Di musim pertama Pep di Man City, ia tidak dapat trofi. Itu jadi musim bencana baginya. Tapi setelah membangun tim sesuai dengan keinginannya, Pep menyulap Liga Inggris jadi seperti Liga petani.
Melihat kesuksesan Pep di City sekarang, menarik untuk melihat dengan skuad seperti apa Pep memulai. Berikut nasib starting eleven perdana Pep Guardiola di Manchester City.
Daftar Isi
Willy Caballero
Keputusan paling kontroversial Guardiola ketika pertama kali datang ke Manchester City adalah menyingkirkan Joe Hart. Posisi penjaga gawang nomor 1 di Manchester City nantinya digantikan oleh Claudio Bravo. Tapi sebelum kedatangannya, yang menjadi starter di laga pertama Pep bersama City adalah Willy Caballero.
Sebagai penjaga gawang pelapis, ia cukup bisa diandalkan. Caballero sering dimainkan di pertandingan-pertandingan Cup Man City. Tapi untuk menjadi penjaga gawang utama, ia tidak cukup baik. Pep menginginkan kiper yang terampil memainkan bola dengan kaki.
DEAL DONE: Chelsea have signed Willy Caballero after his contract ran out at Manchester City. (Source: @ChelseaFC) pic.twitter.com/EoZVklpAtZ
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) July 1, 2017
Di tahun 2017, Caballero pun dibuang ke Chelsea meski ia telah meminta perpanjangan kontrak di City. Karena sudah ada Kepa, Ia jadi cadangan yang tak terpakai di Chelsea. Di tahun 2021 ia pun pindah ke Southampton.
Bacary Sagna
Bacary Sagna datang ke Manchester City dari Arsenal di tahun 2014 dengan status bebas transfer. Itu jadi kesepakatan yang menguntungkan bagi City pada masa itu. Tapi ketika Pep datang, masa-masa indah Sagna di City kian memudar.
Ia hanya bertahan satu musim di City. Bersama dengan habisnya kontrak di Manchester Biru, ia pun hengkang dan menganggur sampai tahun 2018. Sagna sempat bermain untuk klub Serie A, Benevento selama setengah musim. Akhirnya ia pindah ke Montreal dan pensiun di klub MLS tersebut pada tahun 2020. Setelah pensiun, Sagna membangun bisnis tas ransel bernama “Gravipack”.
John Stones
John Stones jadi salah satu dari sedikit pemain dari skuad pertama Pep yang bisa bertahan. Ia memang dibeli di tahun 2016 dari Everton untuk mewujudkan mimpi Pep membuat Man City sebagai tim yang mengandalkan penguasaan bola.
John Stones joins Pep Guardiola's @ManCity on a six-year deal from @Everton: https://t.co/krIQvDMzUo pic.twitter.com/JT3uje4m1E
— Premier League (@premierleague) August 9, 2016
Ia punya masa-masa pasang surut di Etihad. Tapi di bawah asuhan Pep ia jadi aset berharga untuk Manchester City. Tidak hanya itu, ia juga jadi bek tengah andalan di timnas Inggris.
Aleksandar Kolarov
Kolarov menjalani peran sebagai bek sayap kiri. Tapi karena faktor usia, ia bertransformasi menjadi bek tengah ketika Pep datang. Sebenarnya Kolarov bisa jadi bek kiri andalan Pep. Mengingat gaya bermainnya yang menekan dan menyerang sangat cocok dengan apa yang dicari Pep.
Tapi, musim pertama Pep di City jadi musim terakhirnya. Ia pindah ke AS Roma, memulai petualangannya di Serie A. Kemudian di tahun 2020 pindah ke Inter Milan dan menambah gelar scudetto ke lemari trofinya. Di tahun 2022, ia memutuskan untuk pensiun.
MAN CITY boss Pep Guardiola confirms defender Aleksandar Kolarov is on his way out of the club and is poised to join Serie A side AS Roma. pic.twitter.com/7Gq1vAjTIx
— Nation Breaking News (@NationBreaking) July 21, 2017
Gael Clichy
Gael Clichy adalah pemain yang memegang posisi sebagai bek kiri saat itu. Sama seperti Sagna, ia juga didatangkan dari Arsenal. Dan senasib Sagna pula, kedatangan Pep adalah penghujung karir Clichy di Man City.
Setelah enam tahun berseragam biru muda Manchester, Clichy hengkang ke Istanbul Basaksehir dengan status bebas transfer di tahun 2017. Ia sempat merasakan kesuksesan singkat di Turki sebelum hengkang ke klub Swiss, Servette FC.
Fernandinho
Fernandinho jadi pemain lainnya yang bisa bertahan di Manchester City. Tidak hanya itu, ia juga pantas disebut sebagai legenda Manchester Biru. Mengingat ia telah menjalani 9 tahun penuh kesuksesan bersama City.
Dikutip dari laman Manchester City, Pep pernah berkata “Dia bisa bermain 10 posisi. Ia adalah pemain yang sangat penting dan saya senang bisa memilikinya di skuad. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu yang terbaik.”
Masanya di Etihad Stadium berakhir di tahun 2022. Setelah 9 tahun membela Manchester City, ia pulang kampung ke Brasil. Ia bergabung dengan klub lamanya, Atletico Paranaense.
"Oh, I didn't know" 😯
— Manchester City News (@ManCityMEN) April 12, 2022
Pep Guardiola had no idea Fernandinho was planning to leave Manchester City at the end of the season ⬇️ pic.twitter.com/vQSrn7xG6K
Kevin De Bruyne
55 juta pounds adalah dana yang harus dikeluarkan City ketika memboyong Kevin De Bruyne di tahun 2015. Banyak yang meragukan saat itu. Harga segitu dinilai terlalu mahal untuk seorang pemain buangan Chelsea.
🗣 "I just try and create as much as possible."
— Football Daily (@footballdaily) April 8, 2023
Kevin De Bruyne reflects on reaching 100 Premier League assists pic.twitter.com/zakEm9Hwkj
Tapi semua keraguan itu hilang setelah Pep datang. De Bruyne jadi sosok paling vital dalam skuad Manchester City era Pep. Pemain asal Belgia itu adalah sumber utama kreativitas di Manchester City. Beserta dengan banyaknya trofi yang ia datangkan ke Etihad, De Bruyne pantas disebut sebagai gelandang terbaik di dunia saat ini.
David Silva
Satu lagi pemain yang pantas disebut legenda Manchester City, David Silva. Dia adalah gelandang yang tak kalah kreatifnya dengan De Bruyne. Bahkan David Silva adalah mentor Phil Foden sebelum ia bisa menggantikan Silva di skuad utama Pep.
Karirnya di City dipenuhi dengan kejayaan. Mencatatkan lebih dari 400 pertandingan di semua kompetisi dan 4 kali juara Premier League. Setelah 10 tahun berkarir di Etihad, di tahun 2020 ia pulang kampung ke Spanyol dan bermain untuk Real Sociedad.
Raheem Sterling
Dibeli dari Liverpool dengan di tahun 2015, Raheem Sterling langsung jadi bagian penting dalam skuad Manchester City. Melihat Sterling yang bersinar di City memang terasa menyakitkan bagi fans Liverpool. Sebab ia adalah produk asli dari akademi the reds.
Raheem Sterling jadi bagian penting bagi Manchester City era Pep Guardiola dalam memenangkan empat gelar Liga Inggris. Itu dibuktikan dengan catatan 131 gol dari 339 penampilannya bersama the citizen.
Tapi seiring bergantinya musim, ia semakin tersingkirkan dari skuad utama. Di musim panas tahun 2022, ia pun pindah ke Chelsea dengan harga 50 juta pounds. Itu pasti jadi keputusan yang paling ia sesali selama karir profesionalnya
Nolito
Dari semua pemain yang ada di starting eleven pertama Pep ini, Nolito jadi nama yang paling terlupakan. Ia bahkan masuk dalam daftar pembelian terburuk Pep. Pep membelinya dari Celta Vigo dengan harga 14 juta poundsterling di tahun 2016. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, ia mencetak empat gol di 11 pertandingan awal. Tapi segalanya berubah dengan cepat.
🗓️| #OnThisDay in 2016, @ManCity signed Nolito!
— City Chief (@City_Chief) June 30, 2020
👕 30 Appearances
⚽️ 6 Goals
🅰️ 5 Assists#ManCity | #MCFC pic.twitter.com/FXR3uFewGG
Nolito hanya bermain 5 kali di paruh kedua musim pertamanya. Ia pun hanya bertahan semusim di Etihad. Di tahun 2017 ia hengkang ke Sevilla, sebelum akhirnya kembali ke Celta Vigo di tahun 2020. Ia hanya bertahan dua tahun disitu, kemudian pindah ke klub divisi kedua Spanyol, Ibiza.
Sergio Aguero
Tidak perlu menjelaskan panjang lebar siapa itu Sergio Aguero. Para penggemar Liga Inggris pasti tahu bagaimana ia menggendong City meraih juara Liga pertama mereka di tahun 2012.
Sergio Aguero scored 82 of Pep Guardiola's 506 Premier League goals – more than anyone else at Manchester City 💪 pic.twitter.com/fJb2b6T9QV
— GOAL (@goal) December 15, 2021
Ia mempermudah hidup Pep di musim pertamanya dengan mencetak 33 gol dari 47 laga. Karena masalah kebugaran, Pep harus menyingkirkannya di tahun 2021. Aguero pun pindah ke Barcelona. Tapi belum ada semusim disana, ia memutuskan untuk pensiun.
Sumber referensi: MW, Mirror, GMS, Goal, Brief, ManCity, Sky, Athletic