Di setiap musim, terdapat dua jendela transfer. Saat hiruk-pikuk transfer menghiasi klub-klub, di saat yang bersamaan muncul pula seseorang yang disebut “agen pemain”. Agen pemain terdengar seperti eksekutif jenius yang mampu membuat pemain berpindah klub dan mendapatkan uang dalam jumlah besar.
Apa sebenarnya yang dimaksud agen pemain dan apa tugas mereka bagi pemain?
Karier sebagai pemain sepak bola hanya berlangsung cukup singkat. Secara umum, masa edar pemain hanya terentang paling lama 15 sampai 20 tahun. Dalam waktu yang tak sampai separuh masa hidup itu, para pesepak bola harus bergumul dengan tuntutan prestasi di dalam lapangan, sekaligus mempertahankan hidup sebagai manusia.
Hampir semua pemain tak punya waktu untuk memikirkan hal-hal di luar sepak bola, terutama masalah ekonomi. Hal-hal rumit seperti detail kontrak dan hak-hak komersial seringkali tak pernah diurus pemain itu sendiri. Pada bagian hidup ini lah agen pemain menemukan tempatnya.
Singkatnya, agen pemain adalah orang, yang dengan maupun tanpa bayaran, menjadi perwakilan pemain dalam bernegosiasi dengan siapa pun terkait kehidupan finansialnya. Setiap agen berkewajiban untuk mengamankan kesepakatan paling menguntungkan bagi pemainnya.
Dalam lalu lintas bursa transfer, agen pemain menjadi tangan pertama yang disentuh klub untuk mendatangkan pemain. Menurut Dex Glenniza, setidaknya ada tiga kesepakatan yang harus dicapai dalam negosiasi perpindahan pemain, yakni:
- Kesepakatan antara klub pembeli dengan agen pemain tentang tetek bengek keinginan pemain (gaji, akomodasi, dll).
- Kesepakatan klub pembeli dan agen tentang komisi atau biaya agen.
- Kesepakatan klub pembeli dan klub penjualn tentang biaya transfer.
Dari tiga poin di atas, bisa disimpulkan bahwa agen pemain menempati posisi penting tiap kali klub ingin mendatangkan pemain.
Kurang lebih, proses transfer pemain terjadi dalam urutan seperti berikut: klub pembeli yang mengincar seorang pemain menghubungi klub pemilik pemain untuk membahas transfer. Lalu, klub pembeli menemui pemain dan sang agen. Selanjutnya, klub pembeli dan agen pemain bernegosiasi untuk membahas kontrak pemain. Setelah klub pembeli dan klub pemilik menyepakati biaya transfer dan klub pembeli dan agen pemain menyepakati kontrak, sang pemain lalu meneken kontrak bersama klub baru. Saat itula pemain resmi berpindah klub.
Tidak hanya itu, bila sudah menjadi milik dari suatu klub, segala sesuatu yang berkaitan dengan kontrak sang pemain menjadi domain sang agen. Misal, bila sang pemain ingin kenaikan gaji di kontrak berikutnya, maka agen menjadi perantara. Jika pemain ingin mendapat bonus per tiap gol yang dicetak, maka agen pemain yang akan mengurusnya dengan klub.
Oleh karena pekerjaan agen membutuhkan kepercayaan level tinggi, tak jarang agen pemain bisa merupakan keluarga dari sang pemain. Lionel Messi misalnya, ia mewakilkan ayahnya, Jorge Messi, dalam setiap kesepakatan kontrak. Mauro Icardi malah menggunakan jasa istrinya, Wanda Nara, sebagai agennya.
Lantas bagaimana kehidupan agen di Indonesia?
Well, tugas agen di Indonesia praktis sama. Hanya saja, industri sepak bola Indonesia belum mapan seperti di Eropa, sehingga banyak klub hanya melakukan perencanaan keuangan dalam satu tahun. Kontrak pemain pun kebanyakan hanya untuk satu musim kompetisi. Itu pun rawan di putus di paruh musim kalau sang pemain dinilai tak berkontribusi maksimal.
Jadi, agen pemain di Indonesia harus menegaskan apa pesangon yang diberikan klub jika pemain diputus kontrak di tengah jalan. Semakin tinggi besaran pesangon, sang agen bisa dibilang berhasil. Agen di Indonesia juga harus pandai memasarkan pemain di tengah masa edar di klub yang singkat. Seorang pemain yang hanya bertahan di klub enam bulan tentu perlu sentuhan khusus untuk membuat sang pemain berkilau di mata calon klub baru.
Yang jelas, tidak ada persyaratan khusus untuk jadi seorang pemain. Jika punya rekan yang jago pemain bola, serta punya koneksi ke manajemen klub-klub bola, bisa saja football lovers bisa merintis karier agen pemain sendiri …