Gareth Bale mungkin bisa menyombongkan diri, bahwa selama enam musim di Real Madrid, ia berhasil mencaplok empat titel Liga Champions dan satu gelar La Liga. Mahar 100 juta euro yang digelontorkan untuknya pun bisa dibilang sudah terbayar lunas.
Akan tetapi, ia tetap bukan pemain idola Santiago Bernabeu. Sinarnya kalah terang dengan Cristiano Ronaldo. Di antara para pelatih Madrid, praktis hanya Carlo Ancelotti yang benar-benar mempercayainya.
Dalam Starting Eleven Story terdahulu, football lovers bahkan bisa tahu bahwa Zinedine Zidane tak menyukai Bale. Zidane meminta agar Bale dijual, yang lantas ditolak Presiden Florentino Perez. Zidane pun lebih memilih keluar.
Gareth Bale baru-baru ini mengungkap ia dan Zidane “bukan teman dekat”. Ia juga percaya Zidane seharusnya memainkannya lebih sering.
Yah, dengan Madrid yang musim ini relatif terpuruk, dan performa Bale yang tak konsisten dan lebih sering dibabat cedera, apa sebenarnya masalah Bale di Real Madrid?
Well, seperti kebanyakan pemain Britania lainnya, Bale tak cakap menyatu dengan kehidupan di Spanyol. Seperti Michael Owen yang lebih sering menghabiskan waktu di apartemen kala membela Madrid, atau seperti David Beckham yang tak kunjung bisa berbahasa Spanyol, Bale disebut-sebut masih setengah hati mempelajari kehidupan Spanyol.
Walaupun sudah tinggal di ibukota Spanyol selama hampir enam tahun, Bale memang belum sanggup berbahasa Spanyol. Baru-baru ini, Marcelo membeberkan bahwa Bale tidak bisa diajak bicara karena hanya bisa berbahasa Inggris.
Kepada Marca, Marcelo mengungkap saat ini merasa kesepian karena Cristiano Ronaldo dan Kiko Casilla telah hengkang. “Kini aku tak punya siapa-siapa di sampingku (di loker ruang ganti). Gareth Bale memang di sebelahku, tapi dia tidak bicara. Dia hanya bicara bahasa Inggris. Kami hanya berbicara dengan bahasa “isyarat” dan cuma menyapa “hi, hello, dan good bye”.”
Sport-English bahkan melaporkan “kepribadian introvert Bale membuatnya tidak menyatu dengan seluruh anggota tim”. Jika Bale tidak bisa bicara, sulit membayangkan ia bisa akrab dengan rekan-rekan setimnya.
Seakan menambahi kontroversi Bale, kiper baru Thibaut Courtois juga mengungkapkan kisah Bale yang tak mau membaur dengan rekan setim. Courtois mengklaim ia beradaptasi dengan Madrid seakan “ia lahir dan besar di Madrid”, tidak seperti Gareth Bale.
Courtois mencontohkan kebiasaan makan larut malam dan tidur larut malam yang biasa dilakukan di Spanyol. “Suatu malam seluruh tim mengadakan makan malam.” Seluruh skuad bertemu pada pukul 9.30 malam, lantas makan malam pada pukul 10.15. Di tengah malam, skuad lalu minum kopi.
“Kami lalu pergi tidur pukul 1, lalu berangkat latihan pukul 11 keesokan paginya. Bagiku, itu waktu yang cukp untuk tidur. Tapi Bale bilang, ‘Aku tidak bergabung dengan kalian. Aku pergi tidur pukul 11’, dan dia memang tidak bergabung. “
Bale terungkap tak benar-benar berusaha untuk menyatu dengan rekan setimnya. Ia juga diketahui lebih banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain golf, sehingga oleh rekan-rekannya ia dijuluki “The Golfer”.
Semua kisah tersebut seakan mengompori rumor keluarnya Bale dari Real Madrid. Usianya sudah mencapai 29 tahun. Untuk pemain yang mengandalkan kecepatan, kondisi fisiknya bisa jadi sudah tak seperti lima tahun lalu.
Jadi, sepertinya tinggal menunggu waktu kita mendengar kepulangan Bale ke Inggris…