Setelah tertunda setahun, ajang EURO 2020 akhirnya bergulir mulai 11 Juni hingga 11 Juli 2021. 24 tim peserta telah tergabung dalam 6 grup. Ada yang tergabung dalam grup neraka, ada pula yang tergabung dalam grup yang relatif imbang.
Dalam setiap turnamen, sudah pasti ada tim-tim yang diunggulkan menjadi juara. Dalam EURO tahun ini, juara Piala Dunia 2018, Prancis menjadi salah satu yang paling diunggulkan bersama sang juara bertahan, Portugal. Keduanya bahkan harus saling sikut di babak grup bersama juara Piala Dunia 2014, Jerman.
Juara Piala Eropa 3 kali, Spanyol dan juara dunia 4 kali, Italia juga masuk dalam tim-tim unggulan. Inggris yang diperkuat pemain-pemain mahal juga jadi salah satu tim unggulan bersama tim peringkat 1 dunia, Belgia. Sementara juara Piala Eropa 1988, Belanda terlempar dari daftar favorit juara akibat kegagalan mereka di EURO 2016 dan Piala Dunia 2018.
Selain tim unggulan, dalam tiap turnamen pasti ada tim kuda hitam alias tim “underdog” yang bisa memberi kejutan. Di Piala Eropa edisi sebelumnya ada negara debutan Islandia dan Wales yang mampu melaju jauh di EURO 2016. Lalu, siapa saja tim-tim “underdog” yang siap unjuk gigi di EURO 2020? Berikut starting eleven ulas 5 tim underdog di Euro 2020.
Daftar Isi
1. Kroasia
Tak ada yang menyangka Kroasia mampu menjadi runner-up di Piala Dunia 2018 lalu. Performa anak asuh Zlatko Dalic sungguh luar biasa. Dalam perjalanannya, mereka berhasil mengalahkan 2 tim favorit, Argentina dan Inggris.
Meski sudah tidak diperkuat Mario Mandzukic dan Ivan Rakitic, skuad Kroasia di EURO 2020 masih banyak dihuni alumni Piala Dunia 2018. Dalam skuad mereka di EURO 2020, pelatih Zlatko Dalic masih mengandalkan pemain-pemain senior sarat pengalaman seperti Dejan Lovren, Luka Modric, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic.
🇭🇷 Ante Rebic has been called by the coach of the Croatia team for Euro 2020 pic.twitter.com/ezhXHMKI1r
— Milan Posts (@MilanPosts) June 1, 2021
Di lini depan, Kroasia juga masih punya Ante Rebic, Ivan Perisic, dan Andrej Kramaric. Dengan masih adanya sisa-sisa generasi emas dan skuad yang tak banyak berubah dari Piala Dunia 2018, skuad Kroasia di EURO 2020 bisa dibilang stabil dan masih bertaji.
OFICIAL: Ivan Perišić (32) llegó al CENTENARIO con la selección de Croacia🇭🇷:
•100 Partidos
•28 Goles
•22 Asistencias📍Uno de los LÍDERES de la escuadra de Zlatko Dalic en el subcampeón del mundo.
REFERENTE ⚪🔴 pic.twitter.com/6xbXIt1i2t
— Express Futbol (@ExpressFutbolCL) June 1, 2021
Tergabung dalam Grup D bersama Inggris, Republik Ceko, dan Skotlandia, di atas kertas seharusnya Kroasia mampu untuk melaju ke fase gugur, minimal lolos sebagai runner-up. Memang, Kroasia hanya diperhitungkan sebatas sebagai tim “underdog”. Namun, jika Kroasia mampu menampilkan performa terbaiknya, bukan tak mungkin Kroasia mampu kembali memberi kejutan di Piala Eropa nanti seperti apa yang mereka lakukan di Piala Dunia 2018.
2. Denmark
Dalam sejarahnya, 10 negara sudah pernah merasakan juara Piala Eropa. Salah satu yang pernah mengukir sejarah itu adalah Denmark. Mereka melakukannya di Piala Eropa edisi 1992. Padahal, saat itu Denmark datang ke EURO 1992 sebagai pengganti timnas Yugoslavia yang didiskualifikasi.
Hace 29 años, 🇩🇰 ganaba 2-0 a 🇩🇪 en la final de la #EURO1992. Los daneses venían ‘de rebote’, tras la expulsión de Yugoslavia y los alemanes eran los campeones del mundo en aquel momento. pic.twitter.com/T53UAYJDgW
— Sp_ | Bundesliga (@Sp_Bundesliga) June 2, 2021
Tak disangka, Denmark yang sungguh tidak diunggulkan justru keluar sebagai juara dengan mengalahkan Belanda di semifinal dan Jerman di partai final. Keberhasilan di Piala Eropa 1992 itulah yang membuat Denmark mendapat julukan tim dinamit.
Kini, tim dinamit telah siap meledak kembali di Piala Eropa 2020. Bukan tanpa sebab, setelah kegagalan mereka di EURO 2016, Denmark kembali ke turnamen besar dengan lolos hingga babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Tak hanya itu, penampilan Denmark jelang EURO tahun ini juga cukup menjanjikan. Di bawah asuhan Kasper Hjulmand, Denmark mampu memetik 8 kemenangan dan hanya kalah 2 kali dalam 12 pertandingan terakhir. Denmark juga sukses menahan imbang Jerman pada 2 Juni kemarin.
7,6% – Attraverso il modello previsionale statistico StatsPerform l’Italia ha il 7,6% di possibilità di vincere l’Europeo. Speranze. pic.twitter.com/pfoJtMxI6Z
— OptaPaolo (@OptaPaolo) June 3, 2021
Berdasarkan performa impresif Denmark jelang EURO 2020, OptaAnalys meramalkan bahwa Denmark punya peluang sebesar 5,4% untuk memenangkan kejuaraan Eropa tahun ini. Angka tersebut bahkan menempatkan posisi Denmark di atas Inggris.
OFFICIAL: Denmark have announced their squad for the 2020 European Championships. 🇩🇰#EURO2020 pic.twitter.com/VgAcAjqCKk
— Squawka News (@SquawkaNews) June 2, 2021
Lagipula, skuad Denmark di EURO 2020 juga masih dihuni pemain-pemain bintang yang tersebar di berbagai klub top eropa. Pilar senior seperti Kasper Schmeichel, Simon Kjaer, dan Christian Eriksen akan memimpin timnas Denmark. Di lini tengah, mereka juga punya Pierre-Emile Højbjerg yang bermain bagus bersama Tottenham Hotspur musim ini.
Jangan lupakan juga Andreas Christensen yang baru saja sukses mengantar Chelsea juara Liga Champions. Di lini depan, Denmark akan mengandalkan Martin Braithwaite dan Yussuf Poulsen. Tim dinamit difavortikan lolos dari Grup B yang dihuni Finlandia, Belgia, dan Rusia.
❗Martin Braithwaite with Denmark NT. pic.twitter.com/A20QxwB4Us
— FC Barcelona Fans Nation (@fcbfn_live) May 30, 2021
3. Swedia
Sama seperti Kroasia, Swedia adalah salah satu tim yang menjadi kejutan di Piala Dunia 2018 lalu. Kala itu, timnas Swedia secara mengejutkan berhasil melangkah hingga babak perempat final sebelum laju mereka dihentikan oleh Inggris.
Dengan bermaterikan pemain yang tak jauh berbeda dengan skuad di Piala Dunia 2018, timnas Swedia menatap EURO 2020 dengan lebih meyakinkan. Anak asuh Janne Andersson berhasil menyapu bersih 4 pertandingan terakhir di tahun 2021 dengan kemenangan.
Meski tak jadi diperkuat Zlatan Ibrahimovic yang cedera, Swedia masih punya Marcus Berg yang akan memimpin lini depan Swedia. Mereka juga punya Alexander Isak, striker Real Sociedad yang berhasil mencetak 17 gol di La Liga musim ini.
1⃣6⃣ – Zlatan Ibrahimovic
1⃣7⃣ – ALEXANDER ISAK🇸🇪👑 @alex_isak is now the Swedish player with most goals in a single #LaLigaSantander season!
💙 @RealSociedadEN 💙 pic.twitter.com/W0En9ibC5J
— LaLiga English (@LaLigaEN) May 25, 2021
Di lini tengah, Swedia punya sosok playmaker handal dalam diri Emil Forsberg dan winger berbahaya milik Juventus, Dejan Kulusevski. Pemain 21 tahun itu akan jadi andalan utama Janne Andersson untuk mengobrak-abrik lini pertahanan lawan.
OFFICIAL: Sweden have announced their squad for the 2020 European Championships. 🇸🇪#EURO2020 pic.twitter.com/owaxwpC3aI
— Squawka News (@SquawkaNews) June 2, 2021
Sementara itu, di lini belakang, timnas Swedia sendiri akan mengandalkan sosok Victor Lindelof yang akan berduet dengan bek senior sekaligus kapten tim, Andreas Granqvist. Swedia tergabung dalam Grup E bersama Spanyol, Polandia, dan Slovakia. Mereka diprediksi mampu menjadi salah satu wakil grup E di babak gugur EURO 2020.
4. Ukraina
Tak banyak yang mengenal pemain timnas Ukraina yang sekarang. Meski begitu, Ukraina masuk dalam Pot 1 alias pot unggulan dalam babak undian EURO 2020. Rahasia terbesar mereka adalah keberadaan juru taktik yang melatih timnas Ukraina.
Dia adalah Andriy Shevchenko yang membawa Ukraina lolos dari babak kualifikasi EURO 2020 tanpa tersentuh kekalahan. Mereka mengalahkan Portugal sekali untuk memuncaki klasemen grup B dengan 20 poin.
Important test for all of us tonight. Let’s keep working toward our @EURO2020 debut 👏🏻🇺🇦 #UkraineNorthernIreland #FriendlyMatch @uafukraine pic.twitter.com/XbdR0EOx8D
— Andriy Shevchenko (@jksheva7) June 3, 2021
Meski tak banyak pemain bintang, Shevchenko berhasil menjadikan Ukraina tim yang solid dan terorganisir dengan rapi. Pelatih 44 tahun itu memadukan pemain senior seperti Andriy Pyatov dan Taras Stepanenko serta Denys Popov, pemain muda yang berhasil membawa timnas Ukraina U-20 juara Piala Dunia U-20 tahun 2019 lalu.
OFFICIAL: Ukraine have announced their squad for the 2020 European Championships. 🇺🇦#EURO2020 pic.twitter.com/uYoSHIIskv
— Squawka News (@SquawkaNews) June 2, 2021
Selain itu, Ukraina jelas akan mengandalkan 3 pemain kunci mereka. Yakni, Oleksandr Zinchenko, Ruslan Malinovskyi, dan Andriy Yarmolenko. Zinchenko adalah pemain serba bisa yang mampu bermain sebagai gelandang serang, sayap kiri, dan bek kiri. Musim ini, ia jadi andalan Pep Guardiola di Manchester City.
Sementara Ruslan Malinovskyi akan memberi kreativitas di lini tengah Ukraina. Playmaker Atalanta itu merupakan salah satu pemain menonjol di Serie A musim ini. Di lini depan, Andriy Yarmolenko akan jadi andalan untuk mengobrak-abrik lini bertahan lawan. Winger West Ham United itu telah mencetak 38 gol dalam 93 penampilannya untuk timnas Ukraina.
Andriy Yarmolenko gives West Ham the three points with an 89th minute winner. pic.twitter.com/k8ZCT6oN05
— Squawka News (@SquawkaNews) July 1, 2020
Ukraina tergabung dalam Grup C bersama Belanda, Austria, dan Makedonia Utara. Secara statistik, mereka sangat difavortikan jadi salah satu wakil grup C di fase gugur. Dengan rataan usia 26,4 tahun, sangat menarik untuk disimak kiprah timnas Ukraina di EURO 2020.
5. Turki
Tak bisa dipungkiri bahwa Turki adalah salah satu tim kuda hitam yang patut diperhitungkan di EURO 2020. Hadirnya timnas Turki di Piala Eropa tahun ini juga menjadi perhatian tersendiri. Dengan rataan usia hanya 25 tahun, pemain timnas Turki yang dibawa Senol Gunes tercatat sebagai tim paling muda di EURO 2020.
Youngest teams at Euro 2020:
🇹🇷Turkey – average age 25.0
🏴England – 25.3
🏴Wales – 25.6
🇺🇦Ukraine – 26.4
🇪🇸Spain – 26.5
🇨🇭Switzerland – 27.0
🇵🇱Poland – 27.1
🇳🇱Netherlands – 27.2 pic.twitter.com/0SzRrZz34y
— Football Talent Scout – Jacek Kulig (@FTalentScout) June 3, 2021
Meski diperkuat para pemain muda, tim Bintang Bulan Sabit tak bisa dianggap remeh. Dalam 6 pertandingan terakhir di tahun 2021, mereka tak terkalahkan dan mampu memetik 4 kemenangan, termasuk kemenangan meyakinkan 4-2 atas Belanda di kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dalam 26 laga terakhir di bawah asuhan Senol Gunes, Turki mampu menang 14 kali, imbang 9 kali, dan hanya kalah 3 kali. Rahasia Gunes adalah perpaduan pemain senior dan pemain muda yang pas. Dalam skuad Piala Eropa tahun ini, hanya ada 2 pemain Turki yang sudah berusia lebih dari 30 tahun. Mereka adalah kiper Mert Gunok dan striker sekaligus kapten tim, Burak Yilmaz.
🇹🇷 Burak Yılmaz has now scored 7 goals in his last 6 games for club & country 👏👏👏 pic.twitter.com/ExPfrBmUNa
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) June 3, 2021
Tergabung dalam Grup A bersama Italia, Swiss, dan Wales, timnas Turki akan mengandalkan Caglar Soyuncu, Merih Demiral, dan Ozan Kabak di lini belakang. Di lini tengah, mereka punya Hakan Calhanoglu dan Ozan Tufan yang sama-sama telah mengemas 10 asis bersama klubnya musim ini. Jangan lupakan pula Yusuf Yazici yang baru saja mengantar Lille juara Liga Prancis bersama 2 rekannya, Zeki Celik dan Burak Yilmaz.
OFFICIAL: Turkey have announced their squad for the 2020 European Championships. 🇹🇷#EURO2020 pic.twitter.com/IjPaCK3ozm
— Squawka News (@SquawkaNews) June 2, 2021
Turki memang datang ke EURO 2020 dengan membawa misi besar. Setelah menjadi semifinalis EURO 2008, Turki gagal lolos ke EURO 2012 dan terhenti di babak grup EURO 2016. Dengan skuad muda yang mereka miliki dan rekor bagus bersama Senol Gunes, Turki menjadi salah satu tim “underdog” yang paling ditunggu performanya di EURO 2020.
Itulah kelima tim “underog” di EURO 2020 versi Starting Eleven. Menurutmu, tim mana lagi yang layak disebut sebagai tim kuda hitam di EURO 2020? Silahkan tulis pendapatmu di kolom komentar ya. Thank you.