Asal-Asul Tradisi Boxing Day di Liga Inggris

spot_img

Satu hal yang menarik dari Liga Inggris, selain jam tayang banyak pertandingan yang ramah terhadap penonton di Asia (termasuk Indonesia), adalah bahwa kompetisi di negeri Elizabeth tersebut tak mengenal libur, bahkan saat Natal dan tahun baru sekalipun.

Ya, di saat Bundesliga mengenal libur sebulan di tengah musim, dan Liga Spanyol tak menggelar pertandingan apa pun sejak Natal hingga tahun baru, Liga Inggris malah memperbanyak jumlah pertandingan di periode tersebut!

Liga Inggris, baik di level Premier League maupun divisi bawah, malah mendapat masa terpadat mereka dalam semusim di antara Natal hingga pekan pertama Januari. Liga Inggris secara khusus telah memprogram rangkaian laga pada tanggal 26 Desember tiap tahunnya. Itu masih belum ditambah dua laga ekstra di hari penutup tahun dan hari pembuka tahun.

Tottenham misalnya. Mereka akan menghadapi Bournemouth pada 26 Desember, lalu melawan Wolverhampton pada 29 Desember, serta berkunjung ke Cardiff pada 1 Januari.
Bertanding di masa libur Natal adalah sebuah tradisi di Inggris yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Secara khusus, tanggal 26 Desember dikenal sebagai Boxing Day.

Dari mana istilah Boxing Day berasal tidak ada yang mampu menjawab secara pasti.

Sehari setelah Natal adalah waktu bagi para budak orang-orang kaya untuk mengambil jatah libur, berhubung mereka harus tetap bekerja di hari Natal. Biasanya, para majikan menyiapkan kotak berisi makanan, bonus, dan hadiah bagi para budak yang pulang ke keluarganya masing-masing.

Teori lain mengatakan bahwa pada Era Victoria, gereja biasanya menaruh kotak besar di depan gerbang untuk membuka donasi (seperti kotak amal).

Yang jelas, bangsa Inggris memang punya tradisi bertukar hadiah di hari tersebut. Karena banyak kotak-kotak hadiah bertebaran, penyebutan Boxing Day jadi populer.

Berhubung Natal dan Boxing Day adalah hari libur yang amat berharga bagi para pekerja, bangsa Inggris biasanya mencari hiburan. Pada masa sebelum hadirnya televisi, sepak bola bahkan dimainkan di hari Natal. Sampai tahun 1950-an, pertandingan Liga Inggris di pagi hari dan sore hari pada 25 Desember masih menjadi pilihan utama bagi warga untuk mencari hiburan. Pihak liga pun masih menyediakan satu pertandingan lagi pada tanggal 26 Desember. Jadi, kepadatan jadwal di akhir Desember memang sudah dirasakan sejak permulaan waktu.

Hanya saja, bersamaan dengan munculnya pemikiran bahwa hari besar keagamaan perlu dikhidmati, kondisi lapangan yang berbahaya, serta demi melindungi kesehatan pemain, pergelaran pertandingan di hari Natal perlahan dihindari.

Sebagai ganti, pertandingan di Boxing Day, sehari setelah Natal, tetap diselenggarakan. Demi mengakomodasi aspek hiburan dan keselamatan penonton, pertandingan di Boxing Day biasanya mempertemukan dua klub yang tak terlampau jauh. Musim ini misalnya, hanya penggemar Newcastle dan Cardiff yang harus berkendara selama tiga jam agar bisa menghadiri pertandingan tandang ke Liverpool dan Crystal Palace. Banyak pertandingan lain memanggungkan derbi sekota, atau klub yang berdekatan. Seperti Chelsea ke Watford yang cuma 40 menit, atau Everton ke Burnley yang cuma berjarak satu jam.

Meski sudah menjadi tradisi, penyelenggaraan pertandingan di hari libur, bahkan dengan jadwal yang teramat padat, bukan tanpa kritik. Jadwal menyiksa di tengah musim seperti ini sudah lama disebut sebagai penyebab timnas Inggris tak pernah berprestasi di turnamen besar di musim panas. Para pemain diduga kelelahan karena diforsir berlebihan.

Sebagai gambaran, mari kita lihat jadwal klub besar seperti Tottenham, Manchester City, atau Chelsea. Tiga klub ini akan memainkan tiga pertandingan Premier League antara tanggal 26 Desember hingga 3 Januari. Setelah itu, mereka akan menjalani babak keempat Piala FA pada 4 hingga 6 Januari. Jadwal padat akan ditutup dengan satu leg semifinal Piala Liga pada tanggal 8 dan 9 Januari. Artinya, dalam kurun sekitar 14 hingga 15 hari, para pemain akan menjalani lima pertandingan.

Tentu saja, usaha untuk mengurangi jumlah laga perlu dilakukan. Per musim depan, Liga Inggris akan menerapkan libur sepuluh hari. Tapi itu di bulan Februari, bukan pada Desember. Jadi, kita masih akan menyaksikan suguhan Natal dan Tahun Baru dengan sepak bola di tahun-tahun mendatang.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru