinya berhasil mencetak tiga gol dalam 11 penampilan pertamanya. Di akhir musim 2011/12, Firmino berhasil mencetak 7 gol. Capaian itu termasuk cukup baik bagi pemain yang baru memulai debut di persepakbolaan Eropa.
Musim 2013/14, Firmino berhasil mencetak 22 gol dari 37 pertandingan, 16 diantaranya dicetak di kompetisi liga. Penampilannya itu menarik beberapa klub top Eropa. Di akhir musim, dirinya bahkan menerima penghargaan Player of The Season.
Pada 2014, Firmino mendapat tawaran serius dari Lokomotiv Moskow. Akan tetapi, pria Brasil itu menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Jerman. Bahkan ia memperpanjang kontraknya selama tiga tahun mendatang.
Namun, saat datang tawaran dari Liverpool, Firmino mulai goyah. Ia merasa sulit untuk menolak klub sebesar Liverpool. Akhirnya, tepat pada Juli 2015, ia resmi berseragam The Reds setelah dibayar dengan biaya sebesar 29 juta paun.
Firmino memulai debut dengan Liverpool pada pertandingan melawan Stoke. Meski begitu, lima pertandingan awalnya dimulai dari bangku cadangan. Namun setelah Klopp datang, pelatih asal Jerman itu sangat jeli dalam mengamati potensi Firmino.
Tanpa pikir panjang, Firmino langsung diplot sebagai penyerang utama. Dan benar, kehebatannya melampaui ekspektasi, dirinya sering mencetak gol kemenangan bagi Liverpool. Hingga akhirnya pada Januari 2016, Firmino mendapat penghargaan Player of The Month setelah berhasil mencetak 4 gol dari 5 pertandingan.
Musim silih berganti, permainan Firmino semakin berkembang. Apalagi setelah dirinya berhasil membuat trio maut bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Kebahagiannya semakin sempurna setelah pada Juni 2017, dirinya melangsungkan pernikahan dengan Larissa Pereira.
Dengan penampilan yang cukup mentereng, Firmino berhasil menjadi pesepakbola hebat dan mampu mewujudkan mimpinya untuk mengangkat derajat orang tuanya.