Sepak bola ialah tentang bagaimana menjadi tim yang solid dan saling memahami satu sama lain. Tak jarang, dalam satu tim yang terdiri dari 20 pemain lebih, terdapat beberapa pasang pemain yang lebih lengket dari yang lain. Berikut kami sajikan 10 pasang pesepak bola yang bersahabat kental…
Neymar – Dani Alves
Neymar dan Dani Alves sering berbagi kegilaan baik di Barcelona, tim nasional Brasil, hingga dipertemukan kembali di PSG. Sebagai orang Brasil yang suka berpesta, mereka juga kadang membagikan foto-foto konyol mereka maupun saat mereka sedang berjoged.
Eric Dier – Dele Alli
Dua sahabat ini menjadi yang termuda dalam daftar ini, mengingat Dier masih berusia 24 tahun, lebih tua dua tahun dari Alli. Alli datang dari MK Dons sementara Dier tiba setelah bertahun-tahun tinggal di Portugal. Mereka menjalin kebersamaan, bertukar canda, dan mengkreasi tepuk tangan berdua. Selain di klub, mereka juga sering terlihat bersama di tim nasional Inggris.
David Alaba – Franck Ribery
Franck Ribery dan David Alaba mungkin berselisih sembilan tahun, tapi perbedaan usia tersebut tak menghalangi mereka untuk menjalin persahabatan. Mereka pertama kali bertemu di Bayern Munich pada 2008 saat Alaba bergabung, setahun setelah Ribery mendarat dari Marseille. Ribery disebut-sebut berpengaruh dalam perkembangan Alaba sebagai pemain versatile yang kemampuannya diakui di seluruh Eropa.
Gerard Pique – Carles Puyol
Pique dan Puyol dikenal sebagai duet bek tengah yang berbeda kepridbadian. Pique cenderung provokatif, berlawanan dengan Puyol yang menjunjung tinggi fair play. Meski demikian, keduanya berperan besar dalam kesuksesan Barcelona di era Pep Guardiola. Puyol, diakui Pique, telah membentuk dirinya menjadi seorang pribadi yang selalu terfokus ke pertandingan dan menghormati lawan.
David Beckham – Gary Neville
Sebagai lulusan Class of 92, David Beckham dan Gary Neville sudah bersama sejak di akademi. David Beckham akan tinggal di rumah Neville bila istri Beckham sedang ke luar negeri. Keduanya juga membantuk unit mematikan baik di sayap kanan Manchester United maupun timnas Inggris. Yap, Neville adalah bek kanan, sementara Beckham berposisi tepat di depannya.
Xavi Hernandez – Andres Iniesta
Jika di lini belakang ada Gerard Pique dan Carles Puyol, maka di lini tengah Barcelona terdapat pula pasangan emas yang berperan besar dalam kedigdayaan Barcelona. Xavi Hernandez dan Andres Iniesta berbagi visi di ruang mesin El Barca, menjadikan tim tersebut sebagai monster yang selalu menguasai lini tengah yang tak pernah kehabisan ide menceraiberai pertahanan lawan.
Steven Gerrard – Xabi Alonso
Berselisih hanya setahun, Steven Gerrard dan Xabi Alonso membentuk barisan gelandang tangguh bersama Javier Mascherano. Hubungan Gerrard dan Alonso begitu dekat sehinga ketika Alonse memutuskan hijrah ke Real Madrid, Gerrard merasa sangat marah. Kualitas lini tengah yang dibangun mereka, ditambah keberadaan Fernando Torres di depan seharusnya sanggup membuat Liverpool menggapai puncak Premier League.
Sergio Ramos – Mesut Ozil
Kebersamaan mereka sudah diketahui oleh publik, bahkan bisa ditelusuri di riwayat akun twitter mereka semasa bermain di Real Madrid. Saat Ozil dijual Madrid ke Arsenal pada 2013, Ramos dikabarkan akan mendedikasikan sebuah gol untuk gelandang Jerman tersebut. Ia sudah memakai nomor punggung di balik jerseynya, tetapi pada pertandingan tersebut ia gagal mencetak gol.
Kevin Nolan – Andy Carrol
Kevin Nolan merupakan kapten tim saat Andy Carrol menyeruak ke tataran elite sepak bola Inggris di Newcastle. Ketika Andy Carrol banyak dikritik karena perangainya di luar lapangan, Nolan senantiasa berdiri di samping sang penyerang dan membimbingnya. Mereka kemudian merajut kebersamaan kembali di West Ham United.
Marco Reus – Mario Gotze
Sementara Gotze bersinar di Dortmund sedari junior, Reus bergabung dengannya setelah menjadi bintang di Monchengladbach. Bersama Robert Lewandowski, mereka membentuk trio yang kelak menjadi salah satu yang berbahaya di Eropa. Reus pun sedih dengan kepindahan Gotze ke Bayern Munich. “Jika aku punya uang tak terbatas untuk membeli pemain, aku akan membawa Gotze kembali,” ucap Reus suatu hari.
Sepuluh pasang pemain di atas menjalin persahabatan tanpa kenal masa. Mereka terus bersahabat meski salah satu dari mereka memutuskan pergi. Seharusnya, suporter Indonesia juga seperti itu. Tak boleh lagi ada permusuhan, yang ada hanya persaudaraan…