Perputaran transfer antar klub-klub Eropa memang menarik. Ada yang melibatkan nama besar, biaya besar, atau publikasi besar-besaran. Beberapa pemain juga memilih pindah dengan beragam alasan. Kira-kira, alasan apakah yang mendasari para pemain ini pindah ke klub antah berantah?
Dimitri Payet ke West Ham
Apa jadinya jika pemain terbaik Marseille yang digadang-gadang cukup layak untuk menjadi playmaker timnas Perancis pindah ke klub yoyo Premier League? Satu setengah musim di London, Payet memaksa pulang kembali ke Marseille.
Jean Michael Seri ke Fulham
Sebagai gelandang bertahan mencolok di Liga Perancis, bila memilih jalan karier yang tepat, ia bisa saja meniru N’Golo Kante. Setelah gagal pindah ke Barcelona pada 2017, ia memilih hengkang ke Fulham, klub yang saat ini menghuni pos juru kunci Premier League.
Ruben Neves ke Wolverhampton
Baru berusia 20 tahun dan menyandang pangeran baru Porto, Ruben Neves malah menyeberang ke divisi Championship di Inggris. Bersama Wolverhampton, Neves mampu meraih promosi ke Premier League pada musim ini.
Xherdan Shaqiri ke Stoke
Jalan karier Shaqiri bisa dibilang terbalik. Setelah memperkuat Bayern Munich, ia “turun kasta” ke Inter Milan. Berikutnya, ia “turun kasta” lagi ke Stoke City. Menjadi bintang di klub yang terdegradasi itu, ia memenangi kepindahan ke penantang juara Liverpool pada musim ini.
Sebastian Giovinco ke Toronto
Pindah ke Amerika Serikat biasanya dilakukan oleh pemain-pemain menjelang usia pensiun, tetapi Sebastian Giovinco memilih melakukannya di usia 26. Sebagai anggota tim nasional Italia, pilihannya amat mengejutkan dan berakibat hilangnya tempat di timnas Azzuri.
Alex Teixeira ke Jiangsu Suning
Jebolan akademi Shakhtar Donetsk biasanya dapat bersaing di klub-klub besar Eropa, demikian pula Alex Teixeira. Namun sang pemain tak sanggup menolak tawaran besar dari Jiangsu Suning dan memilih menyeberang ke timur jauh.
Wesley Sneijder ke Galatasaray
Di masa jayanya, nyaris pada setiap bursa transfer nama Wesley Sneijder selalu dikaitkan dengan Manchester United. Peraih Treble bersama Inter Milan tersebut memilih menerima tawaran dari Galatasaray.
David Beckham ke LA Galaxy
Pada usia 32 tahun, relatif muda untuk kapten timnas Inggris, David Beckham memutuskan tak memperpanjang kontrak di Real Madrid dan melanjutkan karier di LA Galaxy. Kepindahan yang diduga mendekatkan Beckham dengan Hollywood.
Oscar ke Shanghai SIPG
Sebagai pilihan utama Chelsea sejak pindah ke Eropa dan belum genap berusia seperempat abad, wajar bila Oscar diprediksi akan menjadi penakluk di klub-klub besar Eropa. Nyatanya, ia tegoda tawaran Shanghai SIPG, dengan menyebut “mereka menyediakan tawaran yang tak dapat ditolak.’
Joao Moutinho dan James Rodriguez ke Monaco
Dua motor serangan FC Porto sudah dihubung-hubungkan dengan klub-klub besar Eropa. Tak disangka, keduanya secara berbarengan pindah ke klub kaya baru AS Monaco. Rodriguez pada akhirnya direkrut Real Madrid, dan Moutinho, pindah ke klub medioker Inggris Wolverhampton.
Beberapa nama tadi pada akhirnya pindah ke klub lebih besar. Ada pula yang menetap di klubnya hingga saat ini. Yang jelas, bila di masa depan ada pemain bintang pindah ke klub medioker lagi, mungkin saja ada alasan kuat di balik kepindahan tersebut.